Bahan dari kuningan berbentuk binatang simbolis. Teknik pembuatan dengan cara cetak. Dibuat di Thailand pada tahun 1850. Benda ini disebut lembu suana yang merupakan lambang kesultanan Kutai Kartanegara, merupakan personifikasi kendaraan Batara Guru yangdisebut juga Paksi Leman Gangga Yakso yang artinya Lembu yang bermahkota seperti raja, berbelalai seperti gajah, bersayap seperti burung, bersisik seperti ular naga, bertanduk dan berekor seperti sapi dan bertaji seperti ayam. Koleksi Museum Mulawarman Tenggarong Kutai Kartanegara merupakan suatu daerah yang kaya akan budaya, adat istiadat dan memiliki bergam peninggalan sejarah yang semuanya dapat kita lihat di Museum Mulawarman yang beralamatkan di Jalan Dipenogoro Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Benda sejarah yang dapat kita temui di Museum tersebut salah satunya adalah patung Lembusuana. Lembusuana merupakan perwujudan hewan atau makhluk yang luar biasa sebagai simbol kekuasaan...
Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Hewan ini memiliki semboyan Tapak Leman Ganggayaksa. Lembuswana merupakan hewan yang disucikan karena merupakan tunggangan Dewa Batara Guru dalam memberikan petuah dan petunjuknya. Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan.
DIKISAHKAN OLEH NEK ESAH ALIAS NEK MANANG WARGA DESA MUARA KAMAN ILIR Kisah ini dimulai dengan lantunan lagu yang disebut neroyong sebagai berikut : Dinegeri kutai dulu hikatnya, Hiduplah kejuntaian di dunia longa, Bukanlah dewa lain manusia, Sebagai pemberi alamat sealam raya. Tujuh saudara hidup rukun dan tentramya, Penjaga alam kutai yang kaya-raya, Sayus kakak yang paling tua, Orangnya pintar pandai bahasa. Songo kakak yang kedua, Orang kuat baik hatinya, Tapi saying bodoh orangnya, Hingga menjadi cerca para saudara. Silu kakak ke tiga cantik molek parasnya, Selalu membawa tuah pada manusia, Negeri kutai ditinggalkannya, Karma takut besahu dengan kakak tertua Sirumbai kaca kakak kempatnya, Sipatnya santun dan bersahaja, Tulus...
Dasar-dasar usaha catering dan tipe utama fasilitas usaha catering Mengetahui pada berbisnis yang berkompetitif, tentunya perlu sekali untuk mendalami dan mengetahui secara benar untuk hal-hal yang berhubungan di dunia usaha yang di kerjakan. Dalam ilmu dasar-dasar usaha catering dan tipe utama fasilitas usaha catering akan di jelaskan di bawah ini. Dasar-dasar usaha catering Deskripsi dan keunggulan perusahaan Deskripsi perusahaan meliputi dari nama, alamat usaha, owner atau pemilik bisnis, pengetahuan terhadap bidangnya, dan tipe penyedian catering. Keistimewaan yakni perusahaan mempunyai nilai lebih ketimbang perusahaan lainnya. 2. Bagian Struktur Organisasi Dalam mengurus catering sendiri tentunya tidaklah mudah sehingga usaha catering ini banyak pekerjaan yang diterapkan contohnya mempersiapkan hidangan, metode rencana dalam acara, mengantar hidangan, mengatur petugas-petugas catering dan sebagainya. 3. Pemasaran...
Bahan: Beras Udang Kering Kecil Sayuran (daun katuk) Garam Bawang merah Bawang putih Cabai Serai Ketumbar Merica Kunyit, lengkuas, dan jahe Kelapa Cara Memasak: Siapkan terlebih dahulu beras, udang kering kecil, dan sayur-mayur seperti daun katuk atau lainnya. Bumbunya garam, bawang merah dan bawang putih, cabai, serai, ketumbar, merica, kunyit, lengkuas dan jahe. Jangan lupa kelapa untuk rasa bubur yang gurih. Caranya, sangria beras, ketumbar dan merica secara terpisah. Kemudian haluskan semua bumbu yang ada Setelah itu, campur beras dan bumbu yang telah dihaluskan dalam wajan untuk kemudian dimasak sampai lumat menggunakan santan. Sebelum diangkat, masukkan udang kering, tambahkan garam secukupnya dan sayur mayur. Jika sudah, angkat dan hidangkan dalam keadaan masih panas. Sumber :
TIDAK ada orang Dayak tanpa hutan. Pemanfaatan hutan karena itu merupakan salah satu ciri yang mengakar dalam kehidupan, kebudayaan dan adat istiadat suku Dayak sejak nenek moyang mereka. Masyarakat Dayak Kenyah misalnya, mengenal konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam lewat tana’ ulen . Tana’ artinya tanah, ulen artinya dibebankan hak, milik . Dalam pengertian sempit, tana’ ulen adalah istilah untuk menyebut sesuatu yang telah dianggap sebagai milik, atau telah dikuasai dan pemanfaatan dan akses terbatas, dan dijadikan simpanan,. Secara luas, pengertian tana’ ulen adalah kawasan hutan yang dijadikan milik dan hutan lindung adat, dan pengelolaan dan pemanfaatannya juga diatur secara bersama agar agar tetap lestari untuk generasi sekang dan mendatang. Tana ’ u len biasanya berupa areal hutan yang kaya akan sumber daya alam seperti rotan ( Calamus spp ), sang (Licuala sp)...
Pada zaman dahulu, di wilayah Kabupaten Blitar ada sebuah kadipaten (Kabupaten) bernama Kadipaten Aryablitar. Adipati-nya (bupatinya) bernama Adipati Nila Suwarna. Adipati ini mempunyai seorang wakil bernama Ki Ageng Sengguruh. Ki Ageng Sengguruh pada mulanya sangat patuh dan setia pada Adipati Nila Suwarna. Isteri Ki Ageng Sengguruh yang bernama Nyai Ageng Sengguruh tidak suka pada kepatuhan dan kesetiaan suaminya. Apalagi Nyai Ageng Sengguruh sudah lama ingin menjadi permaisuri seorang adipati. Nyai Ageng Sengguruh merayu Ki Ageng Sengguruh agar mau merebut kekuasaan Adipati Nila Suwarna. Ki Ageng Sengguruh termakan rayuan Nyai Ageng Sengguruh. Dia menjadi manusia bermuka dua. Di depan Adipati Nila Suwarna, Ki Ageng Sengguruh selalu menampakkan kepatuhan dan kesetiaannya. Di belakang, Ki Ageng Sengguruh selalu menjelek-jelekkan Adipati Nila Suwarna. Ki Ageng Sengguruh juga berhasil merayu beberapa punggawa kadipaten untuk diajak menc...
Merupakan hewan mitologi dari Kutai yang ada sejak zaman Kerajaan Kutai. Dan menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Memiliki Semboyan “Tapak Leman Ganggayaksa”. Lembuswana adalah hewan yang disucikan karena merupakan hewan tunggangan Dewa Bathara Guru dalam menyebarkan petuah petunjuknya. Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan. Makhluk ini sering dijadikan lambang atau simbol pada kerajaan-kerajaan zaman dahulu seperti Mulawarman dan di cungkup sultan prapen. Ia juda dipercaya sebagai penunggu sungai Mahakam. Ia tinggal di dasar sungai Mahakam. Penduduk setempat memiliki kepercayaan bahwa makhluk ini merupakan makhluk spiriual dari Raja Mulawarman, Raja Kutai...
Pindah Bintang adalah sebuah permainan tradisional dari Kalimantan Timur. Permainan yang biasanya dimainkan oleh anak-anak, remaja, dan bahkan dewasa ini, diperkirakan dibawa ke tanah Melayu pada Masa Kolonial. Permainan Pindah Bintang terinspirasi dari bintang-bintang dilangit yang berkelap kelip, seakan-akan bintang itu bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Para pemain yang memainkan Pindah Bintang akan menirukan gerak bintang dengan melompat-lompat dan berlari dari satu ruang menuju ruang lainnya. Pada permainan Pindah Bintang ini tidak perlu menggunakan alat-alat tetapi hanya sebuah lingkaran yang digambar pada lantai atau tanah. Dalam permainan ini siapa pun bisa ikut bermain dan tidak terbatas pemainnya. Permainan pindah bintang juga tidak mengenal perbedaan jenis kelamin. Kaitan permainan ini berkaitan dengan pembelajaran PJOK yang mengandalkan kekuatan fisik seperti berlari, sesuai dengan KD yang diacu adalah memahami konsep variasi dan kombinasi ger...