Upacara Kotik Adat merupakan suatu upacara yang penting dan sakral, karena terkait dua aspek, yaitu adat dan agama. Pada zaman dahulu, upacara ini dilaksanakan pada hari pertama di bulan Syawal, setelah sholat dzuhur; namun saat ini upacara Kotik Adat dilaksanakan bersamaan dengan acara halal bihalal dusun atau nogori. Kotik Adat merupakan suatu upacara yang penting, maka pelaksanaanya harus dilakukan dengan persiapan yang matang serta melibatkan orang-orang penting di dalam suku dan nogori. Dalam upacara ini hanya satu calon kotik yang boleh dinobatkan, namun jika terdapat dua atau lebih calon kotik, maka upacara penobatan dilakukan pada waktu atau tempat yang berbeda. Persiapan upacara telah dilaksanakan jauh-jauh hari. Persiapan tersebut meliputi pemilihan calon kotik, maimbau soko, melatih calon kotik, persiapan keluarga calon kotik hingga mempersiapkan mesjid/musholla sebagai tempat pelaksanaan upacara penobatan. &nb...
Nandung merupakan tradisi menidurkan anak sambal bersenandung yang hampir tersebar di setiap daerah yang ada di Provinsi Riau; dengan caranya masing-masing dan memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti: dodoi, dudui, dudu dan dandung. Tradisi nandung yang terdapat di wilayah Indragiri Hulu – khususnya Melayu Rengat – apabila dilihat dari bentuk dan pola baris serta irama akhir di setiap kalimat, termasuk pada bentuk pantun. Tetapi ketika nandung dilafalkan atau dinyanyikan, bentuknya mendekati pola irama syair, Sebab bentuk dan pola syair dapat dilafalkan dengan irama nandung. Susunan kalimat nandung terdiri dari empat baris. Dua baris pertama berupa sampiran sedangkan dua baris terakhir berupa isi, dengan rima akhir a,b;a,b. Dalam perkembangannya, pantun-pantun yang terdapat dalam isi nandung kemudian dipilih dan dipadatkan dengan kalimat-kalimat yang mengandung pengajaran dan nasehat; diselingi dengan tahlil (nyanyian pujian, yang berisi kalimat tauhid) antara ti...
Nandung merupakan tradisi menidurkan anak sambal bersenandung yang hampir tersebar di setiap daerah yang ada di Provinsi Riau; dengan caranya masing-masing dan memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti: dodoi, dudui, dudu dan dandung. Tradisi nandung yang terdapat di wilayah Indragiri Hulu – khususnya Melayu Rengat – apabila dilihat dari bentuk dan pola baris serta irama akhir di setiap kalimat, termasuk pada bentuk pantun. Tetapi ketika nandung dilafalkan atau dinyanyikan, bentuknya mendekati pola irama syair, Sebab bentuk dan pola syair dapat dilafalkan dengan irama nandung. Susunan kalimat nandung terdiri dari empat baris. Dua baris pertama berupa sampiran sedangkan dua baris terakhir berupa isi, dengan rima akhir a,b;a,b. Dalam perkembangannya, pantun-pantun yang terdapat dalam isi nandung kemudian dipilih dan dipadatkan dengan kalimat-kalimat yang mengandung pengajaran dan nasehat; diselingi dengan tahlil (nyanyian pujian, yang berisi kalimat tauhid) antara ti...
Kayat adalah salah satu genre sastra lisan yang berkembang dalam masyarakat Rantau Kuantan. Secara etimologis, kata “kayat” adalah pengucapan menurut bahasa Melayu Riau dialek Kuantan untuk kata “hikayat”. Ada dua penyampaian genre kayat, yaitu kayat yang disampaikan dalam genre non-naratif (pantun) dan dalam bentuk naratif (tangkorak koriang) oleh seorang penutur kayat. Kayat disampaikan dengan memakai alat-alat music antara lain, dua buah gendang, biola serta pengeras suara. Salah seorang dari penutur kayat tersebut boleh dikatakan sebagai pemimpin kayat (pantun). Biasanya kelompok kayat pantun beranggotakan dua hingga lima orang. Dalam membawakannya, penutur kayat secara bergantian mendendangkan bait-bait pantun yang mereka bawakan dari penutur kayat satu ke penutur kayat berikutnya. Di antara tata caranya, kayat memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat, yaitu: Fungsi Hiburan Kayat sebagai fungsi hiburan ini terutama ada pada kayat pantun y...
