Jembatan Peninggalan Penjajah
Disebuah desa di daerah Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang terdapat sebuah jembatan yang cukup menantang adrenalin. Jembatan tersebut terletak di desa Kasembon. Menurut cerita orang-orang terdahulu, jembatan ini dibangun sejak zaman pemerintahan Belanda, yang mana pada saat itu jembatan ini digunakan untuk mengangkut Lori yaitu semacam kereta yang digunakan untuk mengangkut tebu dari sawah-sawah di desa ke pabrik-pabrik gula, seperti Pabrik Gula Kebonagung. Jembatan ini dibangun dikarenakan untuk mempercepat pengantaran tebu ke Pabrik Gula, karena jika tidak menggunakan jembatan ini untuk menghubungkan desa Bululawang dan Desa Kasembon, maka jarak yang ditempuh akan menjadi sangat jauh dan akan menghabiskan lebih banyak waktu, uang, dan tenaga.
Dulu pada zaman pemerintahan Belanda, jembatan ini hanya seperti rel kereta biasa dan setelah pengantaran-pengantaran tebu tersebut selesai, banyak warga yang memanfaatkan jembatan tersebut untuk menyebrangi jurang dibawah jembatan tersebut. Saat itu warga mulai memperbaikinya dengan mengumpulkan dana sehingga menambahkan bambu untuk pegangan saat melewatinya supaya tidak jatuh. Seiring berjalannya waktu, warga mulai melebarkan jembatan tersebut dan sampai saat ini pagar dijembatan ini telah tebuat dari besi. Namun jarak besinya masih cukup lebar sehingga masyarakat harus tetap berhati-hati jika seandainya mereka jatuh mereka bisa terjun ke jurang karena pagarnya masih kurang aman dan lebar jembatan yang hanya cukup untuk dilalui untuk satu mobil menjadikan setiap kendaraan yang ingin melalui jembatan ini harus berhati-hati.
Saat ini masyarakat disana berusaha mengumpulkan dana untuk perawatan jembatan tersebut dengan cara ada warga yang menjaga jembatan tersebut dan membawa keranjang untuk menerima sumbangan sukarela bagi warga yang melintasi jembatan ini, namun sumbangan ini tidak wajib dan warga penjaga jembatan juga membantu untuk melancarkan perjalanan kendaraan yang melaluinya karena jika ada kendaraan berlainan arah akan melewati jembatan ini, mereka harus bergantian.
Dibalik semua itu ada keunikan yang dimiliki warga yang melalui jembatan ini. Mereka sama sekali tidak memiliki rasa takut walaupun harus melalui jembatan yang penuh resiko ini setiap hari dan ketakutan itu hanya menghampiri mereka jika mereka harus melalui jembatan ini malam hari.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...