Kampung Lawas Maspati merupakan salah satu lokasi wisata yang unik di Surabaya, karena di kampung ini masih terdapat beberapa bangunan peninggalan zaman Belanda yang masih tetap terjaga keasliannya. Nama Lawas Maspati sendiri terdiri dari 2 kata, "Lawas" berasal dari bahasa jawa yang bahasa Indonesianya berarti lama dan "Maspati" yang merupakan letak kampung itu berada, yaitu di Jalang Maspati V, Bubutan, Surabaya. Beberapa bangunan bersejarah yang terdapat di sini diantaranya adalah rumah bekas kediaman Raden Sumomiharjo(mantri kampung Maspati dan merupakan keturunan Keraton Solo), Sekolah Ongko Loro yang dulunya merupakan sekolah rakyat, dan Rumah 1907 tempat dimana para pemuda menyusun strategi perang. Pengubahan status Kampung "kuno" ini menjadi kampung wisata diprakarsai oleh ibu Tri Rismaharini, walikota Surabaya, pada periode pertamanya. Kini, di jalanan kampung Lawas Maspati tidak hanya terdapat bangunan kuno arsitektur Belanda, namun juga dipadati oleh warga s...
Monumen Trisula yang terletak di Desa Bakung, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar ini merupakan monumen yang menuai sejarah di dalam masa kemerdekaan Indonesia yang saat itu masih muda. "Itu sebenarnya untuk memperingati bahwa dahulu kala tepatnya di Bakung pernah ada penumpasan sisa-sisa PKI.", ujar Rudju Diafakhma, salah satu warga Desa Bakung. Jadi atas dasar memperingati dan mengenang peristiwa penumpasan sisa-sisa PKI di Desa Bakung, dibentuklah Monumen Trisula pada tanggal 18 Desember 1972 oleh Deputi Kasad Bapak Letjen TNI Mochamad Jasin. Pembantaian yang dipimpin oleh Kolonel Inf Witarmin dengan mempunyai Pasukan Brigif Linud 18/Trisula beserta rakyat Blitar yang turut berkontribusi dalam upaya pembersihan sisa-sisa PKI tersebut terjadi pada sekitar tahun 1968. "Jadi dulu Bakung itu sarangnya PKI?', ujarku. "Iya dulunya, karena wilayahnya itu terpencil, dekat dengan laut dan pengetahuan masyarakat disana masih rendah.", kata Rudju. Mungkin seperti...
Di Kabupaten Gresik terdapat suatu kawasan perkampungan yang khas dan berbeda dari perkampungan lain. Kampung tersebut bernama Kampung Kemasan. Menurut info yang beredar, tempat ini disebut kampung kemasan karena dahulu ada seorang turunan Tionghoa yang mempunyai keterampilan membuat kerajinan dari emas. Keterampilannya ini menjadikan dia terkenal dan banyak penduduk yang datang untuk membuat atau memperbaiki perhiasannya. Sejak itu kawasan yang ditempati ini dinamakan Kampung Kemasan (tukang emas). Adanya ciri khas pada bangunan di kampung Kemasan ini menunjukkan adanya suatu perpaduan kebudayaan yang dulunya tinggal di Gresik. Arsitektur rumah tinggal di kampung kemasan mendapat pengaruh dari kebudayaan-kebudayaan asing yang terlihat baik dari bentuk, ruang, elemen, ornamen maupun makna simbolik yang berada didalamnya. Kebudayaan yang dominan dalam proses akulturasi ini adalah kebudayaan kolonial Belanda, sedangkan pengaruh kesukuannya adalah kebudayaan T...
Penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tak lepas dari perjuangan dakwah wali songo (sembilan wali). Selain berdakwah, para wali juga kerap kali meninggalkan peninggalan bersejarah yang mereka gunakan untuk berdakwah baik berupa alat berdakwah ataupun bangunan. Peninggalan bangunan yang sering terlihat adalah masjid, karena masjid bisa menjadi pusat dakwah para wali. Masjid Sunan Ampel, terletak di daerah Ampel Denta, Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini dibangun langsung oleh Sunan Ampel (Raden Rahmat) yang juga merupakan putra dari Sunan Gresik (Maulana Ibrahim). Masjid Sunan Ampel berbahan bahan kayu jati yang dibangun dengan gaya arsitektur jawa kuno dan nuansa arab islami. Peninggalan ini masih dipengaruhi akulturasi dari budaya lokal dan Hindu-Buddha. Tepat di belakang masjid terdapat kompleks pemakaman Sunan Ampel. Di bagian masjid yang lain terdapat sebuah sumur yang diyakini dapat menjadi penguat janji. Di kawasan ini juga terdapat kampung arab yang se...
