Benteng sembilan atau biasa disebut dengan "gedong 9" berada di Rawaterete Cakung yang tepatnya terletak di kampung petukangan, Rawaterate, Cakung, Jakarta Timur. Pada zaman Belanda benteng ini digunakan sebagai gudang peluru oleh pihak Belanda karena pada saat itu Cakung merupakan salah satu daerah penting yang mana akses dari bekasi ke batavia hanya dapat ditempuh melalui cakung. Tak hanya itu benteng ini dahulunya digunakan pula sebagai pos pemeriksaan Cakung di areal ini. Pada zaman Belanda bangunan ini pun dinamai "Ammonitie Opslagplaaps" yang berarti gudang amunisi tentara Belanda. menurut sejarah bagunan ini dibagun pada tahun 1930-an dan terdapat isu yang mengatakan bahwa terdapat benteng lain yang masih terkubur di sini bahkan kabarnya ada bunker yang terhubung sampai ke pelabuhan Tanjung Priok sebagai jalur angkut amunisi. Menurut warga sekitar pada tahun 1980-an mereka terkadang masih menemukan sisa sisa peluru Belanda, tetapi karena tempat tersebut tidak lagi t...
Istana Rokan terletak sekitar 159 kilometer dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau dan sekitar 69 Kilometer dari Pasir Pengaraian, Ibu kota Kabupaten Rohul, dan hanya 33 kilometer dari Kota Ujung Batu. Istana Rokan terletak tepatnya di Negeri atau Luhak Rokan IV Koto, kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Istana ini di sebut juga dengan nama istana berukir naga karena hampir di setiap bagian sisi dari istana ini terdapat kayu yang berukiran gambar naga. Diperkirakan, kerajaan Rokan sudah berdiri sejak abad ke 18, usai runtuhnya kerajaan Rokan Tua. Kini, Istana Rokan IV koto satu-satunya istana kerajaan yang tersisa di kabupaten Rohul. Kerajaan Rokan IV koto terletak berdampingan dengan Kerajaan Kunto Darussalam yang sama-sama terletak di kawasan Rokan Kiri. Sementara tiga kerajaan lainnya terletak di kawasan Rokan kanan, yakni kerajaan Tambusai, kerajaan Ra...
Kota Lama Semarang merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Semarang yang sering dikunjungi warga sekitar maupun turis dari kota-kota lain. Kota Lama Semarang memiliki pesona tersendiri karena banyaknya bangunan-bangunan khas peninggalan Belanda. Pada masanya, Kota Lama ini dijadikan pusat perdagangan dan pemerintahan kolonial Belanda. Oleh karena itu, sampai saat ini masih banyak bangunan yang memiliki arsitektur khas Belanda abad 18 sampai dengan abad 19. Saat ini, ada beberapa bangunan yang tampak kurang tepelihara. Namun, banyak pula bangunan yang masih dirawat sampai kini dan dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari. Beberapa bangunan tersebut adalah Gereja Blenduk yang merupakan gereja Kristen yang memiliki arsitektur unik yakni atap berbentuk kubah sehingga disebut 'bleduk', Stasiun Tawang yang masih beroperasi sebagai stasiun utama di Semarang, Jembatan Mberok yang masih ramai dilalui kendaraan, Gereja Gendangan, dan masih banyak lagi. Selain bangunan-bangunan ya...
Jam Gede Jasa yang berada di segitiga Taman Potret, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Bypass Sudirman, Cikokol, Kota Tangerang merupakan monumen yang sering dilihat di jalan konsep tugu jam mencirikan pembangunan Kota Tangerang sebagai Kota Industri. Jam Gede Jasa yang berukuran tinggi 17 meter dengan diameter 2 meter dan memiliki tiga muka berwarna abu-abu ini menjadi ikon baru di Kota Tangerang. Butuh menghabiskan biaya yang cukup besar yaitu senilai Rp 1,2 miliar untuk membuat Jam Gede Jasa sebagai ikon penanda waktu di Kota Tangerang yang mencerminkan Kota Tangerang sebagai Kota Industri. #OSKMITB2018
Rumah Tongkonan adalah rumah adat Toraja dimana rumah tersebut ialah rumah yang berbentuk rumah panggung. Rumah tongkonan tersusun atas konstruksi kayu dan bambu. Bangunan ini terpasang kuat dan kokoh tanpa bantuan paku dan dapat berdiri dengan tegak sampai ratusan tahun. Fondasi rumah tongkonan sendiri tersusun atas batu batu yang biasanya terdapat di gunung-gunung yang nantinya batu tersebut akan di letakkan dibawah rumah tersebut, sedangkan untuk kerangka rumahnya tersusun atas kayu uru yang banyak terdapat di alam sulawesi. Semua bagian kayu pada kerangka rumah terpasang dengan menggunakan sambungan pasak samasekali tidak menggunakan paku atau semen. Rumah adat toraja ini sendiri terdiri atas 2 bangunan utama yang bisa disimbolkan sebagai ibu dan bapak. Bangunan pertama yaitu Tongkonan utamanya sendiri sebagai lambang dari Ibu, yang berfungsi sebagai kegiatan sosial, rumah adat, rumah tinggal, dan untuk upacara adat Sedangkan bangunan kedua yaitu alang sura yaitu...
