Ki Lapidin adalah tokoh Subang di era Belanda. Ki Lapidin yang merupakan jagoan Subang yang hidup pada zaman Pamanoekan and Tjiasem Lands atau sering dikenal P&T Lands. Selama ini belum banyak yang tahu ternyata Subang memiliki cerita rakyat yang melegenda. Terutama generasi muda banyak yang belum tahu tentang cerita Ki Lapidin yang ternyata ada sosok jagoan Subang yang membela rakyat kecil pada jaman P&T Lands dulu. Ceita tentang Ki Lapidin, dalam buku Ki Lapidin disebut bahwa Ki Lapidin merupakan sosok jagoan yang membela masyarakat kecil dan menjadi pahlawan bagi warga Subang saat menghadapi penjajah Belanda. Namun diakhir cerita Ki Lapidin harus mati digantung di Wisma Karya Subang. Cerita Ki Lapidin Jagoan Subang dan Lagu Kembang Gadung Cerita Ki Lapidin dalam beberapa waktu terakhir menyeruak ke publik. Sejumlah pegiat seni-budaya mengurai kisah Ki Lapidin dalam bentuk buku ata...
Pada zaman kolonial Belanda, pelbagai arus kisah heroik di setiap daerah menggaung seiring dengan ilmu kanuragan para tokoh-tokoh lokal tersebut miliki. Misalnya kisah kepahlawanan Raden Sungging , tokoh kharismatik masyarakat Citayam, Kota Depok tempo dulu. Raden Sungging, menurut cerita dari sesepuh Citayam, memiliki sebuah ajian ilmu di mana membuat gentar kolonial Belanda terhadap dirinya dan juga masyarakat Citayam pada masa itu. Lantas, apa kesaktian yang beliau miliki? Kehidupan masyarakat pribiumi masa kolonial Belanda, terlebih memasuki abad ke-17 akhir, penindasan serta penistaan semakin luas menyeruak. Jerit tangis bocah kecil dan janda-janda menggema saat melihat jasad suaminya terbujur kaku karena kekerasan kolonial Belanda beserta kaki-kaki tangannya. Ihwal demikian, pun terasa hingga ke pelosok daerah seperti Citayam. Kekejaman kolonial Belanda membuat salah seorang ulama dengan perawakan tubuh kecil, janggut panjang, dengan sorban yang selalu hijau t...
Mendengar Ayam Ciparage langsung tertuju ke sebuah desa kecil daerah pesisir Kabupaten Karawang, disinilah cerita ayam ini di mulai, pertanyaan pertama sejak kapan ayam ini mulai dikenal ?, kita coba tengok sejarah Desa Ciparage tersebut, menurut salah seorang tokoh penduduk asli Ciparage yang cukup memberikan gambaran secara umum tentang Ayam Ciparage, sebut saja Mang Marya (nama panggilan akrab orang sunda). Dulu sekitar tahun 1200-an daerah pesisir Karawang banyak sekali rawa-rawa yang ditumbuhi pohon galing paku, tembakau dan pohon-pohon jenis lainnya, bahkan dikatakan di rawa-rawa tersebut banyak ikan-ikan rawa dan juga burung-burungseperti Manuk Hahayaman, Bango, Cangehgar Hejo, Cangehgar Beureumyang banyak ditemukan di sekitar rawa-rawa tersebut yang sekarang banyak dijadikan sebagai nama sebuah desa seperti Ciparage, Cilamya, Cicinde, Rawa Gempol, Tengkulak, Pulo Putri, Sumur Gede. Menurut sumber yang kami temukan bahwa sekarang penduduk daerah tersebut sudah m...
Nu dimaksud Situ Hiang, nya eta situ nu lain meunang nyieun jelema. Tina sakitu lobana situ aya oge nu ngandung sajarah, saperti Situ Hiang nu aya di desa Sadewata, kacamatan Panawangan Ciamis, kaasup daerah pagunungan. Nurutkeun sajarahna, eta Situ Hiang teh beunang nyieun Dewa Banga, jaman Karajaan Galuh reujeung jaman Karajaan Talagamanggung. Masih jaman aya gelar Dewa, nu matak nu jadi pangagung jaman eta oge disebut Dewa Banga, kamasur luhur elmu-panemuna tur digjaya kabina-bina. Nyieun Situ Hiang oge sasat ku ngan ku sorangan, tur asalna mah gunung diratakeun. Parabotna oge cukup ku hiji linggis beunang nyieun tina kai-kai acan, dibantuna ku rahayat ngan sakadar ngunjalan taneuhna wungkul. Malah eta gunung (Gunung Jaha) waktu mimiti dipagawe (ditugaran) dadaksakala urug ku maneh. Atuh ngan kari ngarangkutan bae taneuhna, teu bangga caran pagawean jaman kiwari. Kitu digjayana Sang Dewa teh (Dewa Banga). Mangkaning jaba ti rupa gunung teh,ditengah-tengah leuweung geledegan d...
Calung adalah alat musik purwarupa jenis idiofon yang terbuat dari bambu. Alat musik ini dikenal dan berkembang di Banyumas dan Sunda . Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul bilah atau ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik ( da-mi-na-ti-la untuk masyarakat Sunda, dan ji-ro-lu-ma-nem untuk masyarakat Banyumas). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung ( bambu hitam ), namun ada pula yang dibuat dari awi temen ( bambu ater , berwarna hijau). Jenis calung yang sekarang berkembang dan dikenal secara umum yaitu calung jinjing. Calung jinjing adalah jenis alat musik yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Sunda, misalnya pada masyarakat Sunda di daerah Sinda...
SONGAH Songah berasal dari desa Ci Tengah, kabupaten Sumedang. songah merupakan sigkatan dari song-song Ci Tengah yang terbuat dari bambu. song-song itu sendiri biasa digunakan oleh penduduk desa tersebut sebagai alat untuk meniup kompor tradisional. alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi acara pesta rakyat. songah juga pernah dimainkan untuk menyambut kedatangan pak Jokowi lohh
Mungkin kata "Jengglong" terdengar asing ditelinga kita. Namun perlu diketahui bahwa Jengglong merupakan salah satu alat musik tradisional dari daerah Jawa Barat (sunda) yang dimainkan secara dipukul sama halnya seperti memainkan Gong dan Bonang. Bentuk dari alat musik ini sendiri tidak berbeda jauh dengan alat musik Bonang, namun lebih besar sedikit yaitu berbentuk bundar dengan diameter 30-40 cm dan berbahan perunggu. Hal yang sangat signifikan untuk membedakan jengglong dengan bonang dapat terlihat dari jumlahnya, karena alat musik jengglong hanya terdiri dari 6 buah bundaran perunggu, jauh lebih sedikit dari alat musik Bonang. Selain itu nada yang dihasilkan oleh Jengglong dan Bonang pun cukup berbeda. Penempatan alat musik Jengglong itu sendiri diletakkan disuatu dudukan yang terbuat dari kayu. Untuk memukul Jengglong digunakan alat pemukul empuk. Fungsi dari alat musik ini yaitu sebagai pengiring dalam musik degung khususnya dalam mengiringi musik daerah khas Jawa Barat...
Tangga Nada Sunda Kita semua pasti telah mengetahui berbagai macam jenis genre musik di seluruh dunia. Sebut saja, jazz, klasik, pop, rock, ska, reggae, maupun genre genre lainnya di seluruh dunia. Apabila kita telisik lebih jauh mengenai unsur unsur dari genre musik tersebut, kita dapat menemukan ciri khas yang menjadi unsur pembeda pada setiap genre musik tersebut, salah satunya adalah pada tangga nadanya. Misalnya, genre musik jazz memakai tangga nada yang bervariasi, namun kebanyakan memaki tangga nada blues mayor dan minor dalam improvisasinya. Genre musik pop memakai tangga nada harmonik dan melodik minor. Hal ini pun berlaku pada genre musik daerah dari seluruh dunia. Sebut saja, musik musik tradisional Arab dan daerah timur tengah memakai tangga nada "double harmonic major", atau seringkali disebut sebagai tangga nada mayor "gipsi" dan tangga nada "byzantium". Penggunaan tangga nada ini menghasilkan suara yang "eksotis" dan terdengar beda dari musik musik...
Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya tentang alat musik tradisional Bandung, Degung menjadi alat tradisional Bandung yang sudah terkenal di penjuru Indonesia. Degung pertama kali dibuat oleh H.J Oosting sejak 1879. Diambil dari bahasa belanda “De Gong” artinya gamelan. Alat musik ini kian marak hingga sekarang dan mengundang banyak peminat seni . Kalau didengar bunyinya sih, bisa mengiringi musik dangdut, Jaipongan, mengiringi Sinden, dan lain-lain. Berkesan tradisional, tapi ini identitas kesenian Sunda. #OSKMITB2018