masyarakat adat
949 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sate Balungan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Sate Balungan merupakan makanan khas masyarakat Ponorogo khususnya daerah Jenangan, Jawa Timur.  Bahan-bahan Sate Balungan : - Tulang Ayam - Bawang Putih, Bawang Merah - Kacang Tanah - Cabe Merah - Ketumbar - Daun Salam, Jeruk, Batang Sereh - Garam, gula pasir dan merah

avatar
Novitasarisantana
Gambar Entri
Motif Pecelan Madiun
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Batik Nusantara terus menginspirasi masyarakat untuk berkreasi dan menemukan ide-ide segar terkait motif batik. Termasuk Batik Pecelan Madiun  yang terinspirasi dari keragaman sayuran dari Nasi Pecel, makanan khas Kota Madiun. Seorang warga Kota Madiun, Jawa Timur, mengembangkan sebuah motif untuk kain batik dengan tema nasi pecel yang menjadi makanan khas Madiun. Pengembang  Motif Batik Pecelan  tersebut adalah Sri Murniati, warga Jalan Halmahera, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Motif Pecelan terdiri dari  motif daun pepaya, daun ketela (singkong), cabai, kembang turi, butiran nasi,  dan lainnya yang merupakan paduan bahan dari makanan nasi pecel. Selain motif pecelan, hasil bumi dan kejayaan yang pernah ada di Kota Madiun juga menjadi inspirasi untuk membuat motif lain. Untuk membuat satu lembar batik tulis, dibutuhkan waktu hingga empat hari. Adapun, proses pembuatannya harus telaten, mulai dari tahap perebusan kain...

avatar
Umukurotaa
Gambar Entri
Gulat Okol
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Timur

 Dalam menggelar sedekah bumi, tradisi ucapan syukur, masyarakat menanti-nanti kegiatan pertandingan olahraga tradisional gulat okol.   https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20181013173045-243-338256/foto-menengok-tradisi-gulat-okol-di-surabaya/1    Sekilas, olahraga tradisional ini mungkin mirip dengan Sumo, olahraga tradisonal Jepang yang sudah mendunia. Namun, olahraga itu yang bernama  gulat  okol itu memiliki keunikan tersendiri. Gulat ini dimainkan di atas sebuah ring yang sudah dipenuhi dengan tumpukan jerami.  Pantauan   Suarasurabaya.net ,  para peserta pun harus memakai ikat kepala dan ikat pinggang serta bertelanjang dada. Ikat pinggang ini digunakan sebagai pegangan untuk menjatuhkan lawan dalam pertandingan. Jadi, para peserta tidak bersentuhan langsung dengan tubuh lawan. Gulat okol hingga saat ini tetap dilestarikan. Desa Dukuh Bungkal, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, merupakan salah...

avatar
azizman
Gambar Entri
sak corot dadi seduluran
Ritual Ritual
Jawa Timur

Kemiren adalah basis masyarakat Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) yang menggelar festival 10 ribu cangkir kopi. Pada malam itu di sepanjang jalan di depan rumah warga, tersedia bangku, tikar, dan tempat duduk lainnya.  Pengunjung bebas memilih singgah di rumah warga untuk menikmati seduhan kopi yang disuguhkan secara gratis. Selain kopi, warga juga menyediakan jajanan tradisional untuk para pengunjung, seperti pisang goreng, apem, kucur, klemben, dan lainnya.   Filosofi masyarakat Desa Kemiren adalah  sak corot dadi seduluran , yang artinya sekali seduh kita menjadi bersaudara.   sudah sejak lama masyarakat Desa Kemiren memiliki tradisi menyuguhkan kopi kepada para tamunya.   Suguhannya pun khas, yaitu tak menggunakan gelas, tapi menggunakan cangkir khusus yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.  Tak heran, cangkir yang digunakan di setiap rumah dalam festival ini pun seragam karena me...

avatar
azizman
Gambar Entri
Kawing Colong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Hubungan yang nggak direstui orangtua itu memang bikin sakit ya. Utamanya karena pada akhirnya nanti kita nggak bakal bisa menikahi pasangan karena terhalang restu. Duh, rasanya kayak percuma menghabiskan waktu sedemikian lama tapi nggak bisa menyandingnya di pelaminan. Biasanya kalau sudah begini, jalan terakhirnya adalah kawin lari walaupun risikonya besar. Kawin lari mungkin bisa dibilang sebagai aib ya, tapi di Banyuwangi hal tersebut tidak dianggap memalukan. Ya, kawin lari bagi Suku Osing di sana merupakan hal yang dimaklumi bahkan jadi bagian adat. Istilah untuk kawin lari di sana adalah Kawin Colong. Keduanya sebenarnya agak berbeda, tapi intinya sama, yakni memaksa orangtua si mempelai wanita untuk memberikan restu. Kawin Colong mungkin terkesan gampang ya, tapi dalam praktiknya tentu nggak semudah itu. Butuh banyak persiapan, terutama mental bagi pasangan yang melakukannya. Lebih dalam tentang ritual unik satu itu, berikut adalah beberapa hal tentang Kawin Colong y...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Batara Kala dan Anak Sukerto
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Siapa yang merasa memiliki “anak Sukerto?” Anak Sukerto dapat dikatakan anak yang memiliki keistimewaan. Tetapi keistimewaan itu dapat mendatangkan mara bahaya bagi anak yang bersangkutan. Namun semua itu sekedar merupakan kepercayaan masyarakat masa lalu secara turun-temurun. Sampai sekarang masih terdapat kepercayaan adanya “anak Sukerto”. Termasuk mereka yang tinggal di kota dan berkehidupan disuasana modern. “Anak Sukerto” yaitu anak (orang) yang karena kelahirannya atau kedudukannya dalam lingkungan keluarga maupun kejadian dalam hidupnya menjadikan termasuk salah satu yang diperbolehkan menjadi mangsa Batara Kala. “Sukerto” dari kata “suker” artinyo kotor. “Anak Sukerto” berarti anak yang mempunyai halangan dalam hidupnya. Mengapa Batara Kala senang memangsa atau makan manusia? Kono singkat kisahnya, di Kahyangan kedatangan Prabu Damarjati melamar Dewi Uma isteri Batara Guru. Lamaran ditolak da...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Ke' Lesap
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Menurut cerita, suatu ketika Baginda Raja pergi kedesa pocong. Ia keluar masuk desa untuk mengetahui keadaan desa. Ketika sampai di suatu tempat, beliau bertemu dengan seorang gadis desa yang menjadi bunga desa di desa tersebut. Masyarakat pocong menyebutnya dengan sebutan Nye Pocong. Tidak lama kemudian,karena Raja itu berkuasa, kemudian Nye Pocong dijadikannya istri. Setelah beberapa lama Baginda Raja Bangkalan  mempunyai anak laki-laki dengan Nye Pocong. Anak laki-laki yang baru lahir itu oleh Baginda Raja Bangkalan diberi nama Ke’ Lesap. Namun, dengan kehadiran buah hatinya tersebut Baginda Raja Bangkalan pergi dari desa pocong dan kembali ke kerajaan meninggalkan istri dan anaknya. Sunguh kasihan Ke’ Lesap itu karena sudah ditinggalkan ayahnya sejak ia mulai belajar bicara. Ayahnya,Baginda Raja Bangkalan tidak pernah mengunjungi desa pocong lagi, karena itu Ke’ Lesap tidak tahu siapa ayahnya. Ketika Ke’ Lesap bermain dengan teman-temannya di des...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Begawan Selapawening
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Menurut cerita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat Desa Pamancingan, nama desa ini diambil dari tempat di mana Begawan Selapawening dan Syekh Maulana Maghribi melakukan pertandingan memancing. Begawan Selapawening adalah salah seorang dari sekian banyak putera-puteri raja Majapahit, Prabu Brawijaya terakhir. Nama Begawan Selapawening itu mungkin bukan nama sebenarnya, melainkan hanya nama samaran untuk menutup kenyataan bahwa ia sebenarnya adalah putera raja Majapahit. Adapun sebab-musabab kepergian Begawan Selapawening dari Kerajaan Majapahit (wilayah Jawa Timur) sampai ke pesisir selatan (wilayah Yogyakarta), menurut cerita ada hubungannya dengan mulai meluasnya pengaruh ajaran agama Islam di wilayah Jawa. Karena pengaruh meluasnya ajaran agama Islam, bahkan sampai ke pusat kerajaan Majapahit, maka yang tidak rela melepaskan agama yang telah mereka anut menjadi terdesak, lalu menyingkir atau melarikan diri ke daerah yang dianggap lebih aman dan bebas. Begawan Selapawe...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Tari Wayangan
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Wayangan (http://surabaya.tribunnews.com) Tari Wayangan yang dibawakan oleh tujuh penari perempuan ini menggambarkan sebuah pagelaran wayang yang merupakan bayangan kehidupan manusia di dunia. Sehingga itulah para penyaji Tari Wayangan menggunakan media gunungan yang biasa digunakan saat pementasan wayang kulit. Wayang memiliki filosofi yang sangat mendalam terhadap kompleksitas kehidupan manusia di dunia dengan segala aspek dan dinamikanya. Kesenian ini juga sangat melekat dengan kehidupan masyarakat Lamongan. Sehingga diangkat dalam sebuah tari kreasi agar tidak dilupakan oleh generasi sekarang.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/10/tarian-tradisional-lamongan-jawa-timur/

avatar
Roro