Sate Ambal merupakan sate khas dari Kebumen, sebuah kota di pesisir selatan Jawa Tengah. Awal mula keberadaan sate ini adalah warung sate milik Pak Samikin yang beralamat di Jalan Deandles, Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kebumen. Porsi sate ambal lebih banyak dari pada sate pada umumnya. Selain itu bumbu sate ambal bukanlah bumbu kecap atau bumbu kacang seperti sate biasanya namun berupa bumbu yang terbuat dari tempe rebus yang ditumbuk halus. Setelah itu, bumbu tempe rebus ini ditambah dengan pala, merica, ketumbar, jahe kunyit, bawang merah, bawang putih, garam, dan gula jawa. Bahan : 1/2 ekor ayam, diambil dagingnya, 1 1/2 sendok makan kecap manis 2 sendok makan minyak goreng 16 buah tusuk sate Bumbu : 4 butir bawang merah, diiris tipis, digoreng 2 siung bawang putih 1/2 sendok makan ketumbar butiran, disangrai 1/8 sendok teh jintan, disangrai 2 butir kemiri, disangrai 1/2 cm jahe 1 sendok teh garam 1 sendok makan gula merah sisi...
Lontong dekem dikenal mulai tahun sembilan puluhan. Nama lontong dekem diambil dari cara pengolahannya, yaitu sebelum disajikan lontong disiram dengan kuah santan lalu ditumpahkan lagi kemudian disiram lagi lalu ditumpahkan lagi begitu seterusnya hingga beberapa kali siraman sehingga lontong menjadi terendam. Istilah terendam dalam bahasa Pemalang adalah dekem, sehingga makanan tersebut dinamakan lontong dekem. Lontong dekem terdiri dari irisan lontong, kuah santan berwarna kuning seperti gulai, serta ditaburi serundeng kelapa, kerupuk dan bawang goreng. Lontong dekem biasa disajikan bersama sate. Warung lontong dekem biasanya menyediakan dua jenis sate yaitu sate goreng dan berkuah. Sate goreng bersifat kering dan ditusuk dengan tusuk sate sementara sate berkuah adalah sate goreng yang disajikan bersama kuah santan dan ditaburi serundeng kelapa. Kerupuk yang digunakan untuk menaburi lontong dekem adalah kerupuk mie dan campuran daging bebek. Pot...
Gecot merupakan singkatan dari “geal geol nang cocot” yang berarti bergoyang di mulut (cocot). Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa gecot singkatan dari “ gagean wis kencot ” yang dalam bahasa Indonesia berarti cepat makan, sudah lapar. Bumbu dari makanan ini adalah gula merah, kacang goreng, bawang putih, garam dan kecap. Semua bumbu itu di uleg kasar di atas cobek yang lebar, dan ditambah sedikit air. Isian dari makanan ini adalah kubis segar, tahu, ketupat atau lontong, dan tauge rebus dan beri kerupuk merah putih yang diremukkan diatasnya. Kerupuk inilah yang menjadi khas dari Gecot asli Purbalingga, selain tahu dan kubis. Perbedaan gecot dengan kupat tahu adalah rasanya yang lebih didominasi rasa manis dan bumbu kacangnya yang lebih cair. Berikut adalah resep dan cara membuat tahu gecot Purbalingga Bahan: 200 gr Kobis 100 gr Kecambah/Tauge (rebus) 3 buah tahu kuning (goreng) Bumbu (sambel) :...
Bahan dan Resep Membuat Botok Yuyu : Kelapa setengah tua ½ butir Yuyu 10 ekor Daun pisang secukupnya Biting secukupnya Bumbu Resep Membuat Botok Yuyu : Bawang merah 4 buah Ketumbar ½ sendok teh Bawang putih 3 siung Kencur ½ rsj Lombok merah 2 buah Laos 1 iris Lombok rawit 5 buah Garam ½ sendok makan Resep Membuat Botok Yuyu : Juju dibersihkan, ditumbuk diambil airnya. Kelapa dibersihkan, diparut. Bumbu dihaluskan dicampur dengan kelapa dan air juju. Dibungkusi daun pisang, dikukus sampai masak Keterangan : Yuyu merupakan istilah umum untuk kepiting air tawar. Botok yuyu biasa disajikan dengan nasi jagung sebagai makanan pelengkap. http://tabloidresep.blogspot.co.id/2012/12/resep-membuat-botok-yuyu.html
Sokaraja berada di kota Purwokerto, tepatnya di persimpangan jalan yang menuju ke Semarang dan ke arah Yogyakarta. Gethuk goreng Sokaraja memiliki citarasa manis dan gurih di lidah. Gethuk unik ini terbuat dari olahan singkong yang dibumbui gula kelapa. Kudapan legit ini ditemukan secara tak sengaja oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja pada 1918. Pada suatu hari getuk yang dijualnya tidak laku. Ia pun mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Lalu Sanpirngad menggoreng getuk yang tidak habis dijual itu. Tak disangka, makanan baru ini justru lebih digemari pembeli. Sanpirngad mewariskan warung getuknya kepada Tohirin, menantunya. Di tangan Tohirin, getuk goreng mencapai masa kejayaan. Dia bahkan mampu mengubah sebuah warung nasi rames menjadi tiga buah toko getuk goreng di Sokaraja. Oleh anak cucu Tohirin, tiga toko itu dikembangkan lagi sampai akhirnya menjadi sembilan buah toko, delapan di antaranya di Sokaraja dan satu toko di daerah Bunt...
