Jambar adalah salah satu makanan Tradisional Khas Kabupaten Kaur. Jambar adalah simbol perdamaian dan pembayar Nadzar. Jika dunia internasional memiliki konsep perdamaian hanya di awal-awal abad modern. Maka Kabupaten Kaur Bengkulu Indonesia, telah memiliki konsep perdamaian yang diwariskan dari nenek moyang prasejarah. Konsep perdamaian tersebut direpresentasikan dengan makanan jambar. sumber: budayasayo
Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun menurut yang terjadi di daerah yang penduduknya suku rejang. Warisan budaya ini biasanya dilaksanakan pada saat syukuran kelahiran anak bayi untuk diberitahukan kepada tetangga dan lingkungan sekitar. Tradisi ini dilaksanakan setelah anak berusia 40 hari dengan menunjukkan anak bisa mandi ke luar/sungai. sumber: budayasayo
Dalam prosesi Bimbang Adat Suku Serawai Bengkulu Selatan, terdapat satu tarian, yaitu Tari Lelawanan. Tarian ini biasa dimainkan oleh 2 pasang bujang dan gadis. Tarian ini dilakukan dengan batasan tiang yang disebut Lunjuak dan tidak boleh berhadap-hadapan. Jika ham tersebut dilanggar maka akan dikenakan hukum adat yang dinamai Tejambar. Namun, tarian ini tak jarang digunakan bujang dan gadis untuk berkenalan hingga saling jatuh hati sumber: budayasayo
Kue Apam Koneng merupakan kudapan khas masyarakat Adat Suku Lembak Kota Bengkulu. Kudapan ini biasanya dihadirkan sebagai suatu bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa karena diberikan kesembuhan dari suatu penyakit. Apam Koneng (Kuning) biasanya disedekahkan pada hari Jumat kepada jemaah atau khusus dihidangkan pada saat acara Kenduri. sumber: budayasayo
Lemang menjadi kudapan tradisonal yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kaur, khususnya Padang Guci. Hal ini terlihat saat panen raya tiba. Masyarakat Kaur biasanya membuat lemang di rumah yang padinya akan dipanen. Pembuatan lemang pastinya dengan cara tradisional menggunakan bambu dan kayu bakar. Lemang ini kemudian dibawa ke saung di sawah dan selanjutnya dimakan bersama. sumber: twitter budayasayo
Batik Kagano adalah batik khas Bengkulu Utara, khususnya Enggano. Kata Kagano berasal dari Ka yang berarti kacamata dan Gano yang berarti Enggano. Oleh karena itu, Batik Kagano diharapkan menjadi representasi akan keindahan yang Enggano punya. sumber: twitter/budayasayo
Selebab adalah salah satu jenis pakaian adat tradisional daerah Bengkulu. Selebab merupakan pakaian kerja sehari-hari yang biasanya dipakai untuk bekerja di sawah, di ladang, atau di kebun. Kain selebab khusus dipakai oleh kaum perempuan untuk menutupi bagian tubuh yang tabu. Kain Selebab dapat dipakai oleh siapa saja baik kaum hartawan, para cendikiawan, ataupun rakyat yang kurang mampu boleh memakainya tanpa ada suatu larangan yang membedakan status sosial pemakainya. sumber; twitter/budayasayo
Gulat Enggano atau Pakitok adalah olahraga kebanggan masyarakat enggano. Olahraga yang biasa dimainkan di lapangan terbuka atau di tepi pantai ini sekilas memang tidak memiliki perbedaan dengan gulat secara umum, namun cirikhas dalam Pakitok adalah ikat kepala dari daun. Para pemain Pakitok berlomba-lomba menjatuhkan lawan karena hal ini memandakan kemenangan. sumber: twitter/budayasayo
Penyulung adalah nama sebuah lat yang digunakan untuk upacara menugal (menanam padi di ladang) dan upacaa nughuni. Alat ini dibuat dari potongan bambu yang panjangnya kira-kira 1,2 meter dan besarnya sekitar 12 cm. 20 cm pada bagian atas dibelah-belah menjadi 1 sampai 2cm lalu bagian yang dibelah ini dikembangkan dengan kiatan rotan. Penyulung ini dipancangan di pertengahan ladang yang tidak jauh dari anjung. Disanalah nantinya akan dilaksanakan upacara tersebut. sumberL twitter/budayasayo