Jaipongan terlahir melalui proses kreatif dari tangan dingin H Suanda sekitar tahun 1976 di Karawang, jaipongan merupakan garapan yang menggabungkan beberapa elemen seni tradisi karawang seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain. Jaipongan di karawang pesat pertumbuhannya di mulai tahun 1976, di tandai dengan munculnya rekaman jaipongan SUANDA GROUP dengan instrument sederhana yang terdiri dari gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden
                    Gita Pemuda Nusantara merupakan sebuah tarian kreasi baru yang memadukan tarian tradisional jaipongan makalangan, pencak silat, rampak kendang, dan jaipong kreasi. Tarian ini merupakan tarian krasi yang khusus dibuat oleh Fachmi Rizal dan Epi Diva untuk penampilan dalam acara Jambore Pemuda Indonesia di Yogyakarta tahun 2014. Tarian ini dimulai dengan tarian tradisional Makalangan yang ditampilkan olah wanita, dan bergantian tampil dengan pria yang menampilkan pencak silat. Dilanjutkan kembali dengan wanita yang menampilkan rampak kendang, lalu disisipkan bela diri yang dilakukan pria dengan membawa senjata khas Jawa Barat, yaitu Kujang. kemudian wanita dan pria bersama-sama menari jaipong kreasi.
            Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandunganasir yang sakral-religius. Pe
                    
            Overview The scrumptious Padang cuisine may be the most indulging taste served on West Sumatra ’s plates, but the most astounding thing the Minangkabau can work on their plates is through the dramatic performance of Tari Piring or the Plate Dance . Locally known as Tari Piriang (Minangkabau language for Plate), the attractive dance originates from the city of Solok , about 60Km east of Padang , capital of West Sumatra. The dance showcases an exceptional feature of placing porcelain or ceramic plates on both open palms of dancers as they perform fast and vibrant choreographies that involve the swaying of plates to every direction and even turning them upside down with their palms turned down. Amazingly, whatever energetic moves the dancers make, the plates continue to stick as if glued to their palms. As dramatic climax, at the end of the dance the...
                    
            Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka - Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung . Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun). Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa . Budaya Eropa membawa pengaruh terhadap Tarian Campak ini dan dapat dilihat dari alat musik pengiringnya yaitu akordion. Pengaruh ini tampak juga pada busana modern Eropa yang dipakai penari perempuannya, seperti gaun panjang, topi, dan sepatu berhak tinggi. Sedangkan penari laki-laki mengenakan busana tradisional yakni kemeja, ce...
                    
            Tari Maengket merupakan tarian yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara . Kata maengket sendiri berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di pada kata engket berarti menari dengan naik turun. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Minahasa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Minahasa sendiri adalah masyarakat suku asli Sulawesi Utara. Masyarakat Minahasa sendiri berasal dari orang Austronesia yang telah mendiami wilayah Sulawesi Utara selama ribuan tahun sebelum masehi. Suku minahasa merupakan kesatuan dari beberapa sub etnik yang mendiami wilayah Sulawesi utara seperti Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsawang, Ponosakan, Pasan, dan Bantik. Meskipun masyrakat minahasa terdiri dari berbagai suku dan agama, masayrakat minahasa hidup berdampingan dan rukun. Hal ini juga mempengaruhi terhadap corak kebudayaan masyarakat Minahasa termasuk tar...
                    
            Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik)[1]. Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu “Tari Pakarena Gantarang”. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata[2]. Tidak ada data yang menyebutkan sejak kapan tarian ini ada dan siapa yang menciptakan Tari Pakarena Gantarang ini namun masyarakat meyakini bahwa Tari Pakarena Gantarang...
                    
            Ini adalah kesenian asal Pandeglang - Banten yang mengunsurkan pada tarian dan seni musik bedug.
                    
            Tari tradisional Boranan adalah tari yang terinspirasi oleh aktivitas penjual nasi Boranan yang ada di Lamongan dan sudah siap dengan dagangannya dari pagi sampai subuh. Gerakan tari Boranan cukup sederhana namun bermakna, dengan sentuhan tradisional. Setiap gerakan menunjukkan aktivitas penjual Boranan, dari menyiapkan makana sampai menyerahkannya kepada pelanggan. Penari Boranan selalu datang dari Lamongan, dengan memakai kain batik tradisional Lamongan, dengan warna khas biru dan hitam dan terdapat garis-garis merah pada pinggang.