Sirup Kawista biasa disebut sebagai "java cola" dengan bahan utamanya adalah buah kawis yang masih masuk dalam keluarga buah jeruk. Pohon penghasil buah eksotis ini mulai jarang ditemukan vegetasinya. Kini buah kawis identik dengan kota Rembang yang beriklim kering, pohon Kawista atau Kawis ternyata mampu tumbuh di daerah ini yang bertanah kering meskipun sebenarnya pohon Kawista ini berasal dari India bagian selatan. Buah Kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dan berwarna coklat putih. Buah Kawista yang telah cukup masak akan jatuh dengan sendirinya. Buah yang masak daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan rusak. Namun karena kulitnya yang keras dan warna dagingnya berwarna kecoklatan saat dewasa, buah ini memang sering kali dipandang tidak sedap untuk dimakan secara langsung. Cara membuat sirup kawista : rebus isi buah kawista sari...
Tengkleng merupakan salah satu makanan khas dari Solo yang telah ada kurang lebih sejak abad ke 19. Tak beda jauh dengan gulai kambing yang telah banyak dikenal. Bahan dasar tengkleng hampir sama dengan gulai. Perbedaan yang nampak jelas dapat dilihat pada kuah keduanya. Kuah tengkleng lebih encer dibanding dengan kuah gulai yang terkenal kental. Jika pada gulai berisi potongan daging kambing, tengkleng justru berisi tulang belulang atau jeroan kambing. Dahulu, daging kambing hanya dinikmati oleh kaum bangsawan, pejabat Belanda atau priyayi di istana. Bagi kaum biasa, menyantap daging kambing merupakan hal yang mewah. Rakyat biasa hanya mampu membeli bagian tulang atau jeroan yang tidak digemari para priyayi. Kemampuan memasak yang dimiliki masyarakat Jawa khususnya Solo, membuat tulang atau jeroan kambing tersebut menjadi santapan yang tak kalah nikmat dengan olahan daging kambing yang biasa disantap kaum bangsawan. Justu sekarang ini, tengkleng bukan lagi makanan murah. Tengkl...
Jaranan Sentherewe ini merupakan kesenian yang telah dikenal sejak abad 13. Uniknya, visualisasi kesenian ini telah terpahat pada relief Candi Penataran di Blitar. Jaranan Sentherewe ini dimainkan dengan 2 buah jaranan dan 1 buah jejaplok yang diiringi 1 buah kendang, 2 buah serone dan 1 buah kempul. Ada kisah menarik di balik Jaranan Sentherewe. Kesenian ini mengisahkan keperkasaan pasukan berkuda milik Raja Klana Sewandana. Pasukan ini bertempur melawan musuhnya yang diwujudkan dalam bentuk barong dan jejaplok. Kesenian ini diselenggarakan untuk mengumpulkan warga pada acara bersih desa. Namun, sekarang ini Jaaranan Sentherewe juga ditampilkan untuk menjadi hiburan pada upacara Kemerdekaan RI di Tulungagung. Gigi taring caplokan jaranan sentherewe Tulungagung berada di bawah yang bermakna menjadi kekuatan menopang. sumber: http://www.kompasiana.com/bunnan/jaranan-thik-ponorogo-dikembangkan-oleh-pelarian-majapahit_5741dc59537a61351502b55b
Asal muasal nama Jamu Jun sendiri itu dari kata “jun”, yaitu semacam gentong kecil berleher sempit untuk tempat air. Jamu jun tidak seperti jamu pada umumnya, karena rasanya manis dan berempah. Jamu jun terbuat dari campuran air, tepung beras, tepung ketan, santan, gula jawa, gula pasir, daun pandan, serta 18 jenis rempah yang disebut sariwangi batanget. Bahan rempah antara lain jahe, serai, merica, dan kayu manis. Biasanya ketika disajikan, jamu jun ditambah bubuk merica, selo (bubuk putih dari bahan herbal), serta bola-bola kecil berwarna coklat yang dinamakan krasikan. Bola-bola ini dibuat dari parutan kelapa, jahe, gula merah, dan tepung ketan. Warna krasikan tergantung pada jenis gula yang digunakan. Krasikan putih menggunakan gula pasir, dan krasikan coklat menggunakan gula jawa. Resep Jamu Jun : Bahan 25 gram tepung beras 25 gram tepung ketan putih 20 gram gula jawa klo kurang manis bisa di tambah 1 sdm lada bubuk &nb...