1
1.248 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nenek Mallomo, Lelaki Itu, dan Sepotong Kayu yang Bersandar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Nenek Mallomo, adalah penasihat kerajaan Sidenreng ratusan tahun yang lalu, yang kejujuran dan kecerdasannya telah dikenal di setiap jengkal tanah kerajaan, tersohor hingga ke kerajaan tetangga. Bertanyalah padanya, dia tak butuh tunduk berpikir untuk mencari jawaban. Ketika dia yang bertanya, bersiaplah bertanya ulang demi menemukan jawabannya. Dia pernah ditantang membuat tali dari debu, dan siapapun tak percaya jika lelaki bertubuh kekar itu akan melakukannya dengan sempurna. Berbekal pelepah daun pisang yang kering, dia mencariknya menjadi tiga bagian, mengepangnya, lalu diangkatnya sarungnya dan kepangan pelepah pisang itu dia pelintir di pahanya hingga membentuk sebuah tali. “Tapi, La Pagala, tali itu terbuat dari pelepah pisang, bukan dari debu.” ungkap Raja La Patiroi saat menyaksikan pertunjukan itu. Nenek Mallomo menunduk takzim di depan Raja La Patiroi, lalu meletakkan tali di tanah, terakhir memantik korek berbahan bakar kapuk. Tali itu kemudian terbakar dan menyisakan abu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Cerita Rakyat Sulawesi Selatan “La Upe”
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

La Upe adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin yang tinggal di sebuah kampung di daerah Selawesi Selatan. Kata la upe berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari suku kata, yaitu: la berarti dia laki-laki, dan upe berarti beruntung. Jadi, kata la upe berarti laki-laki yang beruntung. Berkat kesabarannya dalam menghadapi segala cobaan dan siksaan, ia mendapat pertolongan dari Tuhan. Siksaan apa yang dialami La Upe, dan pertolongan apa yang diberikan kepadanya? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita La Upe berikut ini. Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada seorang anak yatim bernama La Upe. Ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggir kampung. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih kecil. Ketika ia berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi seorang janda dari kampung lain yang bernama I Ruga. Sang Ayah berharap agar La Upe mempunyai ibu yang dapat merawat dan menyayanginya. Namun, harapannya berbeda dari kenyataan. Setiap hari I R...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Sinriliq
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Sinriliq merupakan sebuah alat yang mirip dengan rebab. Bentuk sinrili lebih menyerupai perahu yang perutnya lebih besar an agak bulat. Sementara gagangnya dan alat pemutar dawainya lebih pendek. Pada bagian permukaan darat badan terbuat dari kulit kambing yang telah dihaluskan. Menyebut nama sinriliq sesungguhnya kata tersebut mengacu pada tiga hal; Nama alat itu sendiri Sebuah tradisi bertutur atau bercerita dalam masyarakat etnik Makassar. Dalam bertutur teks-teks cerita dibawakan dengan berirama (berlagu) sambil diiringi dengan gesekan sinriliq. Teks-teks yang dibacakan yang berarti "cerita" misalnya menunjuk "Sinriliqna Kappalaq Tallumbatua " yang berarti Cerita tentang Tiga buah Kapal. Pada masa kejayaannya kesenian ini menjadi kesenian yang sering dijumpai pada setiap acara tradisional dalam masyarakat, seperti perkawinan, sunatan, naik rumah baru, pesta panen dan lain-lain sebagainya. Selain itu tradisi lisan ini juga sering dipertujukkan pa...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tau-Tau
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Tau-tau, adalahseni pahat patung khas masyarakat Toraja. Tau-tau berarti penyerupaan terhadap manusia dalam bentuk patung. Dalam konteks kepercayaan masyarakat Tana Toraja, tau-tau tidak merepsentasikan ragawi orang mati, tetapi roh si mati yang tidak ikut mati. Ukuran tinggi tau-tau bisa mencapai 1,5 meter. Berdasarkan status sosial si mati, bahan dasar pembuatan tau-tau terdiri atas tiga jenis kayu. Untuk status sosial rendah, disebut tau-tau lampa (terbuat dari bilah-bilah bambu yang diberikan ukiran bentuk manusia dan diberi kain berbentuk pakaian. Untuk status sosial menengah, tau-tau yang terbuat dari kayu kapuk. Sedangkan untuk status sosial tinggi, tau-tau terbuat dari kayu nangka. Pembuatan patung ini terikat pada berbagai ketentuan religius, mulai dari memilih dan menebang pohon. Pembuatan Tau-tau sendiri tidak boleh dikerjakan oleh sembarang orang. Dalam prosesi pemakaman, tau-tau mulai dibuat pada proses ma?tundan, di mana si mati diangkat bersama dalam perarakan menuju te...

avatar
Widra
Gambar Entri
Aqraga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Permainan aqraga merupakan sebuah permainan yang dimainkan oleh anak-anak para bangsawan terlebih lagi ketika mereka sedang bersaing untuk merebut hati seorang gadis desa yang mereka sukai. Namun kemudian permainan bola raga ini menjadi permainan rakyat yang diwargai dengan ketangkasan mempermainkan bola yang terbuat dari anyaman kulit rotan. Bola Raga adalah bola yang terbuat dari anyaman rotan berbentuk bulat dengan besar diameter 20 cm. Karena anyamanya yang kuat dan rapi sehingga bola yang tidak seperti lazimnya bola yang berisi angin tersebut dapat pula melenting dengan baik jika disepak atau jatuh di tempat yang keras. Pemain bola raga tidak terikat pada jumlahnya, bisa 2 orang, 3 orang atau 6 orang, bahkan bisa lebih. Dalam pertunjukannya para pemain raga akan mengenakan kostum adat yakni baju an celana barocci (celana yang agak longgar) dan mengenakan lipaq saqbe (sarung sutra) serta patonroq (destar) di kepalanya. Dalam bermain raga masing-masing pemain akan menunjukkan...

avatar
Widra
Gambar Entri
La Maddukkellleng, Ksatria yang Memerdekakan Tanah Wajo dan Rakyat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

La Maddukkelleng lahi di Wajo, Sulawesi Selatan sekitar tahun 1700. Pada masa kecilnya hidup di lingkungan istana (Arung Matowa Wajo) Wajo.  Menginjak masa remaja ia diajak oleh pamannya mengikuti acara adu (sambung) ayam di kerajaan tetangganya Bone.  Namun pada waktu itu terjadi ketidak adilan penyelenggaraan acara tersebut di mana orang Wajo merasa dipihak yang teraniaya, La Maddukkelleng tidak menerima hal tersebut dan terjadilah perkelahian.  Ia lalu kembali ke Wajo dalam pengejaran orang Bone, lalu lewat Dewan Ade Pitue, ia memohon izin untuk merantau mencari ilmu.  Kemudian dia menikah dengan puteri Raja Pasir dan menjadi pewaris. Dia bersama pengikutnya terus menerus melawan Belanda.  Setelah sepuluh tahun La Maddukkelleng memerintah Pasir sebagai Sultan Pasir, datanglah utusan dari Arung Matowa Wajo La Salewangeng yang bernama La Dalle Arung Taa menghadap Sultan Pasir dengan membawa surat yang isinya mengajak kembali, karena Wajo dalam ancaman Bone.  La Maddukkelleng mengumpu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Resep Bedda Lotong Khas Bugis
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sulawesi Selatan

Bedak lotong atau Bedda Lotong adalah bedak alami tradisional berwarna hitam (bedak hitam) dari suku bugis yang dapat mengatasi masalah kulit. Bagi Anda yang bosan dengan perawatan kecantikan zaman sekarang, mungkin Anda bisa beralih ke perawatan tradisional ini. Bedak lotong telah lama digunakan oleh perempuan Bugis untuk perawatan kulit sehari-hari. Bedak lotong ini bisa berfungsi sebagai masker atau lulur. Bedak lotong memiliki khasiat ampuh bagi kulit, seperti : Memutihkan dan Mencerahkan Kulit Membantu Meregenerasi Kulit Mati Melembabkan dan Meningkatkan Elastisitas Kulit Melembutkan serta Mengencangkan Kulit Mengecilkan Pori-Pori Mencegah Produksi Minyak Berlebih Memudarkan Flek dan Bekas Jerawat Mengobati Elergi Pada Kulit Menghilangkan bau badan Anda bisa membuat bedak lotong sendiri dari rumah. Bahan-bahan bedak lotong sangat mudah didapatkan dan harganya cukup terjangkau. Jika Anda tertarik, berikut penjelasan tentang bahan dan cara membuat bedak lo...

avatar
Teti
Gambar Entri
Kondo Buleng
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Kondo Buleng atau Kondobuleng adalah teater tradisional masyarakat penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Secara etimologis, kata Kondobuléng dalam bahasa Bugis dan bahasa Makassar, terbentuk dari dua kata. Kondo berarti bangau, sejenis burung yang berkaki, berleher, dan berparuh panjang. Burung ini pemangsa ikan, hidup di rawa-rawa atau di tempat berair, seperti tepi pantai atau sawah. Kata buléng ada yang mengartikannya “putih”, tapi dalam percakapan sehari-hari, kata “putih” berarti kébo’ dalam bahasa Makassar. Dalam Kamus Indonesia-Makassar (Arif, dkk: 1992), kata “putih” diterjemahkan kébo’. Teater rakyat Kondobuleng merupakan bentuk teater bernafaskan komedi satir. Teater ini dimainkan oleh lima orang memerankan tokoh nelayan, satu tokoh memerankan Kondobuleng (bangau putih), satu tokoh memerankan Pemburu, dan satu tokoh memerankan Pak Lurah. Dalam pertunjukannya, pemain menggunakan dialog, kostum dan properti sesuai perannya dengan diiringi oleh kelompok musik antara 5...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian