Mendengar kata “Gunung Kawi” barangkali ingatan kita akan melayang ke sebuah gunung cukup kesohor di Jawa Timur yang sering dijadikan tempat pesugihan untuk mencari kekayaan. Iya, Gunung Kawi yang terletak di dekat Gunung Butak tersebut terkenal sampai ke seantero negeri ini. Namun, bukan Gunung Kawi itu yang dimaksud melainkan Candi Gunung Kawi yang terletak di Tampaksiring, Bali. Siapa yang tak mengenal Bali, kota sejuta wisata dan merupakan sumbernya keindahan yang sangat terkenal sampai ke mancanegara. Candi Gunung Kawi merupakan bukti bahwa keindahan Bali tak hanya terletak pada alamnya yang menawan dan asri, namun pada peninggalan sejarahnya yang juga kental. Adalah Candi Gunung Kawi inilah yang bisa dijadikan lokasi wisata sejarah yang layak untuk dikunjungi. Makna Etimologi Tak ada yang tahu pasti mengenai asal mula kata “Gunung Kawi”. Namun, berdasarkan tinjauan etimologi, Gunung Kawi berasal dari dua gabu...
Brahmavihara-Arama, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wihara Budha Banjar merupakan salah satu tujuan wisata di Bali yang patut dijadikan salah satu tujuan bagi para wisatawan domestik mapun asing. Lokasinya terletak di Kecamatan Banjar sekitar 22 km sebelah barat Singaraja dan sekitar 11 km dari Pantai Lovina. Eksotisme dan Relijiusitas Brahmavihara-Aramamenyajikan suasana yang tenang dan sepi serta memungkinkan untuk emandang langsung ke Pantai Lovina yang jaraknya tak begitu jauh, membuat vihara umat Budha ini menjadi daya tarik yang impresif bagi siapapun yang mengunjunginya. Sebagaimana tempat ibadah umat-umat lainnya, Vihara ini juga memiliki beberapa bagian strategis yang diantaranya: – Upostha Gara letaknya di puncak sebelah Barat, tempat ini merupakan sebuah ruangan yang sangat nyaman, tenang dan damai. Ruangan ini pun biasanya berfungsi untuk tempat penasbihan (pengukuhan) para Bhiku Samanera (calon Bhiku), yang a...
Artefak berbentuk lumpang dan alu yang berada di Kompleks Siti Inggil Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki nama Lingga dan Yoni. Nama Lingga melekat pada alu. Yoni merupakan nama dari lumpang, keduanya terbuat dari batu. Sejarawan Cirebon, Nurdin M Noer mengatakan Lingga dan Yoni yang berada di Kompleks Siti Inggil itu bekas alat penumbuk terasi petis pada era awal Islam masuk di Cirebon. "Awal masuknya Islam, Lingga dan Yoni digunakan sebagai penumbuk terasi petis. Lingga dan Yoni ini sering dikisahkan di kisah pewayangan yang tak lepas dari kisah-kisah masa Hindu," tutur Nurdin saat ditemui detikcom di kediamannya di Kelurahan Larangan, Harjamukti, Kota Cirebon, Sabtu (11/11/2017). Artefak Lingga juga bisa diartikan sebagai simbol kejantanan pria. Artefak Lingga juga bisa diartikan sebagai simbol kejantanan pria. Foto: Sudirman Wamad Nurdin menjelaskan, Lingga merupakan gambaran dari laki-laki karena...
Agama Buddha di Balikpapan mulai berkembang sejak tahun 1970-an, ketika itu seorang Upasaka Sogatta datang dari Samarinda mengenalkan tradisi puja (sembahyang) secara Agama Buddha, di Balikpapan. Pertama-tama kegiatan berlangsung dari rumah ke rumah. Bp. Simon & Ibu Simon sebagai salah satu yang tertarik dengan Agama Buddha, kemudian menyediakan rumahnya sebagai tempat Puja Bhakti pada waktu itu. Pada kelanjutannya, berdirilah sebuah vihara yang diberi nama: Dhammavihara (1970-an) yang terletak di Gunung Malang. Perkembangan Agama Buddha di Balikpapan terus berlanjut, hal ini ditandai dengan berdirinya beberapa vihara lain. Salah satunya adalah Vihara Buddha Manggala Jaya (1997). Vihara ini bernaung di bawah Yayasan Buddha Manggala Jaya dalam binaan Sangha Theravada Indonesia. Nama Vihara Buddha Manggala Jaya merupakan sebuah nama pemberian dari YM.Bhikkhu Jotidhammo Thera. Vihara ini berlokasi disebuah Ruko di Komplek Balikpapan Baru, dimana ruko pinjaman tersebut merupa...
Setiap kabupaten di Bali terdapat Pura Khayangan Jagat, yang masing-masing mempunyai keunikan dan sejarah yang berbeda. Seperti Pura Samuan Tiga di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Pura Samuan Tiga diyakini merupakan awal dari terbentuknya Pura Khayangan Tiga di Bali. Bahkan, dipercayai juga sebagai awal adanya desa pakraman. “Samuan berarti pertemuan, sedangkan tiga adalah bilangan. Dimana tiga itu merupakan hasil dari keputusan saat rapat yang terjadi pada zaman Kerajaan Udayana ketika abad X Masehi silam,” papar Pemangku Pura Samuan Tiga, Gusti Ngurah Mudrana. Pria 67 tahun yang rumahnya berdampingan dengan pura ini, menambahkan, pada zaman itu masih ada kepercayaan yang menganut sembilan sekte, sehingga ada gejolak karena masing-masing sekte memiliki keyakinan yang berbeda. Untuk memediasi hal itu, lanjutnya, maka diselenggarakanlah pertemuan yang mengambil lokasi di...
Komplek Taman Wisata Candi Prambanan yang di dalamnya terdapat sejumlah candi seperti candi Lumbung, candi Bubrah dan Candi Sewu. Sedangkan Candi Prambanan sendiri merupakan candi Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX., terdapat Taman bermain anak; sarana ibadah, rumah makan/warung, kios cendera mata, area parkir, aktifitas Mengunjungi candi, fotografi, taman walk, guided candi tour, keliling taman naik kereta candi, dll Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-peninggalan-sejarah-kab-klaten.html
Candi Lumbung yang terdiri atas sebuah candi induk dan 16 candi perwara. Candi Lumbung menghadap ke timur, berkamar kosong dan atapnya berbentuk stupa. Luas areal candi 543,35m². candi Lumbung hanya tinggal reruntuhan saja sehingga sampai saat ini belum dapat dijelaskan bagaimana candi dibuat, Taman bermain anak; sarana ibadah, rumah makan/warung, kios cendera mata, area parkir. Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-peninggalan-sejarah-kab-klaten.html
Candi Bubrah yang memiliki luas area 343,80 m². Sesuai namanya candi ini memang sudah rusak, namun secara pasti dapat diketahui bahwa candi ini dibangun pada abad IX, Taman bermain anak; sarana ibadah, rumah makan/warung, kios cendera mata, area parkir, Mengunjungi candi, berfoto (fotografi). Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-peninggalan-sejarah-kab-klaten.html
Candi Asu yang terletak di luar komplek Taman Wisata Prambanan kurang lebih berjarak 1 km dari komplek Taman Wisata Prambanan dan berada di dekat perumahan penduduk. Bentuk candi saat ini terkesan berserakan namun telah dilindungi oleh pagar. Sumber: http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/10/wisata-peninggalan-sejarah-kab-klaten.html