131 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Solo Menari 24 Jam #DaftarSB19
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

29 April, mungkin menurut sebagian orang merupakan hari yang biasa. Namun, kota kecil di pertengahan Pulau Jawa, atau yang di kenal dengan kota Solo atau Surakarta telah terlaksana sebuah event tahunan. Solo Menari 24 Jam . Sebuah pertunjukan seni tarian yang telah rutin diadakan selama 11 tahun untuk memperingati Hari Tari Dunia, merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Solo dengan Institut Seni Indonesia (ISI) dan  World Dance Day Community . Ratusan penari dan ribuan seniman turut menyemaraki event tahunan yang diselenggarakan pada kampus ISI Surakarta. Pertunjukan ini dimulai pada pukul 05.00 WIB dan akan berakhir pada pukul 05.00 di keesokan harinya. Uniknya, para penari yang turut serta dalam pentas pertunjukan tarian ini tidak hanya berasal dari Indonesia itu sendiri, tak banyak penari maupun seniman dari negara lain seperti Belanda, Hungaria, Kroasia, Kamboja, dan Myanmar turut serta dalam pagelaran. Para penari tersebut merupakan para mahasiswa yang belajar seni...

avatar
Annisaskw
Gambar Entri
Pertujukkan Ketoprak dari Surakarta #DaftarSB19
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Inilah kesenian ketoprak. Ada yang bilang ini merupakan operanya orang Jawa. Tidak heran jika kesenian ini disandingkan dengan opera, karena keduanya memasukkan unsur nyanyian dalam pertunjukan. Dan, nyanyian tersebut dibawakan oleh pemain. Ketoprak diperkirakan dibuat pada awal abad 19 oleh seorang musisi Keraton Surakarta. Lahirnya kesenian ini terkait dengan perjuangan terhadap para penjajah. Saat itu, masyarakat tidak diperkenankan berkumpul karena dicurigai akan melakukan makar. Karenanya, dicarilah cara agar dapat berkumpul tanpa harus dibubarkan oleh tentara penjajah. Cara yang dipilih adalah dengan membentuk kelompok kesenian. Kesenian ini pun tumbuh dengan apa adanya. Cerita yang dibawakan merupakan cerita sehari-hari dengan permasalahan yang sehari-hari dialami masyarakat. Para pemainnya pun tidak memerlukan persyaratan khusus. Mereka hanya diberi tahu garis besar cerita, tanpa naskah. Karenanya, kemampuan berimprovisasi merupakan hal penting yang harus dimilik...

avatar
Musawirsatria
Gambar Entri
Wayang Golek Gareng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Gareng adalah salah satu dari empat punakawan yang sering muncul dalam pertunjukan wayang di Jawa. Gareng merupakan punakawan yang sangat sakti namun sombong. Dalam wayang golek, tokoh Gareng adalah anak pertama dari Semar. Tokoh Gareng biasanya dikeluarkan sebagai hiburan untuk para penonton.

avatar
Widra
Gambar Entri
Wayang Golek Cakil
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Wayang golek Cakil merupakan tokoh raksasa dalam dunia perwayangan khususnya pada Wayang Purwa. Wayang cakil sangat mudah untuk dikenali hal ini dikarenakan wayang cakil memiliki rahang bawah yang menonjol panjang ke depan dengan satu gigi bawah yang mencuat panjang ke atas. Cakil muncul dalam lakon-lakon wayang dengan berbagai nama, seperti Ditya Kala Gendir Penjalin, Ditya Kala Carang Aking, ataupun Kala Klantang Mimis. Pada gambar dibawah dapat dilihat bahwa wayang golek Cakil diukir dan diwarnai dengan cat merah dengan hidung yang melebar keatas, mata berwarna hijau dan gading yang terhubung ke hidung. Selain itu juga wayang Cakil dihias dengan kain beludru hitam, rok batik panjang.

avatar
Widra
Gambar Entri
Wayang Golek Bukbis
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Pratalamaryam atau dalam perwayangan Jawa dikenal dengan Bukbis merupakan putra Prabu Dasamuka, raja dari negara Alengka dengan Dewi Urangrayung putri Begawan Minalodra dari negara Kandabumi. Pada gambar wayang dibawah dilihat bahwa wayang Bukbis diukir dengan warna merah gelap pada wajahnya dengan hidung yang lebar, mata merah dan kumis diatas mulut tertutup. Selain itu wayang Bukbis disertai dengan beberapa desain Garuda yang diukir halus dalam warna emas, merah dan hitam. Untuk pakaiannya pun Bukbis diberi kain diatas rok batik berwarna coklat, krem dan biru.

