Kesenian jaranan/kuda lumping asal muasalnya diangkat dari dongeng masyarakat Kediri, tepatnya pada masa Kerajaan Ngurawan. Konon Sang Raja, Prabu Amiseto memiliki anak yang sangat cantik rupawan bernama Dyah Ayu Songgolangit (songgolangit, bhs jw=memikul langit) yang sangat terkenal seantero jagat , hingga banyak sekali raja-raja dari luar yang ingin mempersuntingnya. Jaranan, merupakan salah satu tarian tradisional khas Kediri. Selain sebagai hiburan, seni jaranan juga dikenal sebagai alat pemersatu masyarakat di Kediri. Meski berupa tarian, Jaranan memiliki ciri tersendiri, baik dari tarian, pakaian yang dikenakan, serta irama yang mengiringinya. Kesenian Jaranan asli Kediri, biasa diiringi dengan berbagai alat musik, seperti gamelan, gong, kendang, kenong. Sedangkan, dilihat dari tariannya, ada 2 macam tarian yang digunakan, yaitu tarian pegon atau jawa, dan tarian senterewe yakni gabungan antara tarian jawa dengan tarian kreasi baru. Menurut beberapa seniman di Kediri,...
A. Mengenal Tari Turonggo Yakso Tari Turonggo Yakso merupakan kesenian asli kabupaten Trenggalek. Awalnya kesenian ini berasal dari “baritan” yaitu sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Dongko sejak lama. Berkat jasa Bapak Puguh yang juga merupakan warga Dongko, dengan memperkenalkan kesenian Turonggo Yakso akhirnya kesenian ini mulai dikenal sebagai kesenian asli Trenggalek yaitu pada tahun 80 -an.Tari Jaranan Turonggo Yakso ini menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau keangkaramurkaan yang menyerang desanya. Saat ini tari Turonggo Yakso banyak diminati oleh para pelajar diwilayah Trenggalek, mulai dari anak SD sampai pada ibu-ibu dan orang tua. Bahkan setiap perayaan 17 Agustus hampir taka da sekolah yang tidak menampilkan Kesenian Tradisional tersebut. Mungkin bagi mereka ini semua adalah ungkapan rasa hormat yang dituangkan dalam sebuah gerakan yang tak lain adalah menari. Tari Turonggo Yakso ini ber...
Sesi pertama dalam pertunjukan jaranan buto adalah persembahan jaranan buto. Sesi tersebut menggambarkan keperkasaan dan semangat masyar akat Banyuwangi dalam mempertahankan dan menjalani kehidupan. Selanjutnya, sesi kedua berlangsung selama dua jam, yaitu tarian kucingan. Tarian kucingan mengisahkan jagat raya bukan hanya tempat manusia. Jagat raya ini juga dihuni tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mempunyai kebebasan dan hidup bersama. “Yang terakhir adalah penampilan tarian barong yang mengisahkan barong bertampang seram. Namun, di balik semua itu, barong berperan sebagai pemimpin yang mempunyai jiwa tegas, adil, dan melindungi. Dia tidak membedakan dan menebarkan kasih sayang dalam kehidupan di muka bumi ini.” Sumber: http://www.kabarbanyuwangi.info/seni-jaranan-buto-goyang-malaysia.html
Kesenian tradisional jaran dor sudah ada di Jombang sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1925 berdirilah grup jaran dor di Desa Kemambang, Diwek, beranggotakan 14 orang. Saat ini, dari sejumlah itu, hanya tersisa satu, yaitu Yasmo (usia 106 tahun) warga Desa Jatirejo Barat. Jaran dor merupakan kesenian tradisional Kuda Lumping asli Jombang. Perbedaan yang kentara dengan jaranan lain dan menjadi ciri khasnya adalah alat musik jidor yang saat ditabuh berbunyi dor , sehingga jaranan ini di sebut jaran dor . Adapun alat musik selain jidor adalah kendang dan sepasang kimplung yang terdiri dari tiga biji dengan ukuran berbeda. Satu yang berukuran besar di sebut thong , dan yang kecil disebut ketipung . Sekarang, alat musik jaran dor di tambah gong peking saron ketuk kenong atau biasa di sebut dengan gamelan. Jaran dor ditampilkan dengan beberapa tari pengiring, yang sekarang ditambah dengan tari bantengan. Urutan penam...
