1.016 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mantau, Bakpao Goreng khas Balikpapan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Timur

Mantau adalah roti goreng khas Balikpapan, Kalimantan Timur. Mantau berbentuk seperti bakppao, karena berasal dari rumpun yang sama, yaitu Tiongkok. Mantau biasanya disantap dengan semur daging atau saus kepiting. Namun, mantau juga bisa disantap tanpa memakai saos. Mantau termasuk makanan ringan yang bisa disantap dengan harga yang cukup murah. Biasanya, harga mantau berkisar antara Rp 2.000-Rp3.000. Mantau bisa ditemukan di pinggir jalan ataupun di outlet-outlet seperti outlet Blue Sky. Karena mantau sangat praktis, mantau sering dijadikan oleh-oleh khas Balikpapan. Ciri khasnya yang seperti bakpao goreng cocok untuk menjadi oleh-oleh di kampung halaman.  #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16918378_Hanifah Ayu Rizqi Muhammad
Gambar Entri
Asal Mula Ikan Pesut
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Timur

Seorang ayah di Mahakam sedang bersedih. Istrinya meninggal dunia. Kedua anaknya menjadi tidak terurus. Tak lama, sang Ayah menikah dengan seorang gadis cantik. Awalnya, kehidupan mereka bahagia. Namun, lama-kelamaan sifat asli sang ibu tiri muncul. "Pergilah kalian mencari kayu bakar. Jangan pulang sebelum kalian mendapat kayu tiga kali lipat dari biasanya," kata ibu tirinya. Mereka segera pergi ke hutan. Saat siang, keduanya kelaparan dan tergeletak di tanah. "Kalian pergilah ke sana. Banyak buah-buahan yang bisa membuat lapar kalian hilang," kata seorang kakek. Segera saja dua kakak beradik itu bergegas menuju ke tempat yang ditunjukkan sang kakek. Setelah kenyang, kedua kakak beradik melanjutkan mencari kayu bakar. Jumlah kayu yang terkumpul sudah sesuai dengan keinginan ibu tirinya. Mereka segera membawa pulang kayu itu. Namun, orang tua mereka tidak ada. Tidak hanya itu, rumah itu bahkan sudah bersih dari harta dan perabotan. "Kakek, apakah pernah melihat b...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
tari gantar - kalimantan timur
Tarian Tarian
Kalimantan Timur

Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang berkunjung, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut menari bersama para penari. Tari Gantar ini dahulunya hanya ditarikan pada saat upacara adat saja, menurut versi cerita yang lain bahwa tari gantar merupakan tarian yang dilaksanakan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti tari sebuah tongkat panjang tersebut adalah kayu yang digunakan untuk melubangi tanah pertanian dan bambu pendek adalah tabung benih padi yang siap ditaburkan pada lubang tersebut. Gerakan kaki dalam tari ini menggambarkan cara menutup lubang tanah tersebut. Muda-mudi dengan suka cita menarikan tari tersebut dengan harapan panen kelak akan berlimpah ruah hasilnya. Tari ini biasanya dilakukan berga...

avatar
Rosynur
Gambar Entri
Asal Mula Erau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Timur

Alkisah, di lereng sebuah gunung daerah Kalimantan Timur terdapat sebuah dusun bernama Jaitan Layar. Di dusun itu tinggal seorang Petinggi bersama istrinya. Meski sudah menikah puluhan tahun, mereka belum di karuniai seorang anak pun. Namun demikian, suami istri itu tak pernah putus asa. Mereka senantiasa pergi bertapa, menjauhi kerabat dan rakyatnya  untuk memohon pada Dewa agar diberi keturunan. Pada suatu malam, ketika mereka sedang tertidur nyenyak, tiba-tiba dikejutkan oleh suara gemuruh di halaman rumahnya. Malam yang semula gelap gulita tiba-tiba berubah menjadi terang benderang, kejadian itu membuat mereka sangat heran. "Pak coba lihat apa yang terjadi di luar," kata sang istri. Dengan memberanikan diri, Petinggi Dusun Jaitan Layar itu keluar dari rumahnya. Ia sangat terkejut melihat sebuah batu raga mas berada di halaman rumahnya. Di dalamnya terbaring seorang bayi laki-laki yang masih merah berselimutkan kain berwarna emas. Tangan kanan bayi itu menggenggam se...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Pengundur
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Didalam adat Dayak penyakit selain disebakan oleh faktor alamiah diyakini juga disebabkan oleh roh-roh halus atau dalam bahasa Dayak Ngajunya disebut TALUH / KAMBE. Roh-roh ini dapat mengganggu seseorang dan memberikan perbagai masalah atau penyakit. Untuk menenangkan roh halus ini maka dibuat suatu media khusus tujuannya untuk memindahkan roh-roh halus tadi ke tempat yang lain dan akan diberikan sesaji untuk menenangkannya. Salah satu yang dikenal oleh Dayak Paser adalah PENGUNDUR suatu bangunan kecil yang tujuannya sebagai tempat persembahan bagi roh halus tadi. Adat Dayak yang lain juga mengenal hal yang sama hanya dengan nama yang berbeda, misal dalam adat Dayak Ngaju disebut ANCAK. Ada tiga jenis PENGUNDUR dalam budaya Dayak Paser: 1. PENGUNDUR berbentuk manusia dari ukiran kayu PENGUNDUR Dalam adat kanaytn dikenal dengan istilah TAMAK atau patung NYADIRI dalam adat Dayak Ngaju. Pengundur jenis ini digunakan untuk prosesi penyembuhan dimana sebu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Dayak Abal
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Timur

Salah satu Sub Suku Dayak yang sudah dianggap punah adalah Dayak Abal. Suku Dayak ini berada di Kalimantan Selatan menurut data sensus pada tahun 1990 masih terdapat 21.948 jiwa yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Aong, Desa Suput & Desa Halong. Secara tradisi Dayak Abal ini mirip dengan Dayak Ngaju, sebab mengenal Dohong dan upacara seperti Tiwah tetapi ada juga yang mengaitkan Dayak Abal ini dengan rumpun Dayak Paser yaitu paser Abba. Sampai sekarang belum penulis ketahui pasti bagaiamana bahasa Dayak Abal. Ini mengingatkan penulis mengenai tulisan perjalanan Kapten Beeckman 1714 yang melakukan pelayaran pada tanggal 12 Oktober 1713 dengan kapal East India Company “Eagle Galle” dengan tujuan melakukan misi perdagangan ke kalimantan bagian tenggara (Banjarmasin) – menurut catatan Kapten Daniel penduduk pribumi di Banjarmasin ini ada dua kelompok, yang pertama ialah kelompok yang menetap di area dermaga (umumnya terdiri dari orang banjar) dan kelompok l...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
TRADISI MENGHIAS NISAN DAYAK KENYAH
Ornamen Ornamen
Kalimantan Timur

Dayak Kenyah salah satu sub suku Dayak yang terkenal akan keindahan ukiran-ukirannya. Keindahan ukiran-ukiran ini tidak ditinggalkna oleh Dayak Kenyah walaupun mayoritas mereka sudah beragama Kristen, menariknya ukiran ini tidak hanya dibuatkan pada LAMIN atau rumah adatnya tetapi pada nisan salib dan peti matinya, apalagi jika yang meninggal ini adalah tokoh atau bangsawan Dayak Kenyah atau disbeut PAREN maka akan ada inkulturasi kebudayaan dengan kekristenan – sementara dibanyak sub suku Dayak lain tradisi menghias tabal/peti mati ini sudah ditinggalkan hanya masih dipraktekan oleh yang beragama KAHARINGAN. Umumnya peti matinya terbuat dari kayu bulat yang dilubagi bagian tengahnya dan diberi hiasan atau ukiran-ukiran khas Dayak Kenyah. Biasanya didalam tabala / peti mati orang kenyah akan dilengkapi dengan manik-manik dan barang-barang kesayangan orang yang meninggal tersebut. Dibeberapa daerah lain tradisi menaruh pakaian, dompet atau benda kesayangannya masih dilakuka...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ndoq Udip
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Seorang Kepala Adat dari Suku Dayak Kenyah memimpin ritual Ndoq Udip atau mandi air suci. Dia membaca mantra dan doa-doa kepada dewa. Dia menyembelih ayam, lalu darahnya dicampur dengan air suci. Kemudian air itu dipercikkan kepada para perempuan dan laki-laki. Kepala adat juga menaruh beberapa telur di bilah batang pohon yang terbelah dua di bagian atasnya. Sumber: https://auroract.wordpress.com/mengenal-budaya-dayak-kenyah/

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Mecaq Undat
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Mecaq undat tak hanya sebagai ungkapan rasa sukur masyarakat Dayak kepada para pemberi rezeki, tetapi juga kebersamaan dan gotong royong. Bayak Garou memimpin upacara penyembelihan babi. Darahnya akan dipersembahkan bagi dewa-dewa yang sudah berjasa memberikan perlindungan dan tanah yang subur bagi mereka untuk berladang. Garou membacakan doa atau sykur dalam Bahasa Dayak, menggunakan serbo, lalu darah babi yang ditampung dalam wadah kemudian dipercikkan ke tanah. Ritual ini menjadi pembuka pesta panen (Mecaq Undat). Pada suatu ketika saat musim panen tiba, masyarakat melakukan pesta panen. Sebagian hasil panen disisihkan untuk Mecaq Undat. Saat kaum laki-laki menyiapkan perahu untuk perlombaan, perempuannya menempatkan bambu muda yang sudah di isi tepung beras di perapian. Puncak acara dari pesta panen ini adalah menumbuk beras yang sudah dimasukkan ke dalam lesung sepanjang sepuluh meter. Menggunakan elu, kayu sepanjang dua meter, masyarakat menumbuk beras hingga menjadi tepun...

avatar
Hamzahmutaqinf