2.292 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Adat Batak Simalungun
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Rumah adatnya berbentuk panggung dengan lantai yang sebagian disangga balok-balok besar berjajar secar horizontal bersilangan. Balok-balok ini menumpu pada pondasi umpak. Dinding rumah agak miring dan memilliki sedikit bukaan (jendela). Atapnya memilliki kemiringan yang curam dengan bentuk perisai pada sebagian besar sisi bawah, sedang sisi atas berbentuk pelana dengan gevel yang miring menghadap ke bawah. Pada ujung atas gevel biasanya dihiasi dengan kepala kerbau. Tanduknya dari kerbau asli dan kepalanya dari injuk yang dibentuk. Bagian-bagian konstruksi rumah diukir, dicat serta digambar dengan warna merah, putih dan hitam. Selain sarat dengan nilai filosofis, ornamentasi rumah memiliki keunggulan dekoratif dalam memadukan unsur alam dan manusia dengan unsur geometris. Menyampaikan sebuah ungkapan pertemuan masyarakat dapat dimunculkan dengan bentuk geometri segi empat yang ditengahnya diberi lingkaran lalu diberi corak ragam hias manusia beruang berkeliling lingkaran. Menyam...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Batak Mandailing
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Rumah Adat Batak Mandailing disebut sebagai Bagas Godang sebagai kediaman para raja, terletak disebuah kompleks yang sangat luas dan selalu didampingi dengan Sopo Godang sebagai balai sidang adat. Bangunannya mempergunakan tiang-tiang besar yang berjumlah ganjil sebagaimana juga jumlah anak tangganya. Bangunan arsitektur tradisional Mandailing adalah bukti budaya fisik yang memiliki peradaban yang tinggi. Sisa-sisa peninggalan arsitektur tradisional Mandailing masih dapat kita lihat sampai sekarang ini dan merupakan salah satu dari beberapa peninggalan hasil karya arsitektur tradisional bangsa Indonesia yang patut mendapat perhatian dan dipertahankan oleh Pemerintah dan masyarakat baik secara langsung baik tidak langsung. Bagas Godang biasanya juga dibangun berpasangan dengan sebuah balai sidang adat yang terletak dihadapan atau persisnya bersebelahan dengan rumah Raja. Balai sidang adat tersebut dinamakan Sopo Godang. Bangunan pada Bagas Godang mempergunakan tiang-tiang besar yang...

avatar
Oase
Gambar Entri
Candi Tebing Gunung Kawi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pada sisi utara Gianyar, ada sebuah situs arkeologi yang menakjubkan. Diantara areal persawahan bertingkat dengan sistem irigasi tradisional subak, ada 10 (sepuluh) candi yang dipahat di dinding tebing batu pasir. Situs bersejarah yang bernama Candi Tebing Gunung Kawi ini termasuk didalam wilayah Banjar Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Candi Tebing Gunung Kawi ini diperkirakan telah dibangun sejak pertengahan abad ke-11 Masehi, yaitu dimasa dinasti Udayana (Warmadewa). Pembangunan candi tersebut diperkirakan dimulai dimasa pemerintahan dari Raja Sri Haji Paduka Dharmawangsa Marakata Pangkaja Stanattunggadewa (944 sampai 948 Saka/1025 sampai 1049 M) dan berakhir dipemerintahan Raja Anak Wungsu (971 sampai 999 Saka/1049 sampai 1080 M). Dalam Prasasti Tengkulak yang berangka tahun 945 Saka (1023 Masehi), ada keterangan di tepi Sungai Pakerisan ada sebuah kompleks pertapaan (kantyangan) yang bernama Amarawati. Para arkeolog berpendapat, Amarawati...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Benteng Kastela
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Hampir di seluruh tempat bersejarah di Ternate, Provinsi Maluku Utara, mempunyai kaitan erat dengan para penjajah, kesultanan ternate, dan juga masyarakat lokal. Seperti halnya dengan benteng bernama Kastela ini. Sesuai dengan namanya, Benteng ini terletak di kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate. Lokasi dari benteng ini berada tepat ditengah-tengah pemukiman dan bentuknya pun sudah tidak utuh lagi. Di masa lalu, Benteng Kastela ini sebenarnya mempunyai kisah yang sangat luar biasa. Meskipun Benteng ini hanya mempunyai lahan seluas 2.724 meter persegi dan saat ini hanya tersisa tidak lebih dari setengahnya, tetapi di lokasi ini pernah terjadi peristiwa yang menjadi salah satu tonggak bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan masyarakat Ternate. Kebanggaan tersebut terekam di dalam sejumlah dokumen serta bukti nyata dalam keberadaan Benteng Kastela. Benteng yang dibangun dengan beberapa tahap dan dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun ini pada awalnya bernama "Nostra Senho...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Arsitektur Nias
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Banyak peneliti setuju bahwa rumah-rumah tradisional Nias (Omo Hada) termasuk diantara contoh-contoh terbaik dari arsitektur vernakular di Asia.  Rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku dan jauh lebih mampu menahan gempa kuat, daripada rumah-rumah modern.  Ada variasi dalam arsitektur dan gaya di seluruh pulau. Rumah Nias ditinggikan dari tanah dan dibangun untuk pertahanan, karena orang-orang Nias dulu tinggal dalam peperangan abadi. Banyak arsitek dan antropolog dari seluruh dunia telah mengunjungi Nias untuk mempelajari gaya bangunan unik rumah adat ini.  Banyak orang tua Nias dilahirkan di rumah-rumah seperti ini. Tetapi karena biaya dan usaha untuk mempertahankan rumah tradisional ini menjadikan mereka semakin-semakin langka. Pengunjung dapat melihat banyak contoh dari rumah-rumah tradisional di seluruh pulau, khususnya di daerah selatan yang mempunyai beberapa desa yang sangat terpelihara. Ribuan tahun lamanya, dua suku utama di Nias hidu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pura Meru
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Barat

