×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual Tradisional

Provinsi

Bengkulu

Asal Daerah

Bengkulu

Tabot Bengkulu

Tanggal 02 Mar 2021 oleh Wahyu Nadin. Revisi 2 oleh Wahyu Nadin pada 02 Mar 2021.

Tabut sebagai Upacara Ritual sekaligus Festival asal Bengkulu

1. Sejarah Singkat

Berbagai agama yang masuk ke Nusantara turut menjadi faktor akulturasi dan asimilasi budaya-budaya yang berada di Nusantara kala itu. Salah satunya di wilayah pesisir barat Sumatera, tepatnya Bengkulu. Bengkulu yang kala itu sedang dijajah oleh bangsa Inggris dan juga didatangi oleh orang-orang India asal Siphoy. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan. Para pendatang dari India tersebut hidup bersama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang yang berasal dari India tersebut adalah seorang Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo. Beliau merupakan pemimpin yang memutuskan untuk menetap dan mendirikan permukiman yang diberi nama Berkas, atau yang sekarang disebut Kelurahan Tengah Padang. Imam Senggolo juga membawa tradisi yang berasal dari asalnya¬¬ Madras dan Bengali. Tradisi berkabung yang dibawa Imam Senggolo lalu mengalami akulturasi dan asimilasi dengan

2. Prosesi Ritual Tabut

Upacara Tabut di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek ritual hanya boleh dilakukan oleh Keluarga Keturunan Tabut yang dipimpin oleh sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja. Upacara Tabut yang dilaksanakan setiap tahun oleh Keluarga Keturunan Tabut merupakan prosesi ritual yang dimaknai sebagai symbol-simbol perjuangan dan untuk mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Husein. Adapun tahapan prosesi ritual tersebut adalah sebagai berikut : • Mengambil Tanah (1 – 4 Muharram) • Duduk Penja (5 Muharram) • Menjara (6-7 Muharram) • Meradai (6 Muharram) • Arak Penja (8 Muharram) • Arak Serban (8 Muharram) • Gam (8 Muharram) • Arak Gedang (9-10 Muharram) • Tabut Terbuang (10 Muharram)

3. Festival Tabut Bengkulu

Festival tabut Bengkulu sendiri terdiri dari beberapa kegiatan utama, yaitu: • Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan dilaksanakan pada malam hari yang biasanya dibuka oleh Pejabat Pemerintah Daerah atau Pejabat Pemerintah. • Upacara Prosesi Tabut Sakral Selain dilaksanakannya Festival Tabut, terdapat juga Pembuatan Tabut Sakral dilakukan oleh masing-masing keluarga keturunan Tabut, sedangkan Tabut Pembangunan dapat dilakukan oleh semua dinas/instansi sebagai wujud partisipasi dalam meramaikan perayaan festival Tabut. Pada malam-malam 1 s/d 9 Muharram festival Tabut dimeriahkan oleh berbagai perlombaan yang berkenaan dengan kesenian daerah atau etnis sebagai wujud kebersamaan. • Upacara Penutupan Upacara Penutupan merupakan upacara resmi yang dilakukan oleh Pemerintah daerah yang dihadiri oleh tamu-tamu undangan resmi dari unsure pejabat pemerintah dan duta-duta besar Negara sahabat. Pada malam ini juga biasanya ditampilkan pemenang-pemenang lomba dalam rangka memeriahkan Festival Tabut tersebut. Para tamu undangan, wisatawan dapat menikmati indahnya barisan Tabut bersanding dengan dengan disinari oleh lampu-lampu hias dengan ornamen-ornamen yang beraneka ragam serta hiburan-hiburan yang menarik lainnya. Para pengunjung juga dapat berbelanja souvenir-souvenir menarik khas Bengkulu karena Festival Tabut ini juga didukung dengan kegiatan pameran benda-benda kerajinan. • Upacara Arak Tabut Terbuang (10 Muharram) Merupakan puncak kegiatan Tabut yang dilaksanakan sekitar pukul 09.00 s/d 14.00 Wib, sebagai symbol upacara mengantar jenazah Husein ke Pemakaman Padang Karabela. Sebelum pelaksanaan upacara dimulai, seluruh Tabut yang akan dibuang berkumpul dilapangan terbuka (biasanya di depan Gedung Daerah/Rumah Jabatan Gubernur Bengkulu) dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa serta pasukan Drumband, Paguyuban-paguyuban yang membentuk barisan karnaval, kemudian rombongan Tabut/karnaval diarak melalui jalan protocol kota Bengkulu menuju pemakaman di Padang Karabela sebagai tempat pembuangan terakhir, dengan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Kaluarga Tabut beserta keluarganya. Di kiri kanan jalan sepanjang jalan protocol yang dilewati oleh karnaval Tabut dibanjiri oleh ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan karnaval Tabut tersebut. Kegiatan Penunjang : Aneka lomba khas tabut, bazar & pameran, dan malam pesona tabut

Keadaan Upacara Ritual Tradisional Tabut pada Saat Ini

1. Perubahan Nama “Tabot” menjadi “Tabut”

Tabut pada awalnya disebut “Tabot” karena mengikuti dialek orang-orang Bengkulu yang akhiran huruf vokal menjadi “o”. Namun pada tahun 2007, terdapat kesepakatan oleh beberapa pejabat daerah Bengkulu yang mengubah nama “Tabot” menjadi Tabut. Tetapi, hal ini tidak mengubah esensi dari Tabut itu sendiri.

2. Tabut sebagai Event Nasional

Pada tahun 90-an, muncul kebijakan terkait pariwisata oleh Kementerian Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Indonesia yang pada saat itu dipimpin oleh Soesilo Soedarman. Kebijakan tersebut mengharuskan setiap daerah provinsi untuk memiliki event unggulan (major event). Pemerintah Bengkulu sendiri menetapkan Tabut sebagai event unggulan daerahnya. 3.2.3 Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) sebagai Penyelenggara Upacara Tabut Sebelum Tabut dijadikan sebagai event unggulan daerah, KKT biasanya membuat tabungan rutin per tahun untuk digunakan dalam penyelenggaraan Tabut. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan mereka bahwa apabila Tabut tidak dilaksanakan akan terjadi suatu bencana. Namun makin ke sini, KKT sendiri mulai kehilangan kesakralannya di mata masyarakat. Banyak masyarakat yang menilai bahwa apa yang dilakukan oleh KKT adalah ajaran islam yang syiah. Ini yang menjadi tantangan bagi KKT dalam melanjutkan ritual Tabut.

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...