Halo semua! Buat kalian yang belum tahu Nias itu dimana, Nias itu ada di Provinsi Sumatera Utara. Kalau dilihat dari peta, Nias merupakan suatu pulau kecil yang berdiri sendiri diluar Pulau Sumatera. Nah, pastinya kalau yang tahu Nias pasti sangat tahu dengan ikon terkenalnya yaitu tradisi hombo batu atau fahombo. Hombo batu atau yang biasa dikenal dengan sebutan lompat batu adalah tradisi melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 sentimeter. Tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa seorang pria benar-benar pantas dinyatakan dewasa secara fisik. Sebenarnya bagaimana tradisi atau ritual lompat batu ini bisa ada di Pulau Nias? Jadi dahulu kala itu sering terjadi perang di Pulau Nias. Nah, karena banyaknya perang terutama perang antar suku terjadi, dibutuhkanlah kesiapan fisik agar siap saat berperang. Saat perang, biasanya akan dibuat tumpukan batu yang akan berfungsi sebagai benteng untuk melindungi wilayah pertahanan mereka. Maka dari itu, para pria harus...
Festival Barikan Kubro lebih dikenal dengan istilah Barikan. Festival ini dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa secara turun temurun sebagai wujud syukur masyarakat Desa Karimunjawa atas hasil bumi dan laut yang mereka peroleh. Selain itu, tradisi barikan juga sebagai wadah berbagi kepada sesama makhluk hidup yang ada di Karimunjawa. Festival Barikan Kubro ini diikuti oleh sejumlah suku dan etnis yang ada di daerah tersebut. Selain itu, Festival Barikan ini juga dimaksudkan untuk menyambut musim baratan atau musim ombak besar dan angin kencang. Acara Barikan ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan wisata budaya Karimunjawa sebagai potensi pariwisata Pulau Karimunjawa. Acara barikan ini dilakukan dengan mengarak satu tumpeng besar ke pelabuhan ikan Karimunjawa, dan mengarak delapan tumpeng lainnya ke tengah alun-alun Karimunjawa. Tumpeng yang dibuat untuk acara Barikan ini tidak hanya berisi makanan hasil bumi, tetapi juga makanan hasil Laut karena masyarakat Karimunjaw...
Manortor merupakan istilah yang digunakan oleh Suku Batak Mandailing untuk mendeskripsikan suatu pertunjukan seni yang biasa dilakukan di acara-acara adat yang sakral, salah satunya adalah pernikahan. Suku Batak Mandailing yang berasal dari daerah Tapanuli Selatan di dalam acara pernikahannya melakukan pertunjukan ini dengan tujuan untuk menyambut tamu undangan dan memeriahkan acara dengan diiringi oleh Gondang Sembilan atau sembilan gendang yang akan dimainkan oleh sembilan orang. Gondang Sembilan ini sendiri merupakan alat musik tradisional yang sudah sangat populer dikalangan masyarakat sumatera, terutama mereka yang merupakan Suku Batak. Nah, untuk Tari Tor-Tor ini juga unik karena tidak dilakukan oleh penari-penari melainkan oleh kedua mempelai dan tamu undangan sehingga adanya keikutsertaan bagi kedua pihak. Tetapi Tari Tor-Tor ini juga ada aturan pakaian dan gerakannya yang juga menjadi ikon tari ini, yaitu bagi tamu dan mempelai pria mengenakan Kain U...
Awal Mei 2018 lalu, masyarakat Cilacap berkesempatan menikmati berbagai kesenian tradisional pada Gelar Budaya Cilacap yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cilacap. Salah satu kebudayaan Indonesia yang mengisi kegiatan tersebut adalah seni cokekan. Kesenian Jawa ini sempat menjadi favorit masyarakat Indonesia pada era tahun 1960 hingga 1970, namun mulai dilupakan oleh generasi muda Indonesia. Pada masa lalu, seni cokekan banyak terdengar di daerah Cilacap yang merupakan daerah agraris. Suara pukulan alu, sejenis alat tumbuk tradisional, dan lesung mengiringi lagu-lagu yang dibawakan oleh sejumlah perempuan paruh baya. Beberapa lagu diantaranya adalah ‘Jaran Kepang’, ‘Kopat Kopet’, dan ‘Dawet Ayu’. Cokekan acap kali dimainkan sebagai seruan untuk berangkat ke sawah, ketika masa panen ataupun seusai panen, dan seruan berkumpul untuk meme...