Dalam hal filosofi atau pemaknaan dalam setiap bagian Barong Kemiren mengandung sebuah pengetahuan akan kehidupan masyarakat Osing yang lebih sering dikenal dengan kearifan lokal. Bagian-bagian Barong Kemiren beserta makna yang terkandung didalamnya yaitu sebagai berikut: ï· Mulut Barong yang mangap (terbuka) mengandung makna bahwa dalam menjalani kehidupan di bumi manusia dilarang untuk merasa hebat dan sombong. Pemaknaan mangap bukan berarti manusia kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan akan tetapi lebih ke arah manusia harus giat dalam berusaha dan bekerja namun tidak boleh menyombongkan diri atas hasil yang diraih setelah bekerja keras. ï· Mahkota mengandung filosofi bahwa mempunyai cita-cita harus setinggi-tingginya. ï· Sayap mempunyai filosofi bahwa agar dapat terbang setinggi-tingginya. ï· Mata barong yang melotot mempunyai filosofi bahwa pandangan harus selalu jauh kedepan dalam...
Wayang Topeng merupakan tradisi budaya dan religiusitas masyarakat Jawa sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja Gajayana sekitar abad ke 8 M. [5] Topeng waktu itu yang terbuat dari batu adalah bagian dari acara persembahyangan. [5] Kemudian pada masa [[Raja Erlangga, topeng dikontruksi menjadi kesenian tari. [5] Topeng digunakan menari waktu itu untuk mendukung fleksibilitas si penari. [5] Sebab waktu itu sulit untuk mendapatkan riasan (make up), untuk mempermudah riasan, maka para penari tinggal mengenakan topeng di mukanya. [5] Wayang Topeng Malangan ini mengikuti pola berfikir India , karena sastra yang dominan adalah sastra India. [5] Jadi cerita Dewata, cerita pertapaan, kesaktian, kahyangan, lalu kematian itu menjadi muksa. [5] Sehingga sebutan-sebutannya menjadi Bhatara Agung . Jadi itu peninggalan leluhur kita, sewaktu leluhur...
Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dan 6-8 wanita. Tarian ini melewati beberapa sesi, sehingga memiliki durasi yang terbilang panjang. Tapi kalau kamu suka dengan seni, tidak akan bosen deh melihatnya. Menurut sejarah, tarian ini diambil dari perjalanan Prabu Kelana Sewandana yang sedang mencari pujaan hatinya, perjalanan beliau ditemani oleh prajurit dan patihnya yaitu Bujangganong. Hingga akhirnya bertemulah ia dengan Dewi Sanggalangit seorang putri Kediri. Namun, ia akan menerima cintanya bila Sang Prabu berhasil menciptakan sebuah kesenian. Disinilah mulai terciptanya Tari Reog demi membuktikan cinta Prabu Kelana pada Sang Putri. Ia meminta bala bantuan prajurit-prajuritnya untuk mengisikan tarian yang diciptakannya. Terciptalah 5 komponen penari yang mengisi Tari Reog Ponorogo, yaitu : a. Prabu Kelono Sewandono b. Patih Bujangganong c. Jathil d. Warok e. Pembarong Saya kagum dengan tarian ini, karena...
Kentrung Sunan Drajat Solokuro, Kab. Lamongan Kentrung Sunan Drajat adalah kesenian khas Kabupaten Lamongan. Kentrung ini berkembang di Kecamatan Solokuro tepatnya di Desa Solokuro. Dalang kentrung ini bernana H. Ach.Khusaeri, S.Pd.I, selain sebagai dalang ia juga merupakan pemikik grup kentrung ini. Kentrung ini berdiri tahun 1991. Kentrung Sunan Drajat disebut juga sebagai kentrung dalang ontang-anting Istilah ini disampaikan oleh Kurdianto dalam penelitian tahun 2016 berjudul Dinamika Kesenian Kentrung Ontang-Anting (Studi Kasus terhadap Pelaku Kentrung Sunan Drajat Solokuro, Kab. Lamongan). Pemakain istilah tersebut dimaksudkan untuk memberi ciri terhadap kentrung ini yang dalangnya selain berfungsi sebagai pencerita juga berfungsi sebagai penabuh musik. Istilah kentrung sendiri diambil dari suara musiknya yang berbunyi "tung, tung, tung'. Selain itu,menurut Ki dalang H. Ahmad Khuasai, S.Pd.i kata kentrung berarti greken perkoro isane jlu...
Kekayaan karya seni Madura dibangun dari unsur-unsur seni sebagai wujud dari nilai-nilai Ilahiyah. Hal ini merupakan peran dari para mubaligh di masa lampau, yang menjadikan kesenian sebagai media dalam berdakwah. Terdapat peran wali songo yang ingin menyebarkan agama islam ke nusantara dengan media pertunjukan seni. Topeng dalang (Madura) dan mamaca merupakan contoh media kesenian yang dipakai oleh para mubalig masa lalu dalam menanamkan nilai-nilai Islam pada masyarakat Madura. Dalam meramaikan r itual-ritual seperti selamatan kandungan (pelet kandung), Rorokadan (rokat), Mamapar (potong gigi), sunatan, perkawinan dan lainnya. Read more: http://www.lontarmadura.com/seni-pertunjukan-tradisi-madura-butir-emas-terpendam/#ixzz59urvKj9E