Kasih Sayang
5 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Turun Tanah
Ritual Ritual
DKI Jakarta

Upacara turun tanah atau nginjek tanah merupakan adat kebiasaan orang Betawi dari zaman dahulu. Biasanya apabila seorang bayi telah lahir dan mencapai umur delapan bulan diadakan upacara khusus yang disebut turun tanah atau nginjek tanah. Adapun maksud dari upacar ini adalah sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah member kesehatan yang cukup kepada bayi tersebut, orang tua si bayi tersebut mempunyai maksud tersendiri, yaitu berharap agar anak itu mempunyai awal yang baik atau langkah yang baik ketika mulai menginjak tanah. Upacara turun tanah merupakan bukti kasih sayang kedua orang tua kepada anak tersebut. Perhatian yang besar sudah dicurahkan ketika anak itu mulai menginjak tanah dan perhatian selanjutnya tentu saja akna dilanjutkan sampai anak tersebut menginnjak dewasa. Pada kesempatan ini iasanya diadakan selamatan apa adanya, dengan membuat sedekah berupa nasi dengan lauk pauknya serta kue-kue, roti, pisang, dan sebagainya. Banyak sedikitnya makanan yang dise...

avatar
Ridarull
Gambar Entri
Upacara Adat Mapas
Ritual Ritual
DKI Jakarta

Setelah beberapa hari melahirkan biasanya di keluarga Betawi akan terlihat sibuk untuk mempersiapkan berbagai belanjaan seperti sayuran, buah, dan lauk pauk untuk melangsungkan upacara adat mapas. Upacara adat mapas diadakan pada waktu ibu baru saja melahirkan dan ibu yang menyusui bayinya. Pada saat upacara mapas, si ibu yang baru saja melahirkan diharuskan memakan sayur papasan, yang isinya terdiri atas berbagai macam sayur-mayur yang banyak mengandung vitamin. Beberapa sayur yang biasanya ada ialah, kangkung, bayam, daun genjer, dan banyak lagi. Upacara ini mempunyai maksud agar ibu yang melahirkan memperoleh gizi yang cukup sehingga kesehatannya berangsur-angsur membaik. Disamping itu upacara ini sebagai bukti bahwa ibu yang baru melahirkan mempunyai kasih sayang yang besar terhadap anak yang baru dilahirkan. Bila kondisi badan ibu sehat, ia dapat mengasuh dan memberikan air susu yang cukup untuk si bayi sehingga bayi itu sehat. Tempat upacara mapas dilakukan di rumah tinggal kelu...

avatar
Ridarull
Gambar Entri
Jejak Dewa Hermes di Tanah Betawi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
DKI Jakarta

Hermes adalah salah satu dari 12 dewa yang tinggal di Gunung Olimpus. Dalam mitologi Yunani, ia adalah Putra Zeus dengan seorang Peri yang bernama Maia. Hermes dilahirkan digunung Kellina daerah Arkadia. Ia merupakan pesuruh atau pembawa berita para dewa terutama berita dari dewa Zeus. Dewa Hermes digambarkan sebagai  sosok yang cerdas, tubuh yang atletis dan juga cepat gerak-geriknya. Dewa Hermes juga dianggap sebagai dewa pelindung kaum gembala, atlit, pengembara, pelindung perbatasan, perdagangan, sastrawan, penemu hingga pencuri. Hermes juga dianggap sebagai dewa keberuntungan,  dan dewa penunjuk arah. Dalam kebudayaan Romawi Hermes juga disebut Merkurius. Hermes dilukisan sebagai pemuda yang memakai topi dan sepatu bersayap (lambang kecepatan) Tangannya kadang-kadang memegang sebuah tongkat dililit ular (lambang berita), atau sebuah dompet (lambang perdagangan). Diantara 12 dewa Olimpus Hermes merupaka dewa yang termuda setelah Dionisos. Lantas bagaimana...

avatar
Denmasdeni adammalik
Gambar Entri
Cerita Putri Keong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Dahulu kala ada seorang janda yang sudah tua lagi pula sangat miskin. Dia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Ceceng. Janda tua tersebut tinggal di sebuah gubug yang sudah tua dan reot yang didirikan di atas tanah yang disewanya dari seorang Tuan tanah yang terkenal kikirnya. Setiap hari sebelum subuh mereka yaitu emak Ceceng dan si Ceceng sudah berangkat ke hutan mencari kayu bakar. Setelah kayu bakar tersebut terkumpul, sebagian besar dijual ke pasar sedangkan sebagian kecil ditinggal di rumah untuk persediaan sendiri. Emak si Ceceng pulang dahulu ke rumah sedangkan si Ceceng ke pasar untuk menjual kayu bakar tersebut. Hasil penjualan kayu itu dibelikan beras dan lauk pauk sedangkan sisanya ditabung yang nantinya dibayarkan kepada tuan tanah sebagai sewa tanah. Hari itu udara sangat dingin, sebab semalaman hujan turun terus menerus. Si Ceceng berangkat ke hutan seperti biasanya untuk mencari kayu. Sedangkan emaknya karena baru tidak enak badan, dia tinggal di ruma...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Satu Pembalasan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Pada kurang lebih tahun 1840-an di sebuah warung yang terletak di Meester Cornelis seorang nyonya Cina bernama Oeji Kim Nio duduk menyulam sepasang kasut sambil menantikan kedatangan kekasihnya yang bernama Tan Atjong. Nyonya Kim sebenarnya adalah istri dari Li Asam, akan tetapi ia telah bermain api dengan lelaki lain. Selagi nyonya Kim menanti-nanti kekasihnya tiba-tiba ia telah dipeluk dari belakang, sehingga sangat terkejut. Tetapi betapa gembiranya sesudah ia tahu bahwa yang memeluknya adalah Atjong yang telah masuk dari pintu belakang. Perbuatan durhaka kedua orang itu sudah sering diintip oleh Li Koe Nyan, anak Li Asam dengan istrinya yang pertama yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Li Asam sama sekali tidak mengetahui bahwa istrinya yang diharapkan dapat menemaninya dengan setia sampai akhir hayatnya telah berlaku serong. Ia sama sekali tidak menduga bahwa Tan Atjong yang telah berbuat baik dengan meminjami uang untuk mencukupi kebutuhan warungnya telah berlaku...

avatar
Admin Budaya