Jampang adalah lelaki Betawi yang hidup pada masa Indonesia masih dijajah Belanda. Ia dikenal tinggi ilmu silatnya. Piawai pula memainkan golok untuk senjata. Sejak masih muda usianya, Si Jampang suka merampok. Hingga kemudian ia menikah, tetap juga kebiasaannya merampok itu dilakukannya. Bahkan ketika istrinya meninggal dunia dan anaknya telah beranjak remaja. Meski dikenal sebagai perampok, Si Jampang tidak ingin anaknya itu mengikuti jejaknya. Ia menghendaki anaknya menjadi ahli agama. Maka, hendak dimasukkannya anaknya itu ke pesantren. Anak Si Jampang bersedia masuk pesantren dengan syarat ayahnya itu menghentikan tindakan buruknya. "Masak anaknya mengaji di pesantren tapi babehnya kerjaannya merampok? Apa kata orang nanti, Be?" Si Jampang hanya tertawa mendengar ucapan anaknya. Pada suatu hari Si Jampang mengunjungi Sarba, sahabat Iamanya. Ia telah lama tidak berkunjung. Sama sekali tidak disangkanya jika sahabatnya itu telah meninggal dunia. Ia ditemui Mayangsari,...
Museum Pancasila Sakti Jl. Pondok Gede Jakarta Timur (13810 ) Telp. : (021) 8400423 Faks : (021) 8411388 Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto untuk me ngenang perjuangan para Pahlawan Revolusi dalam mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis. Monumen ini terdapat di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah selatannya adalah markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, dan sebelah utaranya adalah Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, sementara di timurnya adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah baratnya, Taman Mini Indonesia Indah. Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang dijadikan sebagai pusat pelatihan oleh Part...
Museum Sasmitaloka Ahmad Yani lokasinya berada di rumah pojok Jl Lembang 58 dan Jl Laruharhari 65, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum kunjungan ini saya pernah mencoba mampir, namun karena sepi dan tidak terlihat ada petugas, saya pun batal untuk masuk. Rupanya pagar selalu tertutup, dan pos jaga berada di sisi lain, sehingga pengunjung tidak perlu ragu membuka pagar. Ada beberapa mahasiswa yang kebetulan datang ke Museum Ahmad Yani saat saya berada di sana, sehingga suasana museum menjadi agak hidup. Setelah mengisi buku tamu, kami masuk melalui lorong belakang, jalur Pasukan Cakrabirawa saat menyatroni rumah ini pada pagi 1 Oktober 1965 setelah lebih dulu memutus kabel telepon. Pintu masuk yang kacanya berlubang akibat ditembus peluru dibiarkan seperti aslinya. Saya melewati mobil sedan merk Chevrolet berwarna biru di Museum Ahmad Yani yang digunakan semasa beliau masih hidup. Mobil ini diletakkan pada ruangan samping pintu masuk belakang museum. Sema...
Museum Waspada Purbawisesa terletak di Jl.Jendral Gatot Subroto No.16 Jakarta Selatan. Museum Waspada Purbawisesa berdiri satu kompleks dengan Museum TNI Satriamandala. Museum Waspada Purbawisesa menampilkan diorama ketika TNI bersama-sama dengan rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan pada ear tahun 1960-an. Fasilitas lainnya yang ada di Museum TNI Satriamandala ini antara lain adalah Taman Bacaan Anak, Kios Cinderamata, Kantin serta Gedung Serbaguna yang berkapasitas 600 kursi. Mengapa Situs Ini Berbeda? Diantara beberapa museum yang bisa Anda temukan saat ini, museum Museum Waspada Purbawisesa adalah salah satu museum yang cukup berbeda dari museum lainnya. Museum museum lain biasanya menunjukkan beberapa hal bersejarah seperti peninggalan dari dinasti tertentu di Indonesia atau museum yang menunjukkan mengenai peradaban dari masa tertentu di Indonesia. Namun bukan hanya itu saja, sejarah...
Patung Mohammad Hoesni Thamrin yang berdiri megah di persimpangan jalan yang bernama sama, yakni Jl. M.H. Thamrin dengan Jl. Medan Merdeka Selatan ini diresmikan pada 3 Juni 2012 oleh Gubernur DKI Jakarta Dr. Ing. H. Fauzi Bowo dalam rangka menyambut Hari Jadi Jakarta yang ke-485. Patung berbahan perunggu karya pematung Ketut Winata ini memiliki tinggi 4,5 meter, berdiri di atas pondasi setinggi 2,5 meter. Patung ini memperlihatkan sosok seorang M.H. Thamrin yang adalah pentolan organisasi Kaoem Betawi dan pemimpin Parindra, sebagai politikus intelektual yang patut diteladani seluruh warga Indonesia. Banyak masyarakat Betawi yang menyebutnya sebagai ‘Pahlawan Betawi’. Di depan pondasi patung ini, terdapat dua pelat berwarna emas. Pelat di atas terdapat tulisan “Rasa keadilan yang dibangun dewasa ini sangatlah sulit untuk dicari…. Kepercayaan kepada keputusan pengadilan termasuk salah satu sandaran utama negara yang sangat penting, tetapi dengan...
