Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Arsitektur Bali Kecamatan Banjar
3 - Brahmavihara Arama
- 17 Mei 2018
Brahmavihara-Arama, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wihara Budha Banjar merupakan salah satu tujuan wisata di Bali yang patut dijadikan salah satu tujuan bagi para wisatawan domestik mapun asing. Lokasinya terletak di Kecamatan Banjar sekitar 22 km sebelah barat Singaraja dan sekitar 11 km dari Pantai Lovina.
 
Eksotisme dan Relijiusitas
Brahmavihara-Aramamenyajikan suasana yang tenang dan sepi serta memungkinkan untuk emandang langsung ke Pantai Lovina yang jaraknya tak begitu jauh, membuat vihara umat Budha ini menjadi daya tarik yang impresif bagi siapapun yang mengunjunginya. Sebagaimana tempat ibadah umat-umat lainnya, Vihara ini juga memiliki beberapa bagian strategis yang diantaranya:
 
– Upostha Gara
 
letaknya di puncak sebelah Barat, tempat ini merupakan sebuah ruangan yang sangat nyaman, tenang dan damai. Ruangan ini pun biasanya berfungsi untuk tempat penasbihan (pengukuhan) para Bhiku Samanera (calon Bhiku), yang akan digembleng untuk mengikuti tahapan berikutnya. Hiasan didindingnya dilengkapi dengan pahatan panel kelahiran Sang Budha, dan ditengah-tengah ruangan tersebut terdapat patung Budha dalam keadaan mencapai Nirwana.
 
 
 
– Stupa
 
Merupakan ruangan yang berbentuk mirip lonceng raksasa dan letaknya di sudut Barat Laut, dimana seluruh sisinya terbuat dari beton degan relief-relief yang sangat mengagumkan.
 
 
 
– Dharmasala
 
Tempat ini bisa dikatakan semacam ruang kuliah yang biasanya dipakai oleh para Bhiku untuk memberikan ceramah-ceramah keagamaan, selain juga difungsikan untuk bermacam-macam aktifitas spiritual keagamaan.
 
 
 
– Kuti
 
Tempat ini merupakan arena latihan para Bhiku yang juga merupakan tempat tinggalnya.
 
 
 
– Pohon Bodi, disekitar pohon besar ini terdapat hiasan relief yang sangat menawan. Letaknya di sudut Barat Daya. Pohon ini disimbolkan sebagai perwujudan kemenangan Sang Budha saat mencapai apa yang disebut dengan “kesempurnaan yang abadi” (Sammia Sang Budha).
 
Meniru Sang Budha
 
Diberbagai sudut dan ruangan kompleks Vihara ini terdapat berbagai bentuk patung Budha. Yang menarik adalah dua patung Budha yakni patung Parinirwana dan Sang Budha yang sedang mencapai keadaan moksa atau sama dalam agama Hindu.
 
Lokasi ini sangat menarik dijadikan tempat wisata reliji bagi wisatawan yang disamping ingin menikmati keindahan alam, juga hendak mencapai ketenangan bathin. Karena dari Sang Budha, pengunjung dapat diajarkan mengenai kehalusan budi, sifat humanisme, dan sikap dalam memandang dunia yang fana ini.
 
 
Sumber:
http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/berwisata-reliji-di-brahmavihara-arama/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline