2.292 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Masjid Padang Betua
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bengkulu

Masjid terletak di Desa Padang Betua, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu. Berdasarkan sejarah, kata Padang Betua berasal dari bahasa Minangkabau yakni Padang Batuah yang berarti Pedang Sakti. Nama Padang Batuah berubah menjadi Padang Batua menurut lisan Melayu Bengkulu. Menurut Tambo Bengkulu serta keterangan tokoh masyarakat disebutkan bahwa nama tersebut dipilih untuk mengenang peristiwa Datuk Bagindo Maharajo Sakti utusan Raja Pagarayung dan rombongan dalam mengambil pedang saktinya ketika sedang mencari daerah baru untuk memperluas wilayah kekuasaan di daerah sepanjang barat pesisir selatan. Masjid dibangun pada tahun 1823 dipimpin oleh seorang ulama dan tokoh masyarakat setempat, yakni Haji Mansyur. Pada awal pembangunan, atap masjid berbentuk sederhana seperti gudang, terbuat dari dari daun rumbia dan hampir seluruh bahan bangunannya mempergunakan kayu. Kemudian pada tahun 1920 atapnya diganti dengan seng serta berubah menjadi tumpang bersusun t...

avatar
Oase
Gambar Entri
Masjid Pusaka
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Selatan

Masjid Pusaka adalah masjid tertua di Kabupaten Tabalong. Masjid ini selain menjadi tempat ibadah, juga menjadi tonggak atau bukti sejarah diterimanya Islam bagi suku Dayak Tabalong. Masjid ini ramai dikunjungi atau diziarahi umat Islam, termasuk masyarakat dari Kaltim. Di Masjid Pusaka ini, selain masih tersimpan beduk asli dan petaka sepanjang 110 cm. Keberadaannya sejak masjid dibangun tahun 1625 diprakarsai Khatib Dayan dan saudaranya Sultan Abdurrahman (dari kerajaan Banjar yang berpusat di Kuin). Khatib Dayan dibantu tokoh-tokoh masyarakat Dayak, juga Datu Ranggana, Datu Kartamina, Datu Saripanji, Langlang Buana, Taruntung Manau, Timba Sagara, Layar Sampit, Pambalah Batung dan Garuntung Waluh. Di teras depan Masjid Pusaka, ada dua tajau (guci tempat penampungan air yang dulunya digunakan suku Dayak untuk memandikan anak yang baru lahir). Walaupun sudah dimakan sengat matahari, namun dua tajau yang usianya mencapai 400 tahun itu, menurut Kaum Masjid Pusaka Ab...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tipe Rumah Adat Laras Koto Piliang dan Laras Bodi Chaniago
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Di Minangkabau terdapat dua aliran sistem dalam adat yang disebut tampan keselarasan. Yakni  Laras Koto Piliang  dengan aliran arsitokrat dan  Laras Bodi Chaniago  dengan aliran demokrat. Kedua keselarasan ini mempunyai rumah adat yang sedikit berbeda. Akan tetapi ciri khas dari bentuk bangunannya tetap sama, yaitu gonjong. Perbedaannya terletak pada jalan masuk, pembagian ruang, dan jumlah gonjong.  Koto Pilian g mempunyai pintu masuk di bagian tengah badan bangunan pada sisi yang terpanjang. Pada pesta-pesta adat, orang yang terhormat ditempatkan di kiri tempat masuk. Berbeda dengan  Bodi Chaniago  yang lebih demokratis, pintu masuk di sisi terpendek bangunan dan kedudukan orang-orang hampir sama. Hanya masih disediakan tempat untuk tamu-tamu dan pemuka adat pada sisi terjauh dari tempat masuk di dekat jendela.  Keselarasan  Koto Piliang  mempunyai ruang tambahan yaitu  anjuang  tempat bermain putra-putri. Anjuan...

avatar
Oase
Gambar Entri
Jera Lompoe
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Suatu situs makam pun bisa saja berstatus cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah kalau beberapa persyaratan terpennuhi, seperti ketuaannya, nilai sejarah, nilai seni, dan lain-lain serta dapat membangkitkan ciri kedaerahaan, merangsang kreatifitas, menjadi kebanggaan nasional atau masyarakat luas, dan lain-lain. Dengan singkat kiranya itu dapat disebut mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa. Yang biasanya termasuk kategori ini adalah makam para raja, tokoh agama, tokokh perjuangan melawan penjajah, seniman besar, dan tokoh-tokoh masyarakat yang lain. Situs makam raja-raja Soppeng di Jera Lompo’e telah dipugar dan dikembangkan sebagai Taman Purbakala. Taman ini secara administrative termasuk Desa Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Tinjauan Arkeologis Kabupaten Soppeng, termasuk juga ibukota Watan Soppeng, di dunia Arkeologi atau ilmu kepurbakalaan sudah lama dikenal karena kaya peninggalan-peninggalan purbakala sejak masa Praseja...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Rantau Panjang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jambi

Rumah Adat Rantau Panjang  terletak di Kampung Baruh, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi yang berada pada koordinat 01º51’04.86” LS dan 102º11’25.14” BT. Rumah Adat Rantau Panjang sampai saat ini masih ditempati oleh pemiliknya yang bernama Aminah sehingga termasuk living monument. Bangunan tersebut berdenah segi enam dengan ukuran 6,70 x 11,05 m dan menghadap ke utara. Bentuknya panggung yang ditopang oleh 24 buah tiang kayu. Dindingnya terbuat dari kayu, sedangkan atapnya dari seng. Atap rumah berbentuk pelana yang meruncing pada kedua ujungnya. Pada bagian ujung atap terdapat hiasan yang berupa ukiran terawangan dengan motif daun.  Ruangan yang terdapat di dalam rumah ini antara lain beranda, ruang tamu, kamar untuk orang tua, kamar untuk anak yang telah berkeluarga, kamar untuk anak gadis, dan dapur. Untuk mengatur sirkulasi udara dan memperoleh cahaya maka dibuatlah jendela. Di atas kamar tidur orang tua dan anak ga...

avatar
Oase
Gambar Entri
Situs Trowulan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Situs Trowulan merupakan satu-satunya situs perkotaan masa klasik di Indonesia. Situs yang luasnya 11 km x 9 km, cakupannya meliputi wilayah Kecamatan Trowulan dan Sooko di Kabupaten Mojokerto serta Kecamatan Jombang. Situs bekas kota Kerajaan Majapahit ini dibangun di sebuah dataran yang merupakan ujung penghabisan dari tiga jajaran gunung, yaitu Gunung Penanggungan, Welirang, dan Anjasmara, sedangkan kondisi geografis daerah Trowulan mempunyai kesesuaian lahan sebagai daerah pemukiman. Hal ini didukung oleh antara lain topografi yang landai dan air tanah yang relatif dangkal. Sebagai bekas kota, di Situs Trowulan dapat dijumpai ratusan ribu peninggalan arkeologis baik berada di bawah maupun di permukaan tanah yang berupa: artefak, ekofak, serta fitur. Situs peninggalan Kerajaan Majapahit yang sangat menarik ini diperoleh melalui penelitian yang panjang. Penelitian terhadap Situs Trowulan pertama kali dilakukan oleh Wardenaar pada tahun 1815. Ia mendapat tugas dari Raffles u...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tungku Hawu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Tungku hawu merupakan tungku tradisional yang digunakan untuk memasak menggunakan bahan bakar kayu. Tungku Hawu ini sebenarnya hampir selalu ada di setiap pedesaan di Nusantara, akan tetapi saat ini sudah semakin banyak ditinggalkan akibat dari konversi bahan bakar dari kayu menjadi minyak atau gas. Namun demikian, tungku hawu seringkali masih dibuat untuk kebutuhan memasak pada pesta hajatan di pedesaan.

avatar
Yanu prasetyo
Gambar Entri
Gapura Adat Banceuy
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Gapura kampung adat Banceuy ini merupakan penanda masuk ke dalam lokasi kampung adat banceuy, ciater, subang. Bentuknya mirip seperti gapura biasanya, hanya saja ia seluruhnya terbuat dari bambu dan dhiasi dengan berbagai ornamen unik yang khas lainnya. Kampung adat Banceuy itu sendiri sebenarnya sudah menjadi kampung desa modern seperti desa-desa di sekitarnya. Hanya saja di kampung ini masih menjalankan beberapa ritual adat secara tertib, misalnya ruwatan bumi. Di kampung ini juga hidup kelompok seni musik tradisional toleat-celempungan yang juga terbuat daru bambu (celempung renteng) dan diasuh oleh Abah Amar, murid dari pak parman (alm) dang maestro toleat dari Ciasem, Subang.

avatar
Yanu prasetyo
Gambar Entri
Kereta Jenazah Tradisional
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Kereta jenazah tradisional ini seluruhnya berbahan bambu dan dibuat secara gotong royong oleh masyarakat di desa cipacar, padamulya, kecamatan cipunagara, kabupaten Subang. Kereta jenazah ini sangat unik dan menunjukkan tradisi gotong royong yang masih cukup kental.

avatar
Yanu prasetyo