Rumah Panggang Pe berasal dari kata panggang dan epe (dijemur). Rumah ini dinamakan demikian karena pada zaman dahulu, rumah berdesain seperti ini sering dipakai untuk menjemur barang-barang (daun teh, ketela, dll). Ciri khas dari rumah adat ini sebelum mengalami modernisasi adalah memiliki atap bagian depan yang lebih landai dari bagian tengah/belakkang, memiliki 4-6 tiang penyangga atap di depan rumah (tiang penyangga sebagai penentu bentuk atap), dan biasanya hanya terdapat satu ruang di dalamnya. Atap landai memudahkan orang untuk menjemur, sedangkan ruangan yang hanya ada 1 membuat rumah adat ini jarang digunakan sebagai tempat tinggal tetap oleh pemiliknya. Rumah ini lebih sering digunakan untuk berjualan dan memproduksi barang. Rumah Adat Panggang Pe ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan bentuk atapnya. Misalnya panggang pe gedhang salirang (atap tinggi di belakang), panggang pe empyak setangkep (kedua bagian atap landai), dan panggang pe gedhang setangkep (a...
Jembatan Panus merupakan jembatan penghubung wilayah Bogor dan Batavia pada masa kolonial. Jembatan yang memiliki lebar lima meter dan panjang 100 meter ini, pernah mempunyai peran sebagai jalur perlintasan, hingga peran jembatan tersebut tergantikan. Jembatan Panus ini merupakan jembatan yang melintasi sungai Ciliwung. Jembatan Panus dibangun pada tahun 1917 oleh seorang insinyur bernama Andre Laurens, julukan "Jembatan Panus" diberikan berdasarkan nama "Stevanus Leander" yang adalah seorang warga yang tinggal di samping jembatan tersebut. Namun untuk memudahkan lafal, nama itu disingkat menjadi "Panus". Pada masa pemerintahan Belanda, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara Depok dengan Bogor dan ke Batavia. Dengan menggunakan getek, masyarakat memanfaatkan jalur perlintasan ini untuk mencapai tempat yang mereka tuju. Sebagian warga dibantaran sungai Ciliwung masih ada yang memanfaatkan untuk keperluan mandi dan mencuci karena dibawah terdapat mata a...
Gedung Merdeka yang sebelumnya bernama Gedung Societeit Concordia dikenal oleh dunia sebagai tempat diselenggarakkannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dulunya gedung ini hanya sebuah kedai kopi kecil yang sering digunakan para meneer dan Noni Belanda anggota Societeit Concordia sebagai tempat nongkrong. Pada 1895 anggota Societeit Concordia memiliki gedung khusus dimana pribumi dan sembarang orang tidak bisa masuk begitu saja. Kemudian gedung mulai diperluas menjadi lebih megah dengan fungsi sebagai ruangan umum. Gedung ini sempat dijadikan tempat pesta ataupun tempat perkawinan. Pada 1921 Wolff Schoemaker merombak gedung ini dengan gaya art deco yang menunjukkan struktur dan fungsi gedung. Gedung semakin terlihat kokoh dengan pilar-pilar besar di depan pintu masuk. Pada 1940 gedung ini mengalami perubahan gaya arsitektur menjadi International Style sehingga gedung menampilkan kesan menarik dan tidak kaku.  ...
Wajah Baru Harta Karun Pusaka Cirebon Benda-benda pusaka peninggalan kerajaan di Jawa Barat dan Cirebon kini sudah tersimpan di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon. Museum ini diresmikan pada tanggal 10 Juni 2017 oleh Presiden Joko Widodo dan Sultan Arief Natadiningrat, S.E. Pemilihan tempat museum ini didasarkan karena Cirebon merupakan pusat peradaban kerajaan tertua. Maka dari itu, museum ini didirikan di Cirebon. Museum ini didirikan dengan maksud untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan budaya yang dimiliki khususnya Cirebon. "Museum ini didirikan untuk menjaga dan melestarikan benda-benda peninggalan pusaka" ujar Abdi Dalem Keraton. Museum pusaka tersebut merupakan museum keraton pertama yang bernuansa modern di Indonesia. Tampak dari luar, bangunan ini berdiri kokoh diselimuti oleh cat putih. Sedangkan di bagian dalamnya, museum dilengkapi fasilitas modern seperti pendingin ruangan, audio visual, ruang kafetaria, dan ruang cindera mata. Te...