Gending Lukonoto , yang hanya bisa didengar suaranya tanpa ada wujud aslinya, mengantarkan Danang Sutawijaya sampai ke daerah pesisir Urut Sewu Kebumen. Suara gending (gamelan) yang masih terdengar merdu itu terus diburu hingga berhenti di suatu tempat. Danang Sutawijaya yang merupakan anak dari Ki Ageng Pemanahan itu merupakan pendiri Desa Mataram. Dia memiliki nama lain Raden Ngabei Loring Pasar juga menjadi anak angkat Raja Pajang, Hadiwijaya. Setelah ki Ageng Pemanahan wafat, Danang Sutawijaya mengubah desa tersebut menjadi kerajaan Mataram. Lokasinya berada di Kota Gede. Hadi Wijaya naik tahta sebagai Raja Pajang pada tahun 1549 setelah kematian Arya Penangsang yang dibunuh Danang Sutawijaya. Terdengarlah suara gamelan yang memecah lamunan Danang Sutawijaya. Pada dirinya lantas bergejolak. Danang Sutawijaya mencari asal suara tersebut, namun tidak ada yang mengetahuinya. Suara gamelan itu masih membuai genderang telinganya. Sesaat kemudian, ada suara bernada perint...
Dahulu kala hiduplah seorang pengembara dari Mataram yang bernama Ki Pandanarum. Ki Pandanarum ini sebenarnya masih termasuk keluarga keraton Mataram, tetapi Ki Pandanarum memilih mengembara untuk bertapa dari pada tinggal di lingkungan istana dengan segala kemewahannya. Tekadnya sudah bulat untuk berkelana menuruti kata hati. Pada suatu hari berangkatlah Ki Pandanarum seorang diri meninggalkan Mataram menuju Parangtritis yaitu sebuah pantai yang terletak di sebelah selatan kerajaan Mataram. Setelah sampai di Parangtritis, Ki Pandanarum istirahat sejenak. Menjelang tengah hari, Ki Pandanarum mendapatkan petunjuk untuk bertapa di Gua Endog, yaitu sebuah gua yang terletak di bibir pantai wilayah perbatasan antara Parangtritis dan Wonosari (Wonosari, Yogyakarta sekarang). Ki Pandanarum mendapatkan petunjuk dari Hyang Widhi untuk menlanjutkan perjalanan menuju arah matahari terbit. Waktu itu bulan purnomosidi, dengan tekad bulat berangkatlah Ki Pandanarum menyisir pantai ke arah...
Sejarah Tembakau dan Rokok Kretek Sejarah Tembakau Tembakau diyakini telah dikenal sejak 6000 tahun sebelum masehi. Para pakar yakin bahwa tumbuhan tembakau telah tumbuh di Amerika dan diyakini bahwa penduduk asli Amerika telah menggunakan tembakau sejak 1 tahun sebelum Masehi, termasuk mengunyah dan merokok tembakau. Pada tahun 1492 M, Columbus menemukan tembakau sebagai "daun kering" yang diberikan sebagai hadiah. Pada tahun 1492 ini juga Rodrigo de Jerez dan Luis de Torres mengenal rokok dari orang Kuba. Pada tahun 1497, Robert Pane yang mendampingi Columbus pada perjalanannya yang kedua menulis tentang penggunaan tembakau di Eropa dalam tulisannya "De Insularium Ribitus." Pada 1498 Columbus berkunjung ke Trinidad dan Tobago, dan menemukan penggunaan tembakau menggunakan pipa. Pada tahun 1499 Amerigo vespucci mengamati penggunaan tembakau kunyah pada orang Indian. Sejarah Tembakau dan Rokok di Indonesia Tembakau dibawa ke pulau Jawa oleh pedagang dari Portugis pa...
Bagi masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Bali, dongeng tentang Ramayana memang tidak terdengar asing. Dongeng yang begitu melegenda tersebut memiliki keunikan kisahnya tersendiri sehingga banyak orang yang senang mendengarkan cerita tersebut. Dongen Ramayana pada dasarnya menceritakan tentang kisah percintaan antara Raden Rama Wijaya dengan seorang puteri raja yang bernama Dewi Shinta. Legenda Rama dan Shinta sejatinya merepresentasikan makna sebuah kesetiaan, kepercayaan dan ketulusan cinta seseorang kepada kekasih atau belahan jiwanya. Tentu bukan sebuah kebetulan, bila Rama berhasil mempersunting Shinta yang cantik sebagai istrinya. Untuk mendapatkan Shinta, dia harus melalui ujian sayembara dan mengalahkan banyak pesaing, termasuk rival utamanya, sang raksasa bernama Rahwana. Legenda percintaan Rama dan Shinta yang penuh batu ujian seakan baru dimulai, ketika memasuki bagian drama penculikan. Tersebutlah kisah bahwa Rama, Shinta, beserta adik laki-laki Rama yaitu...
