Dibalik keanehan binatang Komodo yang hidup di bumi Congka Sae, sebutan untuk bumi Mangggarai Raya, tersimpan berbagai keunikan tradisi dan budaya masyarakat yang secara turun temurun diwariskan. Selain Tari Caci yang sudah terkenal di kalangan masyarakat Manggarai Raya, ada tradisi-tradisi yang terus diupacarakan di rumah-rumah adat di seluruh Manggarai Raya. Salah satu tradisi itu adalah Tradisi “Kapu Agu Naka”. Salah satu suku di Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat menggelar ritual “Kapu Agu Naka”. Kapu artinya pangku dan Naka artinya, riang. Kapu agu Naka diartikan memangku seseorang dengan penuh riang atas berbagai keberhasilan, baik memberikan keturunan yang berkembang banyak maupun kesuksesan dalam menggarap sawah, kebun dan sekolah. Warisan leluhur ini harus dilaksanakan oleh keturunan dalam kehidupan masyarakat Manggarai Raya. Uniknya, ritual ini digelar untuk menghormati leluhur yang telah b...
Masyarakat adat di Cumbi, Kecamatan Ruteng,Kabupaten Manggarai, NTT menggelar acara adat Congko Lokap Gendang Gelarang Cumbi Niang Mese. Acara adat ini dibuat sebagai syukuran atas selesainya dibangun (direnovasi) rumah adat yang menjadi pusat kehidupan adat masyarakat Gelarang Cumbi Niang Mese. Puncak acara hari ini ditandai dengan acara Paki Kaba (Potong Kerbau) yang dilakukan ritual prosesi adat Manggarai.
PERJALANAN menuju perkampungan di perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kampung Bumbu Pupung, Desa Rondo Woing tak mudah seperti yang diungkapkan dalam kata-kata lisan. Walaupun tergolong kampung yang berada di lembah dan terpencil juga tak mudah dijangkau kendaraan bermotor. Ratusan pengunjung dari kampung tetangga, seperti Kampung Ntaur, Torok Golo, Teber, Colol, Rengkam, Sita, bahkan kabupaten tetangga hadir ke kampung itu. Mereka yang semuanya dalam hubungan kekeluargaan datang dengan maksud sama: menghadiri ritual “Poka Kaba Congko Lokap” rumah Gendang Bumbu. Ritual ini wajib dilaksanakan dan selalu diupacarakan ketika pembangunan rumah adat gendang selesai dibangun oleh para pewarisnya. Bumbu adalah salah satu anak kampung di Desa Rondowoing, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur. Daerah dengan kampung induk bernama Pupung, Bumbu adalah kampung yang berada di lembah yang d...
Upacara adat Racang Skap adalah kegiatan menyiapkan peralatan kerja agar dalam proses pembangunan terhindar dari segala jenis kendala dan bahaya. upacara ini dilakukan di Kampung Tanggar, Desa Compang Laho, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten manggarai TImur, NTT. Pembangunan rumah adat Kampung Tanggar dilakukan karena yang lama sudah dibongkar, kondisinya sudah tidak layak digunakan. Sebelum proses pembangunan yang pertama dilakukan upacara adat tosi atau pemberitahuan secara resmi kepada leluhur untuk sementara mereka tinggal di tempat lain. Hal itu sambil menunggu proses pembangunan hingga upacara adat congko lokap (upacara memasuki rumah baru). Selanjutnya dibuat ritual adat racang skap sebagai simbol mulainya pengerjaan rumah adat Kampung Tanggar. Ritual itu dibuat agar seluruh peralatan kerja tidak membahayakan para tukang. Ritual itu juga dibuat agar terhindar dari bahaya dalam proses pengerjaan rumah adat itu. Nikolaus menambahkan, seluruh...
Salah satu tradisi lisan yang masih dijaga dan dirawat oleh masyarakat di Leffo Kisu ‘Alor Kecil’ kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur adalah ritual sunna hada ‘sunat adat’. Tradisi sunna hada ‘sunat adat’adalah tradisi sunat yang dilaksanakan secara adat (masal) pada waktu tertentu oleh suku Baorae dari Leffo Kisu ‘Alor Kecil’, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Anak-anak yang disunat dalam tradisi sunnna hada adalah anak laki-laki dan juga anak perempuan yang berusia antara 4-10 tahun. Pelaksanan ritual sunna hada ini melibatkan beberapa suku yang terdapat Alor di Leffo Kisu, seperti suku Baorae, Dulolong, Manglolong, Mudiloang, Gaelai, dan Klon dari Petumbang. Adapun suku Baorae sebagai pelaksana ritual sunna hada juga masih dapat dipecah lagi atas beberapa klan (sub-suku) seperti klan Antoni, Arkiang, Kiribunga, Kossah, dan Panara. Masing-masing klan ini sangat berperan penting dalam ritual sunna hada ini. U...
Hamis Batar merupakan sebuah ritual adat untuk menyambut musim panen jagung yang berasal dari Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur . Hamis batar dilaksanakan oleh masyarakat Belu sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta atas panen yang mereka peroleh.Dengan dipimpin oleh tetua adat, masyarakat akan mempersembahkan hasil panen jagung yang terbaik.Selain Kabupaten Belu, wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang, hingga Molo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, juga mengenal ritual adat serupa yang dinamakan hainiki pensufa . Hamis batar berasal dari bahasa daerah setempat hamis yang berarti "syukur" dan batar yang berarti "jagung". Sebelum upacara dimulai para kepala keluarga turun ke kebun masing-masing untuk memetik sebuah jagung termuda dan paling bagus.Setelah itu mereka berkumpul di tempat upacara dan diadakan seleksi jagung yang paling bagus.Jagung yang paling baik kemudian diletakkan di troman atau tiang agung yang terbuat dari tumpukkan b...
Upacara ini diselenggarakan untuk mensyukuri rezeki dan kegagalan yang diterima dari Yang Maha.Panen banyak atau sedikit, pesta kacang wajib dilaksanakan setiap tahun. Hanya sebutannya saja makan kacang, karena pada waktu makan di rumah adat kacang panjang yang menjadi menu utama yang dicampur beras merah dengan lauk ikan putih. Upacara ini dilaksanakan pada ketentuan budaya yang sudah dilakukan turun- temurun dari leluhur. Upacara ini dilaksanakan pada minggu ketiga atau minggu keempat bulan September atau pada minggu pertama dan kedua bulan Oktober. Penetapan jadwal pesta kacang, berdasarkan kalender musim yang dihitung pada saat bulan kabisat atau dalam bahasa daerahnya`wulan lein tou’. Dasar penghitungan ini menjadi kalender penanggalan pesta kacang yang berlaku terhadap suku-suku di Lewohala. Di dalamnya tergabung suku Wungu Belen meliputi suku Gesi Making, Do Gesi Making, Laba Making, dan suku Beni Maki...
Proses 'pau boe' atau disebut sebagai prosesi kekuatan menyapa alam.Prosesi 'pau boe' dilakukan oleh sejumlah kepala suku dan yang dituakan, dengan menyembeli sejumlah hewan berupa ayam dan babi. Darah dan daging hasil sembelihan lalu disajikan dan dipersembahkan ke para penghuni alam di sejumlah titik altar sembahan. tradisi ini kerap dilakukan oleh masyarakat adat yang bermukim di kaki Gunung Lewotolo atau Ile Lewotolok atau masyarakat setempat menyebutnya Ile Ape yang terletak di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). sumbe r: https://news.okezone.com/read/2017/10/20/340/1799021/sejarah-murka-gunung-ile-lewotolok-dan-ritual-sapa-alam-usai-gempa-meneror-warga
Ritual Tarik Batu Kubur. Dalam kepercayaan orang Sumba (Budaya Marapu) Tarik Batu sendiri merupakan upacara pemakaman yang oleh masyarakat setempat diyakini sebagai cara paling pantas untuk mengantar jenazah. Batu yang tarik digunakan sebagai dolmen diatas liang kubur. Ritual Tarik Batu Kubur dilakukan oleh masyarakat Desa Napu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.