Selalu menyenangkan bisa berkunjung ke tempat yang memiliki nilai sejarah. Cerita unik di balik pembuatannya menjadi hal menarik untuk ditelusuri. Coba saja kunjungi Pura Meru yang berada di Lombok. Banyak hal menarik yang dapat Anda nikmati saat berkunjung ke sini. Tertarik? Terletak di tengah Kota Mataram, tepatnya di Jalan Selaparang, Kecamatan Cakranegara, Pura Meru merupakan yang terbesar dan tertua di wilayah Lombok. Dibangun pada tahun 1720 oleh Pangeran Anak Agung Made Larang, Pura Meru didedikasikan untuk 3 dewa utama umat Hindu (Dewa Brahma, Dewa Syiwa, dan Dewa Wishnu). Ketiga pura tersebut juga mewakili tiga gunung yang dianggap suci oleh pemeluk agama Hindu; Pura Brahma mewakili Gunung Agung di Bali, Pura Syiwa mewakili Gunung Rinjani di Lombok, dan Pura Wishnu yang diwakili oleh Gunung Semeru di Jawa Timur. Soal bentuk, hanya Pura Syiwa yang memiliki atap susun 11, sedangkan Pura Wishnu dan Pura Brahma memiliki atap susun berjumlah 9. “Meru&...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Cidomo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Barat

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat modal transportasi unik yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Cidomo namanya, kendaraan sejenis delman ini juga kerap digunakan oleh para wisatawan untuk menjamahi berbagai lokasi wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Cidomo sendiri merupakan akronim dari cikar, dokar, dan mobil. Alat transportasi ini berbentuk kereta penumpang dengan menggunakan dua ban mobil dan ditarik seekor kuda. Menunggangi Cidomo sambil berkeliling area wisata di kawasan Lombok tentu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Wisatawan dapat menjumpai kendaraan unik ini di beberapa tempat, seperti di kawasan Gili Meno salah satunya. Di kawasan ini memang tidak ada kendaraan bermotor, dan bagi pengunjung yang ingin menuju penginapan biasanya menggunakan Cidomo sebagai alat transportasi. Jika Anda berkunjung ke Lombok, sempatkan untuk coba menunggangi Cidomo, delman khas dari negeri yang memiliki banyak gili indah i...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Masjid Tuo Pulo Kambing
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Sepintas, masjid ini tak seperti bangunan berusia 666 tahun. Pondasinya begitu kokoh, dinding kayu, dan besinya pun masih sama seperti pertama kali masjid ini dibangun pada tanggal 8 Agustus tahun 1351 Masehi. masjid yang terletak di Kampung Pulo Kambing, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan ini  dikenal dengan nama Masjid Tuo Pulo Kambing. Sampai kini, warga setempat masih memanfaatkan masjid ini untuk salat dan mengaji. Pemrakarsa pembangunan masjid ini adalah seorang ulama bernama Syeh Muhammad Husen Al Fanjuri bin Muhammad Al Fajri Kautsar, murid seorang ulama sufi asal Persia. Keunikan masjid ini terlihat dari 4 tiang dengan ukiran kaligrafi yang mengisahkan riwayat kebesaran kerajaan-kerajaan Islam di Aceh. 1 dari 4 tiang, ada 1 tiang yang kerap mengeluarkan air sehingga warga membuatkan sejenis tempat penampungan. Sebagian besar warga meyakini bahwa air itu mengandung keberkahan. Menurut cerita pembangunan mesjid. Setelah tiang pertama dipancangk...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Ayomru, Rumah Pohon ala Suku Muyu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Papua

Dalam budaya Muyu, setiap keluarga inti boleh-boleh saja tinggal di rumahnya sendiri. Namun, biasanya beberapa keluarga inti menempati sebuah rumah tinggal bersama. Tinggal bersama di sebuah rumah seperti itu bukanlah sebuah keharusan, kecuali barangkali untuk alasan keamanan— untuk memperbesar kekuatan menghadapi musuh. Meskipun sebenarnya memperbesar kekuatan itu juga dapat dilakukan dengan membangun beberapa rumah saling berdekatan. Kehidupan orang Muyu tercermin dari tipe-tipe rumah yang mereka bangun. Mereka tinggal di rumah panggung yang terbuat dari kayu dan daun-daun nibung. Rumah pohon ini biasa disebut  Ayomru . Rumah-rumah itu dibangun setinggi 3—10 meter di atas tanah, dan seluas 4 hingga 8 meter persegi. Rumah-rumah itu dibangun di atas satu atau lebih tonggak pohon yang dipotong dan biasanya ditopang oleh tiang-tiang. Dindingnya dibuat dari dua lapis papan kayu. Rumahnya dibagi menjadi beberapa ruangan. Satu sebagai ruang bersama untuk pa...

avatar
Arum Tunjung