Sintren merupakan pertunjukan tari tradisional dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karena rumah saya berada di perbatasan daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat, maka pertunjukkan Sintren sering diadakan, tetapi akhir-akhir ini sudah jarang yang menunjukan Sintren. Sintren merupakan tarian yang diperankan oleh gadis yang masih suci dan pawang yang diiringi oleh gamelan/musik tradisional jawa. Disini saya akan menjelaskan tahapan dari pertunjukkan sintren. Awal mula pertunjukkan adalah ditabuhnya gamelan untuk mengundang penonton. Biasanya pawang akan mengucapkan mantra-mantra sampai pertunjukan dihadiri oleh banyak penonton. Pertunjukan ini biasanya dilaksanakan di arena/lapangan terbuka pada malam hari. Setelah penonton sudah ramai, maka pertunjukan Sintren akan dimulai. Pertama-tama, penari Sintren yang berpakaian sehari-hari dipegang kedua tangannya oleh pawang kemudian meletakannya di atas asap kemenyan sambil mengucapkan mantra. Setelah itu, penari akan diikat deng...
Seringkali kita melihat ondel-ondel yang ada di jalan ibukota bahkan saya sebagai warga depok sering melihat. Terkadang kita bertanya-tanya mengapa ondel-ondel sangat sering ditampilkan. sumber : bamusbetawi.id Rasa penasaran tersebut dipecahkan oleh jawaban teman saya , yang telah berpengalaman dalam dunia tari tradisional selama 17 tahun. "Ondel-Ondel termasuk bagian dari Tari Betawi. Tari betawi memang tarian yang ramai. Memiliki gerakan yang lincah dan centil, begitu pula dengan pembawaannya yang diiringi oleh musik yang meriah. Jadi penonton tidak akan bosan." Bagaimana dengan pendapat mu? #OSKMITB2018
Tari Nenjang Sapundu merupakan tarian daerah khas Kalimantan Tengah dan berasal dari suku dayak kaharingan. Tarian Nenjang Sapundu meceritakan tentang kehilangan anggota keluarga pada tokoh masyarakat dayak kaharingan. Nenjang Sapundu yang berarti mendirikan sandung yang dipercayai oleh masyarakat dayak kaharingan dapat menghubungkan kehidupan masa kini dan masa leluhur. Sapundu sendiri berarti tiang pengorbanan. Sapundu merupakan patung manusia yang biasanya terbuat dari kayu ulin yang berdiameter 15 sampai 50 cm dengan panjang 3-5 meter. Sapundu yang di percayai oleh masyarakat sebagai benda sakral ini lah yang menjadi inspirasi lahirnya tarian Nenjang Sapundu. Biasanya penari terdiri dari 4-6 wanita yang mengenakan pakaian adat dayak dan kain yang dililitkan dikepala yang dilengkapi bulu burung Tingang yang merupakan hewan khas kalimantan tengah serta tak lupa membawa sapundu.Tarian ini diiringi oleh musik-musik tradisional khas Kalimantan Tengah. #OSKMITB2018
Kata Warak Ngendog terdiri dari dua kata yang berasal dari dua bahasa. Kata pertama, Warak merupakan turunan dari kata Wara’I yang dalam bahasa Arab berarti suci. Kata kedua, Ngendog berasal dari bahasa Jawa yang berarti bertelur. Sehingga, Warak Ngendog memiliki arti menelurkan (melahirkan) kebaikan / kesucian. Warak Ngendog adalah salah satu tradisi khas Kota Semarang yang bisa berupa mainan ataupun berupa pajangan (pameran). Tradisi khas Kota Semarang ini haya muncul sekali, yaitu saat perayaan tradisi Dugderan. Warak Ngendog biasa dibuat dalam bentuk boneka dengan ukuran yang bervariasi dan biasanya di bawah boneka tersebut diletakan telur ayam yang sudah direbus sehingga orang – orang yang menginginkannya bisa membeli dan bisa langsung disantap. Warak Ngendog yang berukuran kecil biasa dijadikan mainan anak – anak sedangkan Warak Ngendog yang berukuran besar dijadikan pajangan / pameran saat bulan Ramadhan datang dan acara Dugderan tiba dengan meriahnya....
Kata Warak Ngendog terdiri dari dua kata yang berasal dari dua bahasa. Kata pertama, Warak merupakan turunan dari kata Wara’I yang dalam bahasa Arab berarti suci. Kata kedua, Ngendog berasal dari bahasa Jawa yang berarti bertelur. Sehingga, Warak Ngendog memiliki arti menelurkan (melahirkan) kebaikan / kesucian. Warak Ngendog adalah salah satu tradisi khas Kota Semarang yang bisa berupa mainan ataupun berupa pajangan (pameran). Tradisi khas Kota Semarang ini haya muncul sekali, yaitu saat perayaan tradisi Dugderan. Warak Ngendog biasa dibuat dalam bentuk boneka dengan ukuran yang bervariasi dan biasanya di bawah boneka tersebut diletakan telur ayam yang sudah direbus sehingga orang – orang yang menginginkannya bisa membeli dan bisa langsung disantap. Warak Ngendog yang berukuran kecil biasa dijadikan mainan anak – anak sedangkan Warak Ngendog yang berukuran besar dijadikan pajangan / pameran saat bulan Ramadhan datang dan acara Dugderan tiba dengan meriahnya....