Pantun Atui adalah penyampaian kisah cinta dalam bentuk suara hati seorang laki-laki kepada perempuan yang menjadi pujaan hatinya. Bernama Pantun atui (seratus pantun) kerena urutan pantun yang dibawakan ada seratus buah, dengan pembagian masing-masing satu pantun untuk satu malam. Filosofinya adalah betapa tulus dan kuat sang laki-laki memberikan keyakinan cintanya kepada buah hatinya, sehingga harus menyediakan seratus pantun selama seratus malam. Pantun atui dinyanyikan sambil duduk – biasanya diatas tilam yang disediakan di tengah rumah. Bentuk pantun atui adalah pantun berkait, berjenis pantun kasih sayang atau pantun muda-mudi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu daratan dialeg Limo Koto Kampar. Pada masa kini pantun atui dapat diringi dengan instrumen biola atau rebab. Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018
Tari Gendong Berfungsi sebagai sarana upacara tolak bala, sekaligus sarana pertunjukan di masyarakat adat Suku Anak Rawa. Tarian ini mengisahkan tradisi buang bala – sebelum miniatur Lancang Kuning dilarung ke laut, para ibu-ibu melakukan ritual menari mengelilingi Lancang Kuning. Ragam gerak tari gendong terdiri dari gerak pembuka , gerak melingkar , gerak maslendong dan bencak . Kesemua ragam gerak ini merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Gerak pembuka yaitu melemparkan beras kunyit secara bersamaan ke atas,dan kemudian dilanjutkan dengan bertepuk secara bersamaan, yang menandakan bahwatari sudah dimulai. Gerak maslendong dan bencak ditarikan (laki-laki dan perempuan)dengan cara naik-turun, dengan memutarkan tangan serta memutar badan ke diagonal kanan depan 45 derajat dan balas memutar badan ke diagonal kiri depan. Biasanya gerakan ini dilakukan sebanyak tiga kali, kemudian baru berpindah posisi mengelilingi puan yang berada di tengah-tengah penar...
Batobo Batobo merupakan upacara tradisional Riau. Baboto adalah sebutan untuk aktivitas bergotong royong dalam mengerjakan sawah, ladang, dan sebagainya. Kegiatan yang biasa diilakukan oleh suku ocu (Bangkinang). Tujuan dari upacara ini selain untuk membangun kebersaaan, Bastobo dilakukan untuk meringankan pekerjaan pertanian seseorang, dengan demikian akan lebih cepat selesai dan lebih mudah. Tradisi ini didirikan dalam sebuah kelompok, yang mempunyai seorang ketua untuk mengatur jadwal kerja setiap anggota. Kebanyakan kelompok melakukan kegiatan secara bergiliran untuk setiap anggota kelompok Batobo. https://www.silontong.com/2018/11/06/upacara-tradisional-riau/
Menyemah Laut Upacara Menyemah Laut berasal dari daerah Riau bertujuan untuk melestarikan laut dan isinya, supaya mendatangkan manfaat bagi manusia. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat yang tinggal disekitar laut dan mereka yang menjalankan usaha atau mencari penghidupan dari laut. Riau dikenal dengan daerah kepulauan yang sebagian besar warganya mencari nafkah dengan menjadi pelaut. https://www.silontong.com/2018/11/06/upacara-tradisional-riau/
Balimau Kasai Balimau Kasai merupakan sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di Provinsi Riau guna menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa. Masyarakat setempat selalu bersyukur dan mengungkapkann dengan cari ini. Pendapat lain menyatakan, Balimau Kasai juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. https://www.silontong.com/2018/11/06/upacara-tradisional-riau/