Assalamu'alaikum warohmatullaahiwabarokaatuh Halo teman-teman, di kesempatan ini saya akan berbagi mengenai budaya di daerah saya yaitu Banten. Budaya daerah saya yang akan paparkan adalah Golok, yang merupakan salah satu senjata tradisional dari daerah Banten yang terkenal. Golok yang berasal dari Banten ini adalah sebuah pisau yang merupakan benda bersejarah yang cukup dikenal oleh masyarakat Banten dan masyarakat luar Banten baik pada zaman dahulu maupun sekarang. Karena dahulu, golok ini merupakan salah satu simbol dari peradaban pada zaman kerajaan Banten. Dulu golok digunakan sebagai alat perang untuk mempertahankan diri dari musuh atau dari orang yang berniat mengancam keselamatan diri masyarakat Banten pada zaman itu. Namun, kini golok lebih sering digunakan untuk memotong sesuatu yang keras (biasanya terbuatan dari kayu, seperti buah-buahan (kelapa, durian, dan lain-lain) dan sangat sering pada zaman ini digunakan sebagai alar untuk berkebun, seperti untuk m...
Mandau adalah senjata yang berasal dari Kalimantan. Senjata ini sering digunakan oleh masyarakat Dayak. Suku Dayak dengan senjata mandaunya sangat ahli dalam peperangan. Dahulu, mereka sering melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau Kalimantan. Mandau digunakan untuk memenggal kepala musuh mereka sehingga bangsa lain tidak berani memasuki wilayah mereka #OSKMITB2018
Piso Silima Sarung atau Piso yang berasal dari Sumatera Utara ini merupakan pisau tradisional dimana didalamnya terdapat 1 sarung dan 5 mata pisau. Konon dikatakan, pisau ini berisi kehidupan manusia. Ini dikarenakan menurut orang batak, manusia mempunyai 4 buah roh dan kelima badan. Oleh karena itu, dalam ilmu meditasi dikatakan bahwa pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh manusia harus lebih dulu menyatukan 4 buah roh dan kelima badan. Gambar Piso Silima Sarung: Piso ini dulu sering digunakan oleh suku Batak pada saat peperangan dan merupakan senjata yang sangat berbahaya jika terkena atau tertancap oleh piso ini. #OSKMITB2018
Padang, Prokabar – Mentawai pulau di lamun-lamun ombak itu, punya banyak keunikan. Tidak hanya alam tapi juga budaya dan tradisi masyarakat. Sebelumnya tato Mentawai sudah mendunia, karena menjadi salah satu tradisi tato tertua di dunia. Belum lagi kehidupan Sikerei yang punya banyak keahlian. Selain itu, masyarakat Mentawai punya tradisi memanah. Uniknya anak panah tersebut dioles dengan racun. Racun itu langsung membunuh target hanya dalam waktu lima menit. Panah beracun Mentawai, bagi masyarakat dulunya adalah perisai. Gunanya menjaga diri dari ancaman orang lain ataupun binatang buas. Seiring perkembangan waktu, panah itu kemudian digunakan untuk berburu. Berburu bagi masyarakat tidak hanya soal mencari makanan, tapi ada makna di balik perburuan tersebut. Salah satunya pembuktian anak laki-laki bisa menjadi lelaki dewasa. Berburu juga dilakukan pada waktu tertentu untuk kepentingan adat. Padang, Prokabar – Men...
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makasar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ganja (penyangga bilah). Tidak hanya mistis, badik juga memiliki nilai ekonomis dan nilai seni yang tinggi. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Badik #OSKMITB2018
Sulimat adalah senjata yang berasal dari Jawa Barat yang gagangnya terbuat dari kayu dan kepalanya terbuat dari logam. Biasanya, senjata ini dipergunakan oleh masyarakat Sunda untuk menyobek dan mengelupas kulit kelapa. Ciri-ciri senjata ini adalah memiliki sebilah pisau yang ujungnya runcing dan posisinya yang berlawanan. Senjata tradisional ini digunakan dengan cara ditancapkan ke dalam tanah pada bagian mata yang runcing. Senjata ini dipakai para petani untuk mengupas kulit kelapa, sehingga pekerjaan mengupas kelapa menjadi lebih cepat selesai. Senjata ini juga sering digunakan sebagai tradisi mengelupas kelapa yang dilakukan bila ada pernikahan di suatu desa. Dan perkerjaan ini biasanya dilakukan oleh laki laki. Sulimat merupakan senjata yang sudah jarang ditemui dan menjadi salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang paling langka.
Warisan Kebudayaan Bedog Galonggong Indonesia memiliki banyak kebudayaan, beraneka ragam kebudayaan tersebar luas di pelosok pelosok nusantara. Mulai dari kebudayaan agama, kebudayaan adat, kebudayaan pakaian, kebudayaan alat-alat/senjata, sampai kebudayaan makanan. Setiap kebudayaan memiliki sejarah masing-masing dalam terbentuknya kebudayaan tersebut sehingga kebudayaan yang ada sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda saat ini, agar kekayaan budaya yang dimiliki indonesia selalu terlihat dan dipandang oleh negara lain. Sebagai contoh saya akan memperkenalkan warisan kebudayaan bedog Galonggong (ataupun dalam bahasa indonesia biasa di sebut golok) yang berasal dari daerah Manonjaya, Kab. Tasikmalaya, Jawa barat. Bedog galonggong merupakan senjata jaman dulu ataupun menyerupai sebuah pisau dengan ukuran lebih besar yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bedog galonggong masih digunakan oleh masyarakat Manonjaya terutama daerah Galonggong biasanya hanya digunakan...
Keris Panunggul Naga adalah sebuah keris peninggalan Kerajaan Sumedang Larang. Keris ini dahulunya dimiliki oleh Prabu Geusan Ulun (1578-1601 M) yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Sumedang Larang, karena selanjutnya Kerajaan Sumedang Larang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram dan pangkat raja turun menjadi adipati (bupati). Keris Panunggul Naga ini tersimpan di Museum Prabu Geuhan Ulun. Sumber: http://sumedanglarang.blogspot.com/
KERIS BALI Sejak dahulu, senjata tradisional berfungsi sebagai pelengkap kehidupan sehari-hari suatu daerah. Begitu pula dengan keris bali, mulai dari sebagai senjata dalam peperangan atau juga sebagai aksesori. Sebagian masyarakat tradisional juga mengaitkan keris bali dengan kebudayaan-kebudayaan spiritual. Mulai dari adanya penentuan hari tertentu untuk mencuci keris tersebut. Keris Bali merupakan peninggalan atau pembaruan dari keris yang dibuat pada saat masa Kerajaan Majapahit. Para pandai besi yang membuat keris bali dahulunya berkarya sebagai pengabdian kepada raja dan agamanya, sedangkan kini mereka menganggapnya sebagai suatu pekerjaan yang menghasilkan uang. Pada masa sekarang, warangka atau tempat menyimpan keris sudah mulai bervariasi. Hal ini karena para senimannya sudah bebas dalam menuangkan imajinasi dan kreasi pada karyanya. Sumber : https://duniakeris.com/mengenal-keris-bali/ #OSKMITB2018