Sumber :Arsip.Dok DKI Jakarta putri ketiga Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani menatap kagum monumen ayahnya yang baru saja diresmikan di halaman Pangkalan Udara Utama (Lanumad) Ahmad Yani Semarang. Monumen setinggi empat meter itu berupa patung Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani sedang berpose mengacungkan telunjuknya ke selatan. Patung tersebut terbuat dari perunggu seberat 1,3 ton. Berdirinya patung Ahmad Yani atas inisiatif Skadron-31\/Serbu Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) di Semarang, Jawa Tengah. \\\"Saya hari ini sangat terharu dan bangga karena nama Ahmad Yani tidak hanya digunakan untuk bandara internasional, bahkan diabadikan lagi dengan sebuah monumen,\\\" kata Amelia di markas Skadron-31\/Serbu Puspenerbad, Semarang, Jumat (23\/11\/2012). \\\"Suatu penghargaan dari Penerbad yang sangat luar biasa,\\\" imbuhnya. Komandan Lanud Penerbad Kol Cpn Catur Pudji Santoso menambahkan, berdirinya patung Ahmad Yani didasari oleh sejarah pan...
DaftarSB19 Peran Jawara dalam Revolusi di Betawi Pada masa pemerintahan orde lama, nama Imam Syafei atau lebih dikenal dengan sebutan Bang Pi'i, mungkin tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta. Ya, pemimpin sebuah geng yang dikenal kerap melakukan tindakan kriminalitas itu pernah menduduki jabatan strategis di era pemerintahan Presiden Soekarno. Bang Pi'i merupakan pentolah paling berkuasa di wilayah Pasar Senen saat ituâââ¬Ã...½. Bang Pi'ie memiliki sebuah geng yang ditakuti di kawasan Senen, Jakarta Pusat, yakni Geng Kobra. Imam Syafei atau sering juga disebut dengan Sape'i atau Bang Pi'i, memiliki anak buah yang berasal dari Banten. Kelompok mereka disegani karena memiliki senjata api dari tangsi-tangsi Belanda yang berada di sekitar wilayah Senen dan Salemba. Pada 1959, atas permintaan komando militer Jakarta, Geng Kobra dibubarkan. Namun Syafei...
Si Pitung Si Pitung adalah sosok pemuda teladan dari Rawa Belong. Shalat lima waktu tidak pernah ia tinggalkan. Belajar mengaji kepada ulama setempat, Haji Naipin, tidak putus-putusnya dijalankan. Pemuda Betawi dahulu biasanya memang taat dalam agama dan pintar bersilat. Hal itu juga yang dilakukan Si Pitung. Selesai belajar mengaji, ia berlatih silat. Tidak terasa waktu berjalan, Si Pitung menjelma menjadi sosok yang lengkap dalam ilmu agama dan ilmu beladiri, yaitu pencak silat. Ia adalah gambaran pemuda Betawi pada waktu itu. Pada saat yang sama, penjajah Belanda sedang giat-giatnya mengeruk kekayaan alam Hindia Belanda (nama Indonesia sebelum merdeka) yang berpusat di Batavia. Tenaga rakyat diperas dalam kekejaman kerja paksa. Tak terhitung lagi korban yang jatuh. Sebagian lagi hidup dalam penderitaan dan kelaparan. Menyaksikan kenyataan itu, timbul rasa iba di hati Si Pitung. Keberpihakan pada rakyatnya sendiri yang mengubah takdir Si Pitung. Bersama Rais dan Ji'...
Tampaknya masalah “memandang” dan “dipandang” antara bekas terjajah dengan 159 mantan kolonial-penjajah memang tidak selesai dengan pengakuan kemerdekaan saja. Mereka, generasi kedua bangsa, masih membutuhkan waktu untuk memulihkan sejarah masa lampau kedua negara. Namun lebih penting lagi perspektif mereka, seperti kutipan semula. Mereka justru butuh kesadaran memulihkan pemahaman patriotisme-nasionalisme dengan bersikap sportif dan bijaksana dalam setiap melihat sumber masalah kedua bangsa. Rutinitas tahunan Peringatan Hari Pahlawan untuk pahlawan yang gugur, semoga tidak sia-sia. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/11379/