Ritual
Ritual
Ritual Kalimantan Timur Kabupaten Paser
Asal Usul Belian Dayak Paser
- 24 Juli 2018

Dayak Paser adalah salatu sub suku Dayak group Lawangan. Dalam group Lawangan ada dikenal Belian Bawo, konon asal muasal Belian ini adalah dari daerah Paser para Pembelian ini atau MULUNG dalam bahasa paser adalah imam-imam atau pendeta didalam kepercayaan Dayak Paser, dan ritual ini konon didapat dari alam atas, berikut ini adalah kisah legenda asal usul Belian Dayak Paser.

Konon dahulu Indung Gilay Nining Langit di hulu nya sungai Biu memiliki dua orang anak laki-laki. Salah satu anaknya memperistrikan perempuan gaib bernama Dayang Spea yang kemudian mengajarkan Belian kepadanya dan masyarakat di Bawo Kendilo. Awalnya sewaktu anak dari Indung Gilay Nining Langit mancing ikan disebuah “loyu” (bagian sungai terdalam dan lebar) bernama Loyu Tuwengan di Sungai Biu hulu nya Kemerayon bertemu dengan seorang perempuan yang sangat cantik yang keluar dari dalam sungai lalu duduk disampingnya diatas batu. Orang Paser menyebut mahluk dalam rupa manusia yang keluar dari dalam “loyu” sungai itu sebagai “Tondoy Loyu”.

Setiap kali dia memancing disitu selalu muncul lah perempuan cantik itu sehingga akhirnya dia jatuh hati, lalu saat akan memancing berikutnya maka dipasangnya lah “ansan” (minyak) di batu tempat biasa dia memancing. Sesaat perempuan cantik itu muncul dan duduk kembali disampingnya lalu tidak bisa kembali pulang ke dalam sungai karena seterusnya berwujud manusia perempuan berparas cantik yang diberi nama Dayang Spea dan kemudian menjadi istrinya. Anak dari mereka berdua inilah yang kemudian menjadi turunan orang Paser hingga saat ini.

Dayang Spea kemudian mengajarkan ritual Belian kepadanya dan orang-orang yang ada di alas bawo Kendilo. Bawo adalah daerah dataran tinggi di hulu sungai. Seiring waktu belian ini kemudian merambah sampai ke Tebalunk hingga Ma Gegen yang ada di Haruai kemudian mengajarkan mereka yang ada di Ampah khususnya Rodok dan Patung tentang ritual belian dari Dayang Spea. Dayang Spea itu disebut tondoy yang dilambangkan dengan warna kuning. Oleh sebab itu setiap ritual belian bawo selalu ada kain warna kuning. Itulah kenapa para mulung memakai kain seperti rok dengan “siek” seperti perempuan adalah karena asalnya belian itu dari Dayang Spea perempuan cantik gaib atau disebut UWOK BAWE REGOK.

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2016/09/19/asal-usul-belian-dayak-paser/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline