Hijratun Nabi Shollallahu alaihi wasallam seribu seratus sembilan puluh delapan tahun 2 rajab hari jum’at Mengawali, Itulah duli yang dipertuan kita Sri Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah dhillullah fil alam dan paduka nanilah raja tureli Bolo bergelar perintah dalam bernama Muhyiddin dan paduka jeneli parado bergelar sahbandar bernama Abdul Mahmud dan paduka jeneli Bolo bernama Abdurrajak dan paduka jeneli Woha bernama Abdul Jalal akan bermufakat manalah dalam surat serta cap yang dipegang dalu rautu yaitu rangga kuneh dengan segala dalu2 yang lain2 karena sekarang ini Duli yang dipertuan kita membaharui dan memulai akan adat tanah Manggarai yang dikerjakan oleh segala dalu2. Pertama-tama seperti dalu Cabul tiada boleh sekali-sekali mengerjakan pekerjaan yang telah salah dibiyasakan akan menanyakan orang lawananya tuan kita dan tanah Bima kepada tanah negerinya, maka jikalau ia mengerjakan pekerjaan yang dilarangkan itu membiasakan diri dengan tanahnya dan seperti dalu tudu...
Putirmani adalah Panganan khas Orang Bajo (Suku laut),mereka menyebutnya PUTIRMANI,Panganan ini hanya ada di kampung orang-orang Bajo atau Mungkin di daerahdaerah konsentrasi Suku bugis. Menurut Abdul Bary, warga desa Bajo kecamatan Soromandi kabupaten Bima Putirmani hanya bisa dinikmati sekali setahun. “ Di bulan Ramadhan.yg penasaran mau nyoba,datang langsung saja di kediaman kami di Bajo selatan - kec Soromandi.kami siap layani.” Ajak Abdul Bary. Penamaan Putirmani berasal dari kata Putri Manis. Namun entah mengapa, penganan ini lebih terkenal dengan Putirmani. Bahan pembuatan penganan ini adalah tepung ketan,air,gula pasir dan merah. Menurut Abdul Bary, menggunakan gula merah saja boleh tapi tidak boleh pake gula pasir saja. Bahan lainnya adalah telur, santan,minyak goreng.cara pembuatan:tepung dicampur air sampai trcampur rata,lalu dibentuk bulat seukuran d atas, Lalu diwadah yang lain kocok telur lalu masukan adonan ke dalam telur lalu keluarkan adonan itu dari...
Tradisi melarung atau dalam bahasa daerahnya Pamanga Tamianotai yang sudah lama tidak pernah dilakukan kembali dihidupkan oleh nelayan di Pulau Pemana, Kabupaten Sikka. Tradisi inimerupakan tradisi untuk memberi penghormatan kepada laut yang telah menghilang sejak tahun 1980-an. Pulau Pemana sendiri merupakan pulau kecil berpasir yang berjarak tempuh 2-3 jam perjalanan menggunakan kapal penumpang dari Maumere. Masyarakat di Pulau Pemana dikenal sebagai nelayan yang tangguh. Para nelayan Pulau Pemana, mayoritas merupakan keturunan suku pendatang dari Selayar, Bone, Buton dan Bugis di Sulawesi yang telah beratus tahun tinggal di wilayah ini. Dalam tradisi warisan dari para leluhur mereka mengikat para nelayan agar menjaga laut dengan tidak menangkap ikan dengan cara merusak terumbu karang, biota laut dan alam. Dengan menggelar kembali ritual ini, masyarakat diajak kembali untuk mencintai laut dan ekosistemnya. Kegiatan ini juga untuk menyadarkan mereka kembali agar mengho...
TOWE SONGKE merupakan kain tenun khas daerah manggarai, Kain tenun songke juga biasa di sebut lipa. Towe atau lipa dalam bahasa Manggarai untuk laki-laki disebut dengan "Tengge Towe/Lipa" dan untuk perempuan disebut dengan "deng Towe/Lipa". Towe Songke biasa digunakan baik di rumah maupun saat menghadiri ritual adat, ke gereja, ketika mandi dan tidur, saat kelahiran dan pernikahan, dan untuk membungkus orang yang telah meninggal. Songke juga bisa menjadi pemberian saat acara masuk minta (lipa widang) dari orangtua kepada bakal keluarga baru. Dan dari fungsinya Lipa Songke kerap kali dianggap sebagai "wengko weki," yang melindungi tubuh. Boleh dibilang, Songke itu menjadi jejak budaya Orang Manggarai. Saat ini, di kota-kota pusat administrasi wilayah Manggarai Raya seperti Ruteng, Borong dan Labuan Bajo, para pegawai pemerintah diwajibkan mengenakan Songke dalam bentuk jas atau kemeja sebagai salah satu usaha menghargai dan melestarika...