Tidak bisa dipungkiri bahwa negara kita punya budaya minum. berbagai jenis minuman beralkohol dari penjuru nusantara. Di Surabaya sendiri Cukrik cukup banyak digemari, entah muda maupun tua semua suka. Harganya yang terjangkau membuat Cukrik banyak menarik masyarakat kalangan menengah bawah maupun menengah atas.
Bahan-bahan: 350 gram ikan patin 3 bh cabe merah besar 2 bh cabe hijau besar 1 bh tomat Secukupnya gula dan garam Secukupnya air bumbu halus : 8 siung uk. kecil bawang merah (sekitar 50 gram) 2 siung bawang putih 1 jempol lengkuas 1 btg serai, ambil bagian putihnya 2 bh kemiri 3 cm kunyit 2 bh cabe merah besar Cara membuat: Bersihkan ikan patin,beri air asam jawa (perasan jeruk nipis) + garam, marinasi selama min 15 menit, kemudian saya potong kotak. Potong serong cabe merah, cabe hijau dan tomat. Tumis bumbu halus sampai wangi dan bumbunya benar2 matang Masukkan irisan cabe, aduk rata, beri gula dan garam secukupnya Masukkan patin, masak sampai berubah warna Masukkan sedikit air (kurang lebih 150 ml) dan tomat, kecilkan api, masak sampai ikan matang dan bumbu meresap Cek rasa, jika sdh pas rasanya, angkat dan sajikan.
Permainan hakasai pada awalnya dikenal di sepanjang sungai Kahayan dan Rungan. Di daerah ini pada waktu dahulu permainan ini sudah menjadi bagian tradisinya terutama dalam dalam upacara-upacara tertentu. Setiap ada acara meminang permainan ini pasti dilakukan bahkan ada kecendrungan kalau pada acara tidak dilakukan maka kelihatannyaacara itu kurang semarak atau menarik. Begitu menariknya permainan ini, nampaknya tanpa disadari pengaruhnya semakin meluas terutama di sepanjang aliran sungai Kapuas, Barito, Katingan. Hakasai memang nama asli sebuah permainan yang dikenal di masyarakat Kalimantan Tengah, menurut orang-orang tua permainan ini bermula di kawasan sungai Kahayan, sungai Rungan, sungai Katingan dan Kapuas. Hakasai berasal dari dua suku yaitu ha = saling dan kasai = bedak. Biasanya khusus untuk permainan ini bedak dibuat dari tepung beras. Jadi hakasai artinya saling memupuri atau membedaki. Permainan ini sangat erat hubungannya dengan peristiwa sosial tertentu, artinya tanpa...
Permainan ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan budaya masyarakat Kalimantan Tengah bahkan merupakan permainan khas / asli pada acara hisek atau perkawinan adapt daerah Kalimantan Tengah. Permainan yang diuraikan ini bernama permainan hatata. Kata hatata berasal dari bahasa dayak Ngaju yang berbentuk kata jadian. Kata dasarnya adalah dari kata tata dengan diberi awalan ha- sehingga menjadi kata hatata. Tata artinya siram sedangkan awalan ha menunjukkan pekerjaan saling, siram menyiram. Jadi permainan hatata adalah suatu permainan yang dilakukan dengan saling siram-menyiram antara sesama peserta. Jumlah peserta permainan hatata ini tidak terbatas. Semua orang atau yang hadir dalam acara hisek atau kawin tersebut berhak ikut serta dalam permainan hatata. Kegiatan ini dilakukan setelah acara pokok selesai dalam arti pinangan secara resmi diterima atau perkawinan resmi diteguhkan. Peristiwa sosial yang erat hubungannya dengan permainan hatata adalah acara hisek (pertunangan) dan perkaw...
Terlihat sebuah jukung membelah air. Seorang laki-laki dengan tenang mengayuh dayung. Laki-laki itu berumur kira-kira 30 tahun. Wajahnya memperlihatkan ketenangan. Matanya teduh, meskipun tampak kelelahan samar di wajahnya. Seekor anjing tegak berdiri di ujung depan perahu mengamati sekeliling dengan ekor mengibas ke kirikanan, layaknya seorang panglima yang mengawasi anak buahnya. Anjing itu bangga karena menjadi pengawal bagi tuannya. Senja keemasan segera menghilang dari langit saat perahu kecil itu menepi ke daratan. Dengan lompatan kecil, anjing tadi mendarat dengan mulus di atas tanah. Sementara, laki-laki itu naik ke daratan lalu menarik perahu ke daratan dan mengikatkan tali yang terkait di perahu ke sebuah tonggak kayu yang sengaja ditancapkan di pinggir danau itu Danau Sembuluh namanya, sebuah danau yang cukup luas dan dalam. Berbagai macam ikan hidup di dalamnya sebagai sumber penghidupan penduduk di sekitarnya. Secukupnya untuk keperluan sehari-hari, selebihnya dijual da...
Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal suku Dayak, dengan pentingnya mempromosikan harmonisasi antara keberagamaan dan adat serta mempertahankan upacara adat secara teratur. Pemimpin masyarakat suku Dayak perlu berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan adat dan kearifan lokal dalam konteks keberagamaan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami praktik keagamaan dan adat istiadat dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas.
Dahulu kala hiduplah dua raksasa bersaudara yang mana kaka bernama Ujung Dan adik bernama silu. mereka hidup di pesisir sungai barito di bawah gunung buring yang berbatasan antara Kelurahan Tumbang lahung dengan Desa Muara Babuat, awalnya mereka hidup bahagia dengan apa yang mereka punya, sampai di suatu hari si ujung berangkat memancing ikan di dekat kelurahan tumbang lahung yang lumayan jauh dari gunung buring kalau berjalan kaki, tetapi karena ujung ini adalah seorang raksasa dia dengan mudah mencapai tujuanya tersebut, sebelumnya sebelum unung berangkat untuk memancing, dia berpesan kepada silu untuk menjaga nasi yang di masak sembari dia pergi memancing, konon katanya dahulu kala nasi yang mereka masak adalah nasi emas. Tapi sayangnya silu tidak mendengar pesan kakanya karena dia tidak sengaja ketiduran, sampai akhirnya nasi yang di masak ujung pun gosong dan bau gosongnya membaur ke segala penjuru sampai ke arah tempat ujung memancing dan tercium oleh ujung, awalnya ujung masih...
Wadai sango/kue sango adalah merupakan makanan tradisional khas suku dayak tomun yang mendiami wilayah kabupaten lamandau dan sekitarnya, olahan ini berbahan dasar tepung beras ketan, garam, dan air,sedankan untuk prses masak nya cukup mudah, yaitu, campurkan tepung beras ketan dengan air, lalu tambahkan garam secukupnya, aduk hingga mengental, lalu kemudian digoreng di api yang kecil agar tidak gosong, angkat jika sudah berwarna kuning kecoklatan, selain 3 bahan tadi, olahan wadai sango terkadang ditambahkan nangka, ataupun kelapa didalam adonan nya, sesuai selera masjng masing.
Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap kegiatan pokok dan tahap akhir upacara yang langsung dipimpin oleh Betaro. Dinamika yang dimaksud dalam upacara Bebantan Laman ini adalah gerak perubahan upacara Bebantan Laman ini dari waktu ke waktu oleh masyarakat penganutnya, sehingga keberadaan upacara ini mengalami perubahan, perkembangan dan kesinambungan. sc : https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/bawiayah/article/view/871