×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Peninggalan sejarah

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Jawa Tengah

Martasentana Pahlawan Kemerdekaan dari Desa Sugihwaras, Adimulyo

Tanggal 08 Jan 2019 oleh Roro .

Desa Sugihwaras termasuk dalam wilayah kecamatan Adimulyo. Pada masa perang kemerdekaan desa ini menjadi salah satu bagian pertahanan tentara RI. Untuk menghindari banyaknya korban penyerangan Belanda terhadap pos pertahanan TNI di Sidobunder pada Selasa akhir Agustus 1947, tentara RI mundur ke desa Sugihwaras (sebagai batas pertahanan terluar) hingga ke Podohurip (markasnya kini menjadi SDN Podohurip). Salah satu pejuang yang bermarkas di Sugihwaras adalah Supardjo Rustam (mantan Gubernur Jawa Tengah). Selanjutnya pada peristiwa Canonade Candi 19 Oktober 1947 Belanda juga mengawali serangan pendahuluannya ke desa ini.

Beberapa hari setelah peristiwa Canonade Candi dan Sugihwaras, tepatnya pada tanggal 23 Oktober 1947 Belanda berhasil mendapat informasi mengenai banyaknya markas tentara RI serta catatan struktur penggerak perjuangan masyarakat dari Podohurip hingga ke Sugihwaras yang ternyata didominasi oleh para pemuda desa Sugihwaras. Beberapa penggerak perjuangan masyarakat tersebut antara lain : Martasentana, Wiryosukarto, Diyun (Hadiwisastro), Suro, dan Atmosukarto. Pada hari itu juga datang informan dari pihak RI ke Sugihwaras memberitahukan bahwa Belanda akan melakukan penyerangan ke daerah tersebut. Seluruh Tentara dan masyarakat pejuang yang berada di Sugihwaras pun segera bergeser ke timur, di Podohurip dan sekitarnya yang pada saat itu sedang banjir. Dua tokoh pengerak masyarakat yang pada saat itu masih berada di Sugihwaras adalah Diyun (Hadiwisastro) dan Martasentana.

Setelah melihat Belanda datang, Diyun segera bersembunyi dengan berendam di dalam empang belakang rumahnya. Hanya sedikit wajahnya yang ia munculkan untuk bernafas. Itupun ia tutupi dengan daun talas (Lumbu). Diyun berada di dalam empang beberapa hari hingga kondisi benar – benar telah aman.

Martasentana yang pada saat itu akan bergeser di Podohurip masih menyempatkan diri membawa kayu dengan berenang (memanfaatkan banjir) untuk menghambat jalan pasukan Belanda. Tidak disangka, ada seorang warga yang kemungkinan merupakan mata – mata musuh melihat aksi Martasentana tersebut dan segera melaporkan kepada Belanda. Pasukan Anjing Nica segera mendekati Martasentana yang tengah menjalankan aksi penghambatan tersebut. Martasentana yang tengah berada dalam genangan air kemudian dipanggil Belanda. Dengan gagahnya ia mendekat. Belanda yang sebelumnya telah mengantongi daftar nama penggerak perjuangan segera mengikat Martasentana.

 

https://kebumen2013.com/martasentana-pahlawan-kemerdekaan-dari-desa-sugihwaras-adimulyo-kebumen/

DISKUSI


TERBARU


Bubur Pedas

Oleh Sherly_lewinsky | 25 Apr 2024.
Makanan khas Kalimantan Barat

Bubur pedas adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Biasanya, bubur ini akan dilengkapi dengan berbagai macam sayuran seperti daun kuny...

ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...