Sebagian masyarakat Indonesia mungkin lebih mengenal Gundala sebagai nama seorang tokoh superhero dalam komik Indonesia tahun 1970-an karya Hasmi. Tapi yang satu ini tak kalah menariknya, yaitu Gundala-gundala. Suatu seni pertunjukan masyarakat Karo yang menggunakan topeng kayu. Gundala-gundala pada umumnya ditampilkan dalam upacara Ndilo Wari Udan, yaitu upacara memanggil hujan) pada musim kemarau panjang. Selain pemeran-pemeran yang menggunakan topeng kayu, pada seni pertunjukan yang sekaligus upacara memanggil hujan itu, juga ada yang berperan sebagai si Manuk Gurda Gurdi, burung penjelmaan pertapa sakti. Kisahnya memang terkait dengan burung tersebut. Ada sejumlah variasi cerita rakyat atau legenda yang terkait dengan Gundala-gundala ini. Salah satunya adalah kisah tentang kehidupan masyarakat yang hidup rukun dan damai di dataran tinggi Karo, dipimpin oleh raja yang disebut Sibayak. Sang raja memiliki satu-satunya keturunan, yaitu seorang putri...
Senjata tradisional ini tergolong dalam jenis pedang. Bentuknya yang seperti golok namun hanya bersisi satu dan bermata lengkung merupakan salah satu ciri khasnya. Banyak digunakan oleh suku di sumatera utara
Senjata tradisional ini tergolong dalam jenis pedang. Bentuknya yang seperti golok namun hanya bersisi satu dan bermata lengkung merupakan salah satu ciri khasnya. Banyak digunakan oleh suku di sumatera utara
Masyarakat Nias yang berdiam di desa Idanogawo, Nias Timur menamakan permainan ini famaikara yang berarti bermain batu. Kata Famaika dapat diuraikan sebagai fa + mai + kara yang sama dengan ber + main + batu. Nama ini dapat dicocokkan dengan permainan itu sendiri, yang memang menggunakan batu di dalam melaksanakannya. Permainan ini bersifat edukatif untuk mengenal dan membiasakan diri dengan kehidupan masyarakat dan menumbuhkan kebiasaan untuk melempar secara tepat mengenai sasaran sebagai modal membidik, menombak dan memarang dengan senjata secara tepat ke sasaran. Hal ini sangat diperlukan dalam pekerjaan-pekerjaan apapun sesudah dewasa nantinya. Pemain adalah anak laki-laki sebanyak 2 orang, berumur berkisar 10 sampai 13 tahun. Mula-mula mereka membuat tiga garis sejajar di tanah masing-masing berjarak 2 meter, garis awal disebut garis start , garis kedua disebut garis tengah dan garis ketiga disebut garis ...
Suku Batak memiliki aksara yang bernama Surat Batak. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra Utara yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Namun, varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Aksara Batak mula-mula ada di Mandailing. Dari Mandailing aksara Batak menyebar ke kawasan Toba Timur (perbatasan dengan Simalungun), lalu ke Simalungun dan ke Toba Timur. Dari Toba Timur aksara Batak menyebar lagi ke Pakpak Dairi. Sedangkan dari Toba Barat ke Simalungun. Aksara Karo menunjukkan pengaruh, baik dari Pakpak-Dairi maupun dari Simalungun. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Jenis aksara Batak merupakan bagian dari...
Gorga Batak Toba adalah kesenian ukir ataupun pahat yang biasanya terdapat pada bagian luar (eksterior) rumah adat Batak Toba dan alat kesenian (gendang, serunai, kecapi), dan lain sebagainya. Gorga dapat disebut sebagai corak atau motif yang tidak hanya dipahat/diukir tapi juga dilukis, dan pada umumnya Gorga Batak hanya menggunakan cat tiga warna : merah , hitam , dan putih . Gorga ada dekorasi atau hiasan yang dibuat dengan cara memahat kayu, namun sekarang ini sudah sebagian direlif dengan Semen pada rumah-rumah batak permanen dan kemudian mencatnya dengan tiga macam warna. Warna yang tiga macam ini disebut tiga bolit . Bahan-bahan untuk Gorga ini biasanya kayu lunak yaitu yang mudah dikorek/dipahat. Biasanya nenek-nenek orang Batak memilih kayu ungil atau ada juga orang menyebutnya kayu ingul. Kayu Ungil ini mempunyai sifat tertentu yaitu antara lain tahan terhadap sinar matahari langsung, begitu juga terhadap terpaan air...
Bahan dan bumbu : √ 1 kg daging babi segar jangan terlalu tua ( bagian samsam/ daging leher) √ 100 gr cabe rawit √ 4 buah jeruk nipis √ 10 siung bawang merah √ 5 siung bawang putih √ 25 gram andaliman √ 150 cc Gota ( darah ) segar √ Arang Untuk memanggang Cara Memasak Bersihkn daging, haluskan 3 siung bawang putih dengan garam secukupnya tambahkan 2 buah perasan jeruk nipis, lumerkan pada daging dan diamkan paling sedikit 15 menit lalu panggang. Haluskan cabe rawit,bawang merah, sisa bawang putih, dan andaliman, setelah halus campurkan dengan Gota segar dan 2 buah perasan jeruk nipis lagi ( bila gota masih terlihat merah,bisa tambahkan jeruk nipis sampai warna menjadi coklat) dan garam secukupnya sisihkan sebagai cocolan. Iris- iris daging yang sudah di pang...
Tari Endeng-Endeng Tari Endeng-Endeng Endeng-endeng dapat dikategorikan sebuah perpaduan tarian dan pencak silat. Tradisi ini lazimnya dilakukan masyarakat yang sedang menggelar pesat khitanan (sunat rasul) atau malam pesta perkawinan oleh masyarakat.Tari ini menggambarkan semangat dan ekspresi gembira masyarakat sehari- hari. Tari endeng-endeng merupan tari tradisi yang berasal dari daerah Tapanuli Selatan. Dalam penampilannya, endeng-endeng dimainkan oleh sepuluh pemain yakni dua orang bertugas sebagai vokalis, satu orang pemain keyboard, satu orang pemain tamborin, lima orang penabuh gendang, dan seorang pemain ketipung (gendang kecil). Biasanya lagu yang dibawakan berbahasa Tapanuli Selatan. Setiap tampil, kesenian ini memakan waktu empat jam. Daya tarik kesenian ini adalah joget dan tariannya yang ceria, sesuai dengan lagu-lagu yang dibawakan. Referensi: http://ayomenari.com/tari-endeng-enden...
Gordang Sambilan adalah salah satu kesenian Tradisional suku Mandailing . Gordang artinya gendang atau bedug sedangkan sambilan artinya sembilan . Gordang Sambilan terdiri dari sembilan Gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula. Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1,2 sebagai taba-taba,gendang 3 tepe-tepe,gendang 4 kudong-kudong,gendang 5 kudong-kudong nabalik,gendang 6 pasilion,gendang 7,8,9 sebagai jangat. Dahulu gordang sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral,seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik dalam acara pernikahan,penyambutan tamu,hari besar. Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia Gordang sambilan sudah pernah di mainkan di istana presiden Saat datang ke acara pernikahan lebih awal,...