Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Bahasa Daerah Jawa Barat Bekasi
Penggunaan dan Ciri Bahasa Babelan

Kurang lebih 3 jam dari pusat kota Bekasi, berjarak 47 kilometer dari Pusat Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, disitulah terdapat daerah yang bernama Babelan. Salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi, yang terdiri dari 9 kelurahan dan dengan luas daerah berdasarkan Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Babelan,_Bekasi) adalah 63,36 km2. Daerah yang bila sesama orang Bekasi mendengarnya akan langsung terpikirkan istilah terpencil.

Letak kecamatan Babelan berdasarkan Google Maps:

https://goo.gl/maps/nzgzKbsoohM2

Oke, sebelum lanjut membahas tentang Babelan, biarkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Halo semua! Saya Shafina Gamma mahasiswi baru Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, atau yang biasa disingkat FITB angkatan 2018. Saya berasal dari Bekasi dan merupakan penduduk kecamatan Babelan.

Meski secara administratif Babelan termasuk dalam wilayah Jawa Barat, tetapi bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari bukanlah bahasa Sunda asli. Seperti yang sudah dibahas oleh teman seangkatan saya jelaskan pada link ini https://budaya-indonesia.org/Bahasa-Bekasi/ , bahasa yang digunakan di Babelan justru menyerap dari provinsi tetangga yaitu DKI Jakarta yang memiliki bahasa daerah bahasa Betawi.

Sebelum langsung ke ciri, ayo kita lihat seperti apa sih contoh percakapan dalam bahasa Babelan!

"Nak kamu tidak pergi ke sekolah?"

bila diterjemahkan ke dalam bahasa Babelan kurang lebih akan seperti ini:

"Tong, kaga kola lu?"

"Hey! kamu kenapa naik sepeda?"

akan menjadi:

"Oy! Lu ngapa naik peda?"

"Biarin saja!"

Menjadi, "La bagen!"

 

Dari tiga percakapan tersebut, kurang lebih sudah ada beberapa ciri dari bahasa Babelan. Yang pertama adalah penggunaan gua-lu yang biasa terdengar pada dialog antara orang tua dan anaknya. Meski bagi beberapa orang hal tersebut terdengar kurang sopan dan formal, tetapi dalam bahasa Babelan itu adalah hal yang wajar. Ciri kedua adalah hilangnya suku kata se pada kata-kata yang berawalan se. Contohnya adalah sepedan menjadi peda, sekolah menjadi kola, sepatu menjadi patu. Selain itu, masyarakat Babelan cenderung berbicara dengan nyablak, atau bahasa lainnya adalah dengan nada keras. Jadi, apabila sedang mengobrol dengan orang Babelan, tidak perlu langsung mengira bahwa mereka sedang marah, karena memang nada bicaranya yang seperti itu.

Disamping contoh penerapan dan ciri, saya akan menuliskan beberapa kata-kata dalam bahasa Babelan beserta artinya dalam bahasa Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:

Ilok  = Rugi

Puun  = Pohon

Andepa  = Seandainya

Goro = Bohong

Bilok = Belok

Keketeg  = Kepikiran

Jampangin = Dengerin

Tesi = Sendok

Gonggo  = Laba-laba

 

Nah, itu dia sedikit dari banyak kosakata bahasa Babelan yang bisa saya tuliskan. Kalo kamu punya kosakata tambahan, yuk tambahkan lewat kolom komentar!

Ohiya, saya mau shoutout sekaligus berterima kasih kepada teman-teman SDN Kebalen 03 Angkatan 2012 yang sudah bersedia menjadi narasumber demi artikel ini! Juga kepada Novita dan Diah yang bersedia untuk diajak berdiskusi! #PrideBabelan

Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada salah-salah kata, karena sesungguhnya saya hanya amatiran. Semoga bertemu di tulisan-tulisan berikutnya!

 

Shafina Gamma

16318072

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline