Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Tradisi Perayaan Ramadhan Jawa Tengah Semarang
Warak Ngedog - Tradisi Khas Semarang, Jawa Tengah

Kata Warak Ngendog terdiri dari dua kata yang berasal dari dua bahasa. Kata pertama, Warak merupakan turunan dari kata Wara’I yang dalam bahasa Arab berarti suci. Kata kedua, Ngendog berasal dari bahasa Jawa yang berarti bertelur. Sehingga, Warak Ngendog memiliki arti menelurkan (melahirkan) kebaikan / kesucian. Warak Ngendog adalah salah satu tradisi khas Kota Semarang yang bisa berupa mainan ataupun berupa pajangan (pameran). Tradisi  khas Kota Semarang ini haya muncul sekali, yaitu saat perayaan tradisi Dugderan. Warak Ngendog biasa dibuat dalam bentuk boneka dengan ukuran yang bervariasi dan biasanya di bawah boneka tersebut diletakan telur ayam yang sudah direbus sehingga orang – orang yang menginginkannya bisa membeli dan bisa langsung disantap. Warak Ngendog yang berukuran kecil biasa dijadikan mainan anak – anak sedangkan Warak Ngendog yang berukuran besar dijadikan pajangan / pameran saat bulan Ramadhan datang dan acara Dugderan tiba dengan meriahnya. Warak Ngendog ini berbentuk mahluk rekaan yang merupakan gabungan dari 3 hewan, yaitu naga, buraq, dan kambing. Gabungan dari ketiga hewan ini merupakan simbol persatuan dari berbagai golongan etnis di Semarang, yakni Cina, Arab, dan Jawa. Hewan ini memiliki kepala naga yang melambangkan etnis Cina, tubuh seperti buraq yang melambangkan etnis Arab, dan kaki kambing yang melambangkan etnis Jawa.

Makna Warak Ngendog memiliki nilai – nilai filosofi yang sangat dalam. Kepala Warak yang memiliki mulut yang menganga merupakan simbol tentang hawa nafsu manusia yang cenderung serakah, yang bisa merusak dunia. Badan Warak yang tegak memiliki makna perjuangan manusia yang keras dalam rangka melawan hawa nafsu yang merusak. Bulu Warak yang berwarna – warni dengan warna yang berbeda di bagian perutnya mempunyai makna manusia harus bisa berpuasa sungguh – sungguh melawan hawa nafsu, dalam bahasa Jawa disebut prihatin perutnya dikenditi. Bulu Warak berbalik / pithik walik dalam bahasa Jawanya, memiliki makna bahwa menjelang bulan Ramadhan, manusia harus bisa berbalik dari urusan keduniaan ke urusan keakhiratan.

Warak Ngendog ini dijadikan lambang Kota Semarang karena dipercayai sebagai hewan mitos yang sakti. Hewan yang tubuhnya tersusun atas bagian tubuh 3 hewan lainnya ini dipercayai hidup dan melindungi Kota Semarang dengan kekuatannya. Warak Ngendog sebagai simbol persatuan diharapkan dapat mencegah perpecahan antar etnis terjadi di Semarang. Hadirnya Warak Ngendog di tengah masyarakat juga diharapkan dapart menyadarkan masyarakat kalau perbedaan bukanlah suatu halangan untuk saling bersatu.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU