Tigaron merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili capparaceae, yaitu Crateva. Tumbuhan merupakan salah satu menu masakan khas kalimantan (Kalimantn Timur dan Kalimantan Selatan). Bagian yg di gunakan adalah bagian organ bunga. Bagian bunga mekar dan kuncup. Bunga ini merupakan bahan dasar sebagai lalapan atau campuran menu sambal dan ikan bakar. Fungsinya sama seperti bunga turi. Bagian bunga bisa juga di tumis dengan campuran berbagai sayuran sesuai selera koki.
Bukti tertua yang sampai kini ditemukan, tetang kehidupan bernegara bangsa kita berupa tugu-tugu batu, yang sering disebut yupa . Tugu-tugu batu itu ditemukan dekat Muara Kaman di tepi sungai Mahakam di daerah Kutai, Kalimantan Timur. Tugu-tugu batu tersebut merupakan paiagam yang ditulis dengan huruf Pallawa (India Selatan) dan bahasa yang dipergunakan adalah Sansekerta. Tulisan-tulisan pada tugu-tugu itu menceritakan, antara lain bahwa kira-kira tahu 400 Masehi di daerah Kutai itu ada sebuah kerajaan. Raja yang mula-mula memerintah Kutai ialah Kudungga. Kemudian pemerintahan atas negara itu diteruskan oleh putranya, bernama Aswawarman. Aswawarman mempunyai putra bernama Mulawarman. Pada zaman Raja Mulawarman itulah tugu-tugu tersebut didirikan atas perintahnya. Oleh karena itu, prasasti tersbut juga disebut sebagai Prasasti Mulawarman. Ada tujuah buah tiang batu dalam Prasasti Mulawarman. Isinya selain menceritakan silsilah raja di Kerajaan Kuta...
Bukti tertua yang sampai kini ditemukan, tetang kehidupan bernegara bangsa kita berupa tugu-tugu batu, yang sering disebut yupa . Tugu-tugu batu itu ditemukan dekat Muara Kaman di tepi sungai Mahakam di daerah Kutai, Kalimantan Timur. Tugu-tugu batu tersebut merupakan paiagam yang ditulis dengan huruf Pallawa (India Selatan) dan bahasa yang dipergunakan adalah Sansekerta. Tulisan-tulisan pada tugu-tugu itu menceritakan, antara lain bahwa kira-kira tahu 400 Masehi di daerah Kutai itu ada sebuah kerajaan. Raja yang mula-mula memerintah Kutai ialah Kudungga. Kemudian pemerintahan atas negara itu diteruskan oleh putranya, bernama Aswawarman. Aswawarman mempunyai putra bernama Mulawarman. Pada zaman Raja Mulawarman itulah tugu-tugu tersebut didirikan atas perintahnya. Oleh karena itu, prasasti tersbut juga disebut sebagai Prasasti Mulawarman. Ada tujuah buah tiang batu dalam Prasasti Mulawarman. Isinya selain menceritakan silsilah raja di Kerajaan Kutai, juga men...
Dayak Paser adalah salatu sub suku Dayak group Lawangan. Dalam group Lawangan ada dikenal Belian Bawo, konon asal muasal Belian ini adalah dari daerah Paser para Pembelian ini atau MULUNG dalam bahasa paser adalah imam-imam atau pendeta didalam kepercayaan Dayak Paser, dan ritual ini konon didapat dari alam atas, berikut ini adalah kisah legenda asal usul Belian Dayak Paser. Konon dahulu Indung Gilay Nining Langit di hulu nya sungai Biu memiliki dua orang anak laki-laki. Salah satu anaknya memperistrikan perempuan gaib bernama Dayang Spea yang kemudian mengajarkan Belian kepadanya dan masyarakat di Bawo Kendilo. Awalnya sewaktu anak dari Indung Gilay Nining Langit mancing ikan disebuah “loyu” (bagian sungai terdalam dan lebar) bernama Loyu Tuwengan di Sungai Biu hulu nya Kemerayon bertemu dengan seorang perempuan yang sangat canti k yang keluar dari dalam sungai lalu duduk disampingnya diatas batu. Orang Paser menyebut mahluk dalam rupa manusia yang keluar dari d...
Burung Enggang adalah lambang perdamaian dan kepemimpinan bagi Dayak Kenyah. Dalam suatu kisah yang dituturkan tetua Dayak Kenyah di Desa Pampang. Pada jaman dahulu di daerah Sarawak pada masa kolonial British. Hampir terjadi peperangan antara Dayak Iban dan Dayak Kenyah Lepo Tau. Dayak Kenyah Lepu Tau dipimpin oleh Tuan Pingan sejumlah 100 orang hendak melakukan perdamaian dengan Dayak Iban yang jumlah pasukannya lebih banyak dari pengikut Tuan Pingan. Pengikut Tuan Pingan ini memaksakan, Tuan Pingan untuk tetap berperang melawan pasukan Iban, dengan berkata “Coba dulu Tuang Pingan, kita berperang kita coba siapa yang kuat!” namun Tuan Pingan berkata “Tidak dapat lagi kita sekarang berperang, karena sekarang sudah jama pemerintah”. Kemudian, pengikut Tuan Pingan ini berkata “Kalau begitu kita coba Dewa Tuan Pingan” Kemudian Tuan pingan mencoba memanggil Dewa nya dan memekikan...
Di Berau terdapat Kesultanan Gunung Tabur, sebelum menjadi kesultanan masyrakat asli disana adalah Suku Dayak dengan mengamalkan budaya Dayak seperti mengayau. Kesultanan Gunun Tabur baru berdiri sekitar tahun 1800an setelah banyak masyarakatnya memeluk Islam. Kali ini folks kita akan membahas budaya mengayau dan ERAU CANCUT HITAM bagi laki-laki Dayak di daerah Gunung Tabur ini. Masyrakat Dayak yang ada di Berau adalah Suku Dayak Bulungan, Duku Dayak Kelay, Suku Dayak Sambaliung, Suku Dayak Gunung Tabur dan lain sebagainya. Hampir semua sub Suku Dayak pada masa lalu melakukan budaya pengayauan atau head hunting , dan setiap sub suku memiliki alasan-alasan tersendiri kenapa mereka perlu mendapatkan kepala manusia. Masyarakat Dayak di Gunung Tabur pada masa lalu menganggap seorang laki-laki telah dewasa jika ia berhasil membawa kepala atau setidaknya ikut dalam ekspedisi perburuan kepala manusia. Jika sang laki-laki tidak pernah sama sekali ikut didalam ekspedisi perburuan kepa...
Untuk menjadi seorang IMAM Dayak, sangatlah tidak gampang, ada proses “MANGAJI” atau belajar yang cukup lama. Penulis pernah berjumpa dan berdiskusi dengan seorang Belian Dayak Dusun di Samarinda. Beliau mempelajari ilmu Belian selama 7 tahun, 7 minggu, 7 hari, 7 jam, 7 menit dan 7 detik. Selama proses mangaji ini, banyak hal yang tidak mengenakan harus dilalui sang “apprentice” . Tidak seperti saat ini banyak bermunculan para belian “express”, hanya tahu beberapa rinait atau mantera sudah mengaku diri sebagai seorang belian. Berikut ini adalah proses menjadi seorang BOBOLIAN atau BOBOHIZAN Dayak Dusun Sabah: 1. Proses pertama adala proses MANGAJI atau proses pembelajaran yang dilakukan minimal 9 tahun, untuk mempelajari Rinait (Mantera) Mengenali tumbuhan hutan dan kegunaannya praktek ritual 2. Pengajar senior disebut “Mokiraa” , semantara sang apprentice disebut “Po...
Geladau ini mirip dengan keris lurus. Geladau dikenal oleh dayak paser, sepertinya senjata ini mendapat pengaruh dari budaya bugis – melayu. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/12/senjata-khas-dayak-part-3/
Balikpapan merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur. Selain dikenal sebagai kota minyak, Balikpapan juga terkenal dengan wisata pantainya. Ada beberapa pantai yang wajib didatangi jika berkunjung ke Balikpapan, contohnya Pantai Kemala, Pantai Lamaru, Pantai Melawai, dan masih banyak lagi. Jika mengunjungi Balikpapan, ada juga beberapa oleh-oleh yang bisa dijadikan pilihan untuk di bawa pulang untuk keluarga atau teman. Mantau salah satunya, mantau merupakan makanan khas Balikpapan yang sering dijadikan oleh-oleh. Mantau aslinya berasal dari cina, tetapi mengalami proses akulturasi sehingga menjadi makanan khas Balikpapan. Jika dilihat sekilas mantau memiliki bentuk seperti bakpao, tapi isiannya berbeda. Jika biasanya bakpao berisikan coklat atau daging ayam, mantau tidak berisikan apa-apa. Mantau memiliki tekstur yang lembut, dan biasanya penyajiannya dengan cara digoreng. Selain itu mantau juga bisa disajikan dengan daging ayam atau daging sapi yang dimasak lada...