Sebagai mana kita ketahui, sebelum diadakannya acara pernikahan, di beberapa daerah memiliki adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda beda. Salah satunya kebiasaan suku sunda dan jawa di beberapa daerah memiliki kebiasaan yang unik. Yakni, kebiasaan memberikan sumbangan sembako ke kerabat atau tetangga yang akan melangsungkan pernikahan. Sumbangan nya pun beragam, mulai dari beras, gula, soun, mie kering dan lain-lain. Tetapi sumbangan itu harus dicatat oleh si penerima sembako, jikalau si pemberi diesok hari akan mengadakan acara pernikahan. Si penerima tadi secara tidak langsung diwajibkan menyumbang sembako sesuai dengan jumlah dan jenis barang yang diterima nya dari si penyumbang. Bahkan di beberapa daerah pun ada yang menyumbangkan sejumlah uang Sumber : Orang tua (Asal Pangandaran)
Upacara Seren Taun adalah acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan ke dalam lumbung. Seren Taun dilakukan oleh masyarakat Sunda setiap tahunnya. Istilah Seren Taun berasal dari Bahasa Sunda "seren" yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan "taun" yang berarti tahun. Jadi, Seren Taun artinya serah terima dari tahun yang lalu ke tahun selanjutnya. Dalam tradisi masyarakat Sunda, Seren Taun merupakan sarana untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala hasil pertanian yang didapat pada tahun tersebut. Masyarakat berharap hasil pertanian akan meningkat pada tahun yang akan datang. Upacara ini berlangsung secara khidmat dan semarak di berbagai desa adat Sunda. Upacara ini menarik minat masyarakat sekitarnya, bahkan turis mancanegara. Berikut ini adalah beberapa desa adat Sunda yang menggelar Seren Taun setiap tahun, diantaranya: Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat....
Bandung sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Barat. Salah satu kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Bandung disebut juga dengan kota Paris Van Java, Parisnya Pulau Jawa. Dahulu Bandung dikenal akan mode fashion nya. Selain, dikenal sebagai Paris Van Java, Bandung juga dikenal akan keramahan warganya. Ada sebuah kebiasaan unik orang Bandung yang dianggap membuat orang Bandung itu ramah juga sopan. Selain murah senyum, orang Bandung pula sering mengangguk. Bukan mengangguk-angguk sendiri melainkan mengangguk sebagai tanda permisi. Jika terdapat orang yang dianggap lebih tua sedang duduk lalu kita mau jalan melewatinya, maka orang Bandung akan mengangguk singkat sebagai tanda permisi sambil merendahkan badannya sedikit. Selain mengangguk sebagai tanda permisi, mengangguk juga sebagai tanda menyapa. Jika kita berpapasan dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, kita bisa mengangguk singkat ke padanya atau jika kita sedang dalam keadaan terburu-buru dan bert...
Ider ideran Ki Buyut Trusmi adalah tradisi rutin tahunan di Desa Trusmi Kabupaten Cirebon yang dilakukan untuk menyambut musim penghujan. Tradisi ini juga dilaksanakan untuk merayakan ritual penggantian atap rumbai Makam Keramat Ki Buyut Trusmi. Sesuai namanya ider yang berarti keliling, peserta tradisi ini akan berkeliling melewati jalur Pantura-Plered dengan start dan finish di Makam Ki Buyut Trusmi. Ider ideran ini dimulai dengan para remaja yang menunggang kuda disusul para petugas dari Makam Ki Buyut Trusmi kemudian diikuti rombongan penari Baksa (Babak Yasa) yakni tarian khas daerah Trusmi. Setelah itu akan ada parade kostum seperti tuyul, dedemit, orang hitam, badut, tentara dengan meriam bambu, putri, orang gila bahkan banci. Selain itu banyak pula atraksi yang disajikan dalam acara ini seperti ular naga, barongsai, jangkungan atau egrang setinggi 2 m, musik tarling, buroq hingga marching band. Dalam acara ini sejumlah pusaka warisan Ki Buyut Trusmi serta hasil bum...
Ritual memohon panen padi subur, Mitembian. Mitembian merupakan ritual memohon kepada leluhur agar padi yang ditanam dapat dipanen dengan baik dan banyak.Ritual ini biasanya dilakukan dengan sesajen yang terdiri dari kelapa,kue khas sunda seperti apem, telur rebus, rujak-rujakan, bunga 7 rupa, menyan, sirih. sisir, tali kafan, kopi, cermin. congcot tumpeng, minyak wangi, bakakak ayam dan juga dupa. Sesajen itu diletakkan di atas daun yang sudah dibentuk seperti wadah. Ditaruh di ancak yang dibuat dari anyaman bambu. Lalu, untuk kelapa ditaruh terpisah tetapi tetap menggunakan bambu sebagai alasnya. Setelah sesajen diletakkan di dekat sawah, lalu memanggil sesepuh untuk berdoa kepada penguasa yang ada di daerah situ supaya hasil panennya bagus. Setelah ritual ini selesai dilakukan barulah bisa dilakukan pemanenan yang biasanya dilaksanakan keesokan harinya. Ritual ini sudah ada sejak zaman dahulu yang berarti sudah menjadi turun-temurun dilakukan antar generasi. Tetapi, d...
Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda dalam memperingati hari-hari besar. Seperti daerah Gegesik, Kabupaten Cirebon. Gegesik mempunyai tradisi mengarak Buyut Gruda setiap pertengahan bulan Maulud penanggalan Jawa atau Rabiul Awal dalam penanggalan Islam. Lalu apa sih Buyut Gruda itu? Buyut Gruda adalah alat panggulan dengan bentuk perpaduan antara kepala garuda dengan tanduk dan lidah seperti naga. Selain itu Buyut Gruda juga memilki sayap dan diletakkan dalam suatu tempat yang bagian atasnya tertutup. Konon, Buyut Gruda berasal dari bongkahan kayu yang menancap di sungai Ciwaringin. Tapi kayu tersebut sulit dilepaskan, sampai pada akhirnya dapat dilepaskan oleh seseorang yang sakti bernama Ki Salam dengan mudah. Lalu, kayu itu langsung diukir dan dijadikan benda berbentuk Garuda dan Naga yang bisa dipanggul. Buyut Gruda diletakkan di balai desa Gegesik Lor dan dikeluarkan setiap akan diarak. Buyut Gruda dipercaya dapat terbang ke keraton Kasepuhan Cirebon dan konon ai...
Bekasi merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Bekasi sendiri baik kabupaten maupun kota merupakan tempat tinggal bagi sub suku betawi yang banyak dikenal dengan betawi pinggir ataupun betawi ora. Suku Betawi tidak hanya hidup di Jakarta melainkan sudah ada sejak dahulu di Jabodetabek dan masing-masing daerah memiliki sub suku masing-masing dan memiliki tradisi yang unik. Tidak heran jika budaya betawi banyak mempengaruhi nilai-nilai dalam masyarakat di Kota Bekasi, termasuk salah satunya acara Abang Mpok Kabupaten Bekasi. Abang Mpok Kabupaten Bekasi sendiri merupakan acara tahunan yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Bekasi yang diharapkan dapat menjadi duta budaya dan duta pariwisata bagi Jawa Barat, khususnya Kota Bekasi, serta dapat memperkenalkan heterogenitas Kota Bekasi. Target pemilihan Abang Mpok sendiri yakni anak-anak muda yang berusia 17-24 tahun. Tidak hanya itu, calon peserta Abang Mpok juga harus me...
Dalam kehidupan masyarakat Sunda, cobek dan ulekan tidak hanya digunakan untuk melumatkan bahan-bahan masakan, namun juga sebagai bentuk dari pengharapan seorang Ibu mengenai jenis kelamin anaknya, baik menginginkan anak laki-laki atau perempuan. Pada saat seorang Ibu mengharapakan anaknya yang selanjutnya memiliki jenis kelamin tertentu, maka Ibu tersebut akan menukar cobek ataupun ulekan dengan keluarga lain. Mereka menukarnya dengan cara demikian: 1. Bila sang Ibu mengharapkan seorang anak laki-laki, maka Ibu tersebut akan menyimpan ulekannya lalu menukar cobeknya dengan ulekan dari keluarga lain sehingga ia memiliki dua ulekan. 2. Bila sang Ibu mengharapkan seorang anak perempuan, maka Ibu tersebut akan menyimpan cobeknya lalu menukar ulekannya dengan cobek dari keluarga lain sehingga ia memiliki dua cobek. Ulekan diumpamakan sebagai laki-laki dan cobek sebagai perempuan. Bila sang Ibu memiliki dua ulekan, ini berarti sang Ibu mengharapkan...
Nyawer mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang Sunda atau Jawa Barat. Nyawer atau Saweran sering meramaikan acara ngayun atau 40 harian bayi yang baru lahir di tanah Sunda. Tak hanya itu, nyawer juga merupakan salah satu ritual yang selalu hadir dalam acara pernikahan adat Sunda. Nyawer dilakukan setelah akad nikah selesai dilaksanakan. Nyawer merupakan budaya menaburkan beras serta benda-benda kecil lainnya kepada kedua mempelai. Nyawer dilakukan oleh salah satu tetua adat atau orang yang ahli dibidangnya. Kedua mempelai duduk berdampingan, kemudian dipayungi dengan payung adat yang memiliki gagang yang panjang atau terkadang payung yang biasa sering digunakan. Kemudian tetua adat melantunkan kidung sembari melemparkan beras dan benda-benda yang ada didalamnya. Biasanya berisi beras, koneng atau kunyit, permen serta uang logam. Benda-benda tersebut memiliki makna yang tersirat. Beras menyimbolkan kesejahteraa...