Wonosobo merupakan salah satu kota kecil yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kata Wonosobo sendiri merupakan kata yang diambil dari bahasa jawa, yaitu Wanasaba, yang memiliki arti “tempat berkumpul di hutan”. Memang benar, sejauh mata memandang, kota Wonosobo ini menampilkan pemandangan yang hijau. Kota yang memang sudah terkenal sebagai kota wisata dan tempat warga kota besar menghilangkan penat dari hiruk pikuk kota mereka. Sebagian besar wilayah kota Wonosobo merupakan dataran pegunungan, sehingga tak heran banyak potensi alam dan tradisional yang menjadi potensi wisata daerah ini. Salah satu potensi wisata terkenal yang dimiliki kota dingin ini adalah Pegunungan Tinggi Dieng. Pegunungan tinggi Dieng yang sering disebut dengan Negeri Diatas Awan ini sudah menjadi incaran bagi wisatawan dalam negeri hingga luar negeri. Bukan hanya keindahan alam saja yang disajikan, melainkan ritual-ritual dan tradisi yang masih melekat di daerah ini menjadi agenda tahunan para wisatawan. Salah...
Dalam pewayangan Jawa, Sadewa dikisahkan lahir di dalam istana Kerajaan Hastina, bukan di dalam hutan. Kelahirannya bersamaan dengan peristiwa perang antara Pandu melawan Tremboko, raja raksasa dari Kerajaan Pringgadani. Dalam perang tersebut keduanya tewas. Madrim ibu Sadewa melakukan bela pati dengan cara terjun ke dalam api pancaka. Versi lain menyebutkan, Sadewa sejak lahir sudah kehilangan ibunya, karena Madrim meninggal dunia setelah melahirkan dirinya dan Nakula. Sewaktu kecil, Sadewa memiliki nama panggilan Tangsen. Setelah para Pandawa membangun Kerajaan Amarta, Sadewa mendapatkan Kasatrian Baweratalun sebagai tempat tinggalnya. Istri Sadewa versi pewayangan hanya seorang, yaitu Perdapa putri Resi Tambrapetra. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama Niken Sayekti dan Bambang Sabekti. Masing-masing menikah dengan anak-anak Nakula yang bernama Pramusinta dan Pramuwati. Versi lain menyebutkan Sadewa memiliki anak perempuan bernama Rayungwulan, yang baru muncul jauh se...
Puri Taman Saraswati berfungsi sebagai tempat pemujaan keagamaan bagi Umat Hindu sekaligus sebagai obyek wisata, karena terletak di daerah hutan lereng utara Gunung Lawu yang sangat indah, dengan ketinggian 1.470 m di atas permukaan air laut. Titik fokus obyek wisata ini beupa keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu, Dewi Saraswati adalah dewi yang berparas cantik, dengan perilaku yang lemah lembut, mengenakan busana nan indah, bersinggasana di atas Padma, kelopak bunga teratai yang diusung oleh sepasang angsa. Dewi Saraswati digambarkan bertangan 4 (empat), yang artinya meski ia seorang putri (wanita), namun dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengemban 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, yaitu: Wina, Aksamala, Damaru dan Pustaka, yang artinya: Wina adalah simbol kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut dan mulia, yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan, Damaru adalah sim...
Kemiringan pulau Jawa mulai membuat khawatir para dewa di kahyangan. Mereka khawatir seisi pulau Jawa akan tenggelam ke laut selatan. Tidak hanya manusia yang akan tenggelam, tapi juga binatang-binatang liar. Para dewata akhirnya berunding guna mencari solusi permasalahan ini. Setelah sekian lama berunding, akhirnya para dewata sepakat untuk menggunakan Gunung Jamurdwipa sebagai pemberat pulau Jawa. Para dewa berencana untuk memindahkan Gunung Jamurdwipa ke tengah-tengah pulau Jawa agar kondisi tanahnya menjadi seimbang. Para dewa kemudian memberitahu mahluk-mahluk gaib penghuni Gunung Jamurdwipa untuk pindah, karena Gunung Jamurdwipa akan diangkat dan dipindahkan ke pulau Jawa. Begitu pula dengan wilayah pulau Jawa di bagian tengah, para dewa mengutus Dewa Panyarikan dan Batara Narada untuk memberitahu penghuni tempat tersebut agar pindah. Di bagian tengah pulau Jawa, yang berupa hutan belantara, tinggal dua orang empu ahli pembuat keris bernama Mpu Permadi dan Mpu Rama. Keduanya...
Kota Surakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata yang menarik mulai dari alam, sejarah, budaya, kuliner dsb. Salah satunya destinasi wisata yang wajib dikunjungi adalah Pura mangkunegaran. Selain dapat menikmati estetika dari Pura Mangkunegaran, para wisatawan juga dapat mempelajari sejarah dari salah satu keraton di Surakarta. Mangkunegaran sendiri merupakan salah satu bagian dari pecahan 4 kerajaan mataram islam yang didirikan oleh Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) yang memiliki gelar Sampeyan-dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro I pada tahun 1757.Salah satu yang menjadi penanda didirikannya pura mangkunegaran ini adalah perjanjian salatiga yang berisi diakuinya Raden Mas Said sebagai pangeran yang memimpin wilayah otonom dengan status kadipaten. Dalam rentang waktu 1757-1946, Mangkunegaran merupakan sebuah kerajaan otonom yang memiliki kekuasaan untuk punya tentara sendiri dari Kasunanan Surakarta. Namun, setelah memasuki tahun 1950, st...