Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Timur Kalimantan Timur
BURUNG ENGGANG LAMBANG PERDAMAIAN & KEPEMIMPINAN DAYAK KENYAH (LEPO TAU’)
- 24 Juli 2018
Burung Enggang adalah lambang perdamaian dan kepemimpinan bagi Dayak Kenyah. Dalam suatu kisah yang dituturkan tetua Dayak Kenyah di Desa Pampang. Pada jaman dahulu di daerah Sarawak pada masa kolonial British. Hampir terjadi peperangan antara Dayak Iban dan Dayak Kenyah Lepo Tau. Dayak Kenyah Lepu Tau dipimpin oleh Tuan Pingan sejumlah 100 orang hendak melakukan perdamaian dengan Dayak Iban yang jumlah pasukannya lebih banyak dari pengikut Tuan Pingan.
 
Pengikut Tuan Pingan ini memaksakan, Tuan Pingan untuk tetap berperang melawan pasukan Iban, dengan berkata “Coba dulu Tuang Pingan, kita berperang kita coba siapa yang kuat!” namun Tuan Pingan berkata “Tidak dapat lagi kita sekarang berperang, karena sekarang sudah jama pemerintah”.Kemudian, pengikut Tuan Pingan ini berkata “Kalau begitu kita coba Dewa Tuan Pingan”
 
Kemudian Tuan pingan mencoba memanggil Dewa nya dan memekikan “Ihaaa, Ihaaa, Ihaaa”.. lalu tiba-tiba datanglah seekor ular Python besar. Maka orang-orang Iban yang melihat ular Python itu berkata “Lihat itu itu Raja Nabau”
 

Lalu pengikutnya berkata lagi “Coba lagi Tuan Pingan”. Lalu Tuan Pingan ini membuka mandaunya dan mengarahkan kelangit, kemudian munculah sebuah penampakan seperti api. Lalu Tuan Pingan berkata “Kakek, jika Engkaulah yang paling kuat didunia ini, silahkan Engkau datang untuk membawa perdamaian”. Lalu kemudian datanglah seekor burung Enggang terbang. Maka kata orang-orang Iban ini “wahh tidak dapat kita melawan mereka ini” – maka kemudian tidak jadilah kedua suku ini saling berperang dan disepakatilah suatu perdamaian. Oleh sebab itulah Burung Enggang sangat dihormati sebagai suatu lambang Perdamaian dan Kepemimpinan dan dalam setiap tarian Dayak selalu ada unsur kehadiran Burung Sakral ini. Namun sayang sekali saat ini ekspoloitasi secara berlebihan atas burung ini marak terjadi bahkan oleh orang Dayak sendiri demi sebuah kreativitas semu. Burung Sakral yang melambangkan Perdamaian dan Kepemimpinan ini semakin terancam ditanah Kalimantan.

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2016/07/20/burung-enggang-lambang-perdamaian-kepemimpinan-dayak-kenyah-lepo-tau/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline