Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Rumah Sumatera Barat Padang Panjang
Tipe Rumah Adat Laras Koto Piliang dan Laras Bodi Chaniago
- 6 Oktober 2014

Di Minangkabau terdapat dua aliran sistem dalam adat yang disebut tampan keselarasan. Yakni Laras Koto Piliang dengan aliran arsitokrat dan Laras Bodi Chaniago dengan aliran demokrat. Kedua keselarasan ini mempunyai rumah adat yang sedikit berbeda. Akan tetapi ciri khas dari bentuk bangunannya tetap sama, yaitu gonjong. Perbedaannya terletak pada jalan masuk, pembagian ruang, dan jumlah gonjong. 

Koto Piliang mempunyai pintu masuk di bagian tengah badan bangunan pada sisi yang terpanjang. Pada pesta-pesta adat, orang yang terhormat ditempatkan di kiri tempat masuk. Berbeda dengan Bodi Chaniago yang lebih demokratis, pintu masuk di sisi terpendek bangunan dan kedudukan orang-orang hampir sama. Hanya masih disediakan tempat untuk tamu-tamu dan pemuka adat pada sisi terjauh dari tempat masuk di dekat jendela. 

Keselarasan Koto Piliang mempunyai ruang tambahan yaitu anjuang tempat bermain putra-putri.Anjuang ini terletak di kedua ujung bangunan dan mempunyai gonjong tersendiri. Pada anjuangderetan tiang paling ujung hanya sebuah yang sampai ke tanah, yaitu bagian tengah dalam deretan tersebut.

Keselarasan Bodi Chaniago mempunyai dua tipe yang berbeda pada pengakhiran kedua ujung bangunan. Rumah tipe “Sitinjau Lauik” kedua ujung rumahnya diberi pengakhiran atap berbentuk setengah perisai untuk penjorokan atap (over-stek). Tipe kedua, Gajah Maharam, dengan pengakhiran ujung bangunan berupa bidang dinding yang diawali dari ujung gonjong sampai ke tanah. Berbentuk bidang segitiga di atas sebuah segi empat.

Di Minangkabau, orang-orang muda duduk di lingkaran ruang bagian tengah. Begitu juga “orang sumando” (suami yang datang ke rumah perempuan menurut sistem matrian) sudah ditentukan tempat duduknya dalam pesta adat. Orang sumando ini menurut adat hanya berkuasa di dalam kamar isterinya saja, bukan rumah.

Kamar tidur terletak pada sisi belakang rumah. Kamar yang paling terhormat adalah paling jauh dari pintu masuk (Bodi Chaniago) atau ujung sebelah kiri pintu masuk (Koto Piliang). Kamar yang terhormat ini ditempati oleh pengantin yang baru menikah dan harus diserahkan ke pengantin yang menikah sesudahnya. Sedangkan ia pindah ke kamar kedua dan seterusnya. Disamping itu, terdapat kamar-kamar untuk wanita yang belum menikah dan wanita tua yang tidak mempunyai suami lagi. Sedangkan anak laki-laki yang belum menikah tidur di langgar yang disebut “surau” (setelah islam masuk) dan “balai pakan” (sebelum islam masuk). 

Umumnya, rumah adat ditempati oleh tiga generasi, yakni ibu, nenek, dan anak. Jika sekiranya rumah sudah tidak cukup untuk menampung pertimbang ekonomi rumah adat baru jarang ditemukan. Rumah-rumah baru banyak dibuat dengan atap perisai atau pelana. 

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1646/tipe-rumah-adat-laras-koto-piliang-dan-laras-bodi-chaniago

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline