|
|
|
|
Pengundur Tanggal 13 Nov 2018 oleh Deni Andrian. |
Didalam adat Dayak penyakit selain disebakan oleh faktor alamiah diyakini juga disebabkan oleh roh-roh halus atau dalam bahasa Dayak Ngajunya disebut TALUH / KAMBE. Roh-roh ini dapat mengganggu seseorang dan memberikan perbagai masalah atau penyakit. Untuk menenangkan roh halus ini maka dibuat suatu media khusus tujuannya untuk memindahkan roh-roh halus tadi ke tempat yang lain dan akan diberikan sesaji untuk menenangkannya.
Salah satu yang dikenal oleh Dayak Paser adalah PENGUNDUR suatu bangunan kecil yang tujuannya sebagai tempat persembahan bagi roh halus tadi. Adat Dayak yang lain juga mengenal hal yang sama hanya dengan nama yang berbeda, misal dalam adat Dayak Ngaju disebut ANCAK.
Ada tiga jenis PENGUNDUR dalam budaya Dayak Paser:
1. PENGUNDUR berbentuk manusia dari ukiran kayu
Dalam adat kanaytn dikenal dengan istilah TAMAK atau patung NYADIRI dalam adat Dayak Ngaju. Pengundur jenis ini digunakan untuk prosesi penyembuhan dimana sebuah kayu diukir seperti manusia dan diletakan didepan rumah si sakit kemudian diberikan sesaji biasanya berupa kelapa dengan sebatang lilin dan beberapa anyaman dari pelepah kelapa.
2. PENGUNDUR yang digantung diatas langit-langit rumah
Dalam adat Dayak Ngaju disebut ANCAK kalau dalam adat Dayak Kenayatn disebut TUMPANG. Pengundur jenis ini digantung diatas rumah sebagai tempat untuk meletakan sesaji supaya menenangkan roh-roh jahat yang mengganggu.
3. PENGUNDUR berbetuk rumah kecil
Pengundur jenis ini digunakan dalam ritus pengusiran roh jahat, dimana roh halus yg mengakibatkan sakit dipindahkan dari tubuh orang yang sakit ke rumah kecil. Dalam adat Dayak Kenayatn disebut DANGO BONTO yang digunakan untuk memberi makan segala macam setan antu, balis, pujut supaya tidak mengganggu lagi dan pulang dan kembali ke asal nya. Kalau dalam adat Dayak Ngaju juga dikenal hal ini hanya dibedakan pada lokasi peletakannya, jika posisi dalam rumah di katakan PASEBAN, sedangkan di luar rumah disebut KERAMAT. Didalam PASEBAN biasanya berisi batu, mangkok, dll, dan selalu di kemenyan setiap malam jum’at.
sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/03/13/pengundur-media-pengobatan-dayak-paser/
#SBJ
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |