Melah dan lakin ngayau adalah suatu rangkaian upacara adat suku Dayak Kayan. Upacara adat ini merupakan upacara yang dilakukan dalam masa perayaan dan masa panen. Pada zaman dahulu, rangkaian upacara ini dilakukan apabila ada musuh yang menyerang desa dan mereka, dan dengan segala yang ada berupaya untuk dapat bertahan dari serangan musuh tersebut. Kemenangan atas serangan tersebut ditandai dengan keberhasilan mendapat kepala musuh mereka (lakin ayau). Sekarang, upacara ini maknanya bergeser. kini melah dan lakin ngayau dimaksudkan untuk membersihkan desa dari musibah-musibah, dan merayakan pesta panen. Puncak dari upacara ini adalah ketika penari yang terdiri dari 50 orang masing-masing membawa tombak menuju pohon Belawing. Setelah itu untuk menggantikan kepala musuh, mereka akan menyembelih anak babi dengan disertai suara lemalu bernada panjang. Anak babi tersebut kemudian diangkat ke atas dan diarak-arak. Alih-alih sebagai tanda kemenangan atas musuh, arak-arakan sekarang dim...
Inter kesuma merupakan busana yang dikenal oleh masyarakat Bulungan, yang dipakai saat pernikahan atau perkawinan. Hingga sekarang busana ini inter kesuma tetap dilestarikan dan dipakai oleh kebanyakan masyarakat Suku Bulungan; terlebih lagi oleh kerabat Kesultanan Bulungan. Busana ini memiliki warna dan corak yang terdiri dari 2 macam sesuai dengan status pemakainya, busana dengan warna kuning keseluruhan untuk dipakai oleh putra-putri dan kerabat Kesultanan Bulungan, sedangkan busana berwarna kuning dan dipadukan dengan warna merah untuk masyarakat biasa. Busana ini pertama kali diciptakan pada era Kesultanan oleh Sultan Alimuddin I tahun 1878–1917, dalam keadaan belum sempurna. Seiring berjalannya waktu busana ini mengalami perubahan menyesuaikan dengan kondisi di Kesultanan Bulungan pada zaman Sultan Kaharuddin II yang bertahta dari tahun 1876-1889. Perubahan dilakukan pada aksesoris yang digunakan, untuk mengekalkan struktur sosial antara keturunan Sultan dan masyarakat b...
Betik pada suku Dayak Kenyah Uma’ Lung merupakan warisan nenek moyang yang telah ada sejak dahulu kala, dan secara turun-temurun diwarisankan kepada generasi berikutnya. Namun sejak tahun 1948 mengalami perubahan karena adanya pengaruh masuknya agama dan pengaruh kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga generasi berikutnya mulai kurang tersentuh dengan karya budaya betik. Dalam suku Dayak Kenya Uma’ Lung, betik (tato) direpresentasikan sebagai lambang keagungan dan positioning pada strata sosial di masyarakat setempat. Secara khusus, pada wanita Dayak Kenya Uma’ Lung, betik (tato) adalah lambang kecantikan yang berisikan makna-makna filosofis kehidupan alam fana dan alam baka. Penggunaan tato pada wanita Suku Uma’ Lung adalah intepretasi terhadap pengakuan atas posisi wanita yang patut untuk dihormati dan diagungkan. Bagi wanita pengguna tato pada suku Dayak Kenya Uma’ Lung adalah adanya hasil ukiran menggunakan jarum dan tinta khas yang digambar pa...
Pakaian Adat Kalimantan Utara - Provinsi Kalimantan Utara memang baru berdiri 25 Oktober 2012 lalu, namun hal ini bukan berarti bahwa masyarakat asli yang mendiami wilayah provinsi ini tertinggal dalam segi budaya. Suku Dayak Kenyah dan sub suku Dayak lainnya yang menjadi suku mayoritas di provinsi Kalimantan memberikan kontribusi terhadap seni dan budaya yang terpupuk dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Utara. Hal ini dapat dibuktikan dengan populernya budaya Dayak di kalangan masyarakat provinsi ini, misalnya dari gaya berbusana dalam pakaian adatnya. Pada artikel kali ini, kami akan menyoroti secara khusus seperti apa pakaian adat Kalimantan Utara yang menjadi ikon budaya provinsi terbaru ini. Selain itu, beberapa perbedaan antara pakaian tersebut dengan pakaian adat Dayak dari Kalimantan Timur juga akan dibahas tersendiri. Pakaian Adat Kalimantan Utara Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sekali sub suku. Adapun...
Jalan-jalan di kawasan Kalimantan Utara sepertinya tidak lengkap bila kita mencoba hidangan kulinernya yang khas. Salah satu kuliner khas dari Kalimantan Utara adalah sebuah hidangan pembuka yang dikenal dengan nama “Lawa”. Lawa ini kemudian diberi nama tambahan dibelakangnya sesuai dengan nama bahan utama. Seperti misalnya Lawa Timun dan Lawa Gamai. Berikut cara membuatnya. Bahan : Timun Udang Galah Kelapa Muda, diparut Bumbu Halus : Lada Hitam Bawang Merah Garam Gula Pasir Cara Pembuatan : Timun dikupas, buang isinya, cuci bersih Timun diiris halus / diserut, sisihkan Kelapa Muda disangrai hingga kering, sisihkan Udang Galah digoreng matang Campur semua yang sudah dipersiapkan, aduk semua hingga rata Lawa siap disajikan sumber: http://farazilla123nip.blogspot.com/2017/09/resep-membuat-...
Bahan-bahan 1/2 kg kepah 1/2 telor tebu Bumbu yg dihaluskan 1 sdm lada 6 siung bawang putih 5 btr bawang merah 5 btr cabe besar 2 sdm minyak untuk menumis 1 sdt garam 1,5 sdm gula 1 sdm saos tiram Langkah Pembuatan : Cuci bersih kepah, tiriskan Bersihkan telor tebu, buang kulitnya dan potong. Haluskan bumbu. Panas minyak goreng, masukan bumbu aduk rata sampai harum kemudian masukkan kepah. Aduk-aduk biar tidak gosong Tunggu sampai mendidih baru masukan telor tebu aduk-aduk. Tunggu sampai 5 menit, masukan garam, gula dan saos tiram. Koreksi rasa,setelah pas angkat dan sajikan. source : cookpad
Tempoyak merupakan makanan yang menggunakan bahan dasar durian yang pada umumnya disajikan dengan cara di goreng. Makanan ini dikatakan sebagai makanan khas suku dayak yang ada di Pulau Kalimantan. Terkait sangat sedikitnya sumber tentang tempuyak buah rasa durian ini, saya harap pembaca dapat membantu untuk melengkapi informasi terkait tempoyak buah rasa durian. Terima kasih. sumber : https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-dayak/ SBITB-K11-Hikmal Maulana Ahsan
Bahan: 1/2 kg tepung kanji 1/2 kg ikan bandeng sesuai selera sayur (bayam, katuk, jantung pisang, dan terong un 1 ltr air mendidih bumbu iris ikan : 1 jempol jahe 1 ruas kunyit 10 buah belimbing wuluh 1 btg serai 5 siung bawang putih 3 siung bawang merah sesuai selera pelengkap : kacang goreng sambal cabai tumis teri jeruk nipis kecap manis Cara membuat: Bola - bola kanji : Tepung kanji diencerkan dg air dingin hingga larut. Lalu tuang air mendidih sambil terus diaduk tanpa henti sampai terbentuk bubur lengket berwarna bening. Dengan sendok, bentuk bubur sebesar baso lalu cemplungkan ke dalam air dingin, begitu seterusnya hingga bubur habis Ikan kuah kuning : Rebus hingga mendidih 1 1/2 ltr air bersama bumbu iris terkecuali belimbing wuluh. Masukan ikan yg sudah disiapkan lalu masak hingga matang. Bumbui dg garam, gula, msg sesuai selera. 1 menit sebelum diangkat, masukan belimbing. Ambil ikan, buang tulang2 halusnya, lalu suwir2 kasar, Sisihkan. Saring air kaldu ikan, sisihka...
Bahan-bahan: 6 siung bawang merah 1 bonggol bawang putih 1 ruas jahe 1 jempol kunyit bakar 3 batang bonggol sereh 500 gr kulit sapi rebus sesuai selera : Cabai rawit, garam, gula, MSG & minyak goreng Cara membuat: Siapkan kulit sapi yg sudah bersih, potong dadu kecil dan perasi jeruk diamkan 10 menit. Cuci dan tiriskan Siapkan bumbu yg akan dihaluskan Uleg bumbu secara kasar agar tekstur bumbu pedas bisa terasa dilidah nanti Tumis bumbu hingga kandungan airnya susut Masukan kulit sapi dan tumis hingga meresap, tambahkan sedikit air Bumbui dg gula garam dan kaldu penyedap sesuai selera, angkat Hidangkan saat dingin.. saat panas rasa bumbu masih belum maksimal (krn rasa kulit sapi itu tawar, kenyal2nya yg bikin enak)