avatar
Widra
Gambar Entri
Wayang Golek Petruk
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Wayang Golek Petruk merupakan tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa. Tokoh ini merupakan gubahan asli dari masyarakat Jawa. Petruk sendiri merupakan tokoh pelawak dalam perwayangan baik itu melalui ucapan ataupun tingkah lakunya. Dari gambar yang disajikan dapat dilihat bahwa wayang golek Petruk diukir dengan ukuran atau fitur yang memanjang. Baik itu dari mata, hidung dan mulut. Selain itu rambutnya diberi warna hitam pekat dengan punuk dibelakang leher. Wayang golek Petruk juga diberikan jaket atau baju lengan panjang berwarna hitam dan rok batik.

avatar
Widra
Gambar Entri
Drumblek
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Drumblek adalah drumben tradisional yang berasal dari Kota Salatiga. Kesenian ini dipelopori oleh seorang seniman bernama Didik Subiantoro Masruri akibat keterbatasan biaya untuk membeli alat musik drumben dalam rangka memeriahkan acara Hari Ulang Tahun ke-41 Republik Indonesia pada 1986. Setidaknya hingga tahun 2020, drumblek rutin ditampilkan dalam berbagai acara festival kesenian Kota Salatiga. Asal-usul Menurut Supangkat, drumblek memang bisa dikatakan sebagai salah satu jenis kesenian baru, tetapi cikal bakal dari kesenian drumblek sebenarnya adalah klothekan yang sudah tergolong sebagai budaya lokal dan sudah lama ada dalam masyarakat Jawa. Drumblek dapat digolongkan sebagai seni budaya asli yang berasal dari Salatiga apabila kehadirannya dikatakan sebagai “penyempurnaan” dari budaya klothekan yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Kesenian drumblek pertama kali muncul tahun 1986 di Desa Pancuran, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga den...

avatar
Fandy aprianto rohman
Gambar Entri
Cin Mleng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Cin Mleng atau Nok Nik adalah kesenian rakyat yang berasal dari Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Kesenian yang berkembang pada zaman Hindia Belanda ini mirip dengan Lenong dari Jakarta, Ludruk dari Surabaya, dan Ketoprak Mataram dari Surakarta dan Yogyakarta. Dialog yang dibawakan dalam kesenian tersebut merupakan cerita umum bertema mengenai kondisi sosial masyarakat. Kesenian ini merupakan salah satu alat perjuangan masyarakat setempat untuk menentang Belanda. Melalui kesenian itu, para pelaku menyampaikan pesan-pesan perjuangan melawan penjajah. Menurut Didik Indaryanto selaku ketua Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Tri Sala Salatiga dan pemilik Sanggar Seni Tari Bibasari, kesenian ini juga berkembang di wilayah perbatasan antara Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, yaitu Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Ada beberapa orang di daerah itu yang masih hidup dan dahulu pernah menonton pementasan Cin Mleng. Dia menjelaskan bah...

avatar
Fandy Aprianto
Gambar Entri
Muyen
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Muyen berasal dari kata muyi yang berarti bayi. Seni Muyen merupakan seni pertunjukan yang mulanya berasal dari tradisi menengok bayi yang baru lahir yang dilakukan oleh masyarakat Banyumas tempo dulu. Adapun keberadaan Muyen adalah bentuk kesenian yang tumbuh dari kepercayaan pada masa silam dimana masyarakat mempercayai bahwasannya kecantikan seorang ibu yang baru melahirkan sangat disukai oleh mahluk gaib. Sang bayi juga tak lepas dari gangguan tersebut sehingga seringkali muncul tangis bayi yang keras dan berlangsung lama. Untuk menangkal hal tersebut masyarakat tradisional sering mendatangkan Kamitua atau dukun untuk mengusir mahluk tersebut dengan memberikan sambetan atau botakan didahi/kening. sumber: http://dinporabudpar.banyumaskab.go.id/read/29565/muyen#.X0ZC4cgzbIU

avatar
Widra