Monumen PETA adalah Monumen terkenal yang dibangun untuk mengenang perjuangan tentara PETA ( PEmbela Tanah Air, pasukan tentara yang terdiri dari para pemuda yang dilatih militer Jepang, dengan harapan dapat membantu Jepang melawan pasukan Sekutu) Blitar yang dipimpin oleh Sodancho Supriyadi pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan tersebut seperti menyerang gedung amunisi, menyergap gedung penyiaran radio, menyerang markas-markas tentara Jepang, kantor polisi, dan lain-lain. Pemberontakan tersebut terjadi karena ketidakadilan dan tindakan sewenang-wenang tentara Jepang yang menduduki Kota Blitar yang membuat rakyat Blitar kala itu sangat menderita. Pada akhirnya pasukan PETA yang berada di Blitar melawan para tentara Jepang untuk membebaskan Kota Blitar dari jajahan Jepang. Monumen PETA terletak di Jalan Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Monumen pertama PETA bukanlah seperti yang sekarang ini (gambar 1) namun berbentuk patung seorang tentara PE...
Keberadaan kampung tematik sebagai destinasi wisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat secara langsung. Jumlah kampung tematik yang terus bertambah menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kunjungan ke kampung tematik terutama yang berada di kota setempat. Salah satu kampung tematik yang berada di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur ini ialah Kampung Warna-Warni Jodipan. Menjadi kampung tematik yang pertama dibangun di Kota Malang, Kampung Jodipan terkenal akan banyaknya spot unik dan apik untuk menyegarkan mata pengunjung. Dari tampak atas, Kampung Jodipan biasanya menarik perhatian penumpang kereta api maupun pengguna jalan raya melalui deretan atap warna-warni yang berdekatan dengan Sungai Brantas. Kampung yang mulanya kumuh ini berhasil disulap oleh kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang serta dibantu dengan kerja keras penduduk lokal. Semangat gotong royong para warga untuk memperbaiki keadaan lingkungan p...
Bagi warga Surabaya pasti tidak asing lagi dengan yang namanya Jembatan Merah. Jembatan yang berada di atas sungai kalimas ini dibuat pada zaman penjajahan Belanda, atas persetujuan Pakubuwono II dengan VOC tahun 1743. Bentuk jembatan ini pada awalnya adalah kayu mengingat teknologi yang berkembang saat itu belum sebagus sekarang. Dahulu, banyak sekali kapal-kapal bersandar di Jembatan Merah karena belum ada Tanjung Perak, sehingga menjadi pusat perdagangan. Jembatan merah sangat lah bersejarah karena telah melalui banyak peristiwa. Salah satunya adalah terbunuhya A.W.S. Mallaby (pemimpin tentara Inggris yang ingin menguasai wilayah surabaya) oleh Arek-arek Suroboyo pada peristiwa 10 November 1945 dan diikuti perobekan bendera di hotel oranje. Sampai sekarang, meskipun sudah berubah bentuk dari kayu jadi aspal, Jembatan Merah sangat berguna bagi mobilitas orang Surabaya dan menjadi salah satu jalan terpadat setiap harinya. #OSKMITB2018
Jembatan Peninggalan Penjajah Disebuah desa di daerah Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang terdapat sebuah jembatan yang cukup menantang adrenalin. Jembatan tersebut terletak di desa Kasembon. Menurut cerita orang-orang terdahulu, jembatan ini dibangun sejak zaman pemerintahan Belanda, yang mana pada saat itu jembatan ini digunakan untuk mengangkut Lori yaitu semacam kereta yang digunakan untuk mengangkut tebu dari sawah-sawah di desa ke pabrik-pabrik gula, seperti Pabrik Gula Kebonagung. Jembatan ini dibangun dikarenakan untuk mempercepat pengantaran tebu ke Pabrik Gula, karena jika tidak menggunakan jembatan ini untuk menghubungkan desa Bululawang dan Desa Kasembon, maka jarak yang ditempuh akan menjadi sangat jauh dan akan menghabiskan lebih banyak waktu, uang, dan tenaga. Dulu pada zaman pemerintahan Belanda, jembatan ini hanya seperti rel kereta biasa dan setelah pengantaran-pengantaran tebu tersebut selesai, banyak warga yang memanfaatkan jembatan tersebut untuk me...
Apakah kamu tau Arca Dwarapala? Mungkin kamu tidak mengetahuinya, tetapi kamu mungkin sudah pernah melihatnya. Arca Dwarapala ini banyak terdapat pada bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Dan Arca Dwarapala terbesar terdapat di Candi Renggo, Singosari, Malang. Selain disitu, Arca Dwarapala juga terdapat di Candi Plaosan, Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, dan Puri dalem Agung di Bali. Dwarapala adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Siwa dan Buddha, berbentuk manusia atau raksasa yang memegang gada. Biasanya dwarapala diletakkan di luar untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat didalamnya. Jumlah arca dwarapala dapat hanya sendirian, sepasang, atau berkelompok. Bangunan suci yang kecil biasanya memiliki hanya satu arca dwarapala. Seringkali dwarapala diletakkan berpasangan di antara gerbang masuk. beberapa situs bangunan suci yang lebih besar memiliki empat, delapan, bahkan duabelas arca dwarapala yang menjaga empat penjuru...