×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bangunan Masjid

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Bengkulu

Asal Daerah

Bengkulu Utara

Masjid Padang Betua

Tanggal 06 Oct 2014 oleh Oase .

Masjid terletak di Desa Padang Betua, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu. Berdasarkan sejarah, kata Padang Betua berasal dari bahasa Minangkabau yakni Padang Batuah yang berarti Pedang Sakti. Nama Padang Batuah berubah menjadi Padang Batua menurut lisan Melayu Bengkulu. Menurut Tambo Bengkulu serta keterangan tokoh masyarakat disebutkan bahwa nama tersebut dipilih untuk mengenang peristiwa Datuk Bagindo Maharajo Sakti utusan Raja Pagarayung dan rombongan dalam mengambil pedang saktinya ketika sedang mencari daerah baru untuk memperluas wilayah kekuasaan di daerah sepanjang barat pesisir selatan.

Masjid dibangun pada tahun 1823 dipimpin oleh seorang ulama dan tokoh masyarakat setempat, yakni Haji Mansyur. Pada awal pembangunan, atap masjid berbentuk sederhana seperti gudang, terbuat dari dari daun rumbia dan hampir seluruh bahan bangunannya mempergunakan kayu. Kemudian pada tahun 1920 atapnya diganti dengan seng serta berubah menjadi tumpang bersusun tiga. Akan tetapi, sejak 1984 masjid ini tidak digunakan lagi sebagai tempat ibadah karena rusak. Sebagai gantinya, masyarakat Padang Betua mendirikan masjid baru sekitar 500 meter ke arah barat laut.

Masjid Padang Betua berdenah persegi menghadap selatan dengan tinggi pondasi sekitar 60 cm dari permukaan tanah yang terbuat dari pasangan batu kali. Bangunan masjid memiliki empat serambi di sekelilingnya. Serambi-serambi tersebut diberi dinding luar berbentuk pagar jeruji yang terbuat dari papan yang disusun berdiri. Untuk memasuki serambi dapat melalui sebuah anak tangga yang terbuat dari pasangan batu sebanyak tiga trap. Tangga tersebut dilindungi oleh atap seng. Lantai serambi terbuat dari plesteran semen pasir dan koral, sedangkan atap serambi menyatu dengan atap ruang utama terbentuk dari seng.

Pintu masuk ruang utama berada di sisi selatan serambi depan berjumlah dua buah. Pintu tersebut berdaun dua dengan konstruksi panel yang terbuka ke dalam. Pintu juga berada di sebalah timur, berbentuk panel, dan menghubungkan ruang utama, serambi, dengan gudang yang berada sisi timur masjid. Lantai ruang utama terbuat dari semen pasir dan koral sama seperti lantai serambi. Dinding masjid sebelah atas terbuat dari anyaman kawat dan bambu yang diikatkan ke tiang-tiang bangunan, kemudian diplester dengan adukan semen dan pasir. Dinding bagian dalam berfungsi sebagai pemisah antara ruang utama dengan serambi, kecuali sebelah utara yang telah digeser sepadan dengan tiang serambi. Sehingga serambu utara menjadi bagian ruang utama masjd.

Di sisi barat ruang utama terdapat mihrab yang menyambung ke serambi. Sebelah kanan dan kiri mihrab masing-masing terdapat sebuah jendela. Tinggi langit-langit ruang mihrab mencapai 2,1 meter. Langit-langit mihrab melekat diatas empat sisi mihrab berbentuk melengkung dan juga terbuat dari plesteran semen pasir dengan anyaman kawat. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar sederhana. Bagian depan mimbar terdapat tiga buah anak tangga yang terbuat dari pasangan bata yang diplester. Bangunan lain yang terdapat di kompleks masjid adalah tempat wudhu yang terlatak di depan masjid sebelah kiri. Bangunan ini terbuat dari kayu dan beratapkan seng.  

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1410/masjid-padang-betua

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...