Mungkin di antara tarian-tarian di atas tarian ini yang paling terkenal. Tari Poco-poco adalah tarian jenis linedance yang populer sejak tahun 2000-an. Tarian ini awalnya dikenal sebagai gerakan senam di antara lingkungan militer hingga kemudian berkembang menjadi sebuah tarian yang digemari seluruh masyarakat Indonesia. Lagu pengiring tarian ini juga berjudul “Poco-poco” dan diciptakan oleh pria asal Ambon yang bernama Arie Sapulette. Sumber: http://belindomag.nl/id/seni-budaya/5-tarian-khas-maluku
Makanan manis ini berasal dari daerah Ambon. Pisang asar merupakan panganan yang sangat cocok untuk teman minum teh atau kopi. Disebut pisang asar karena proses memasaknya dengan cara di panggang/di asar didalam oven. Bahan dasarnya adalah pisang, namun tidak semua jenis pisang dapat digunakan untuk membuat pisang asar tersebut. Jenis pisang yang cocok untuk membuat pisang asar adalah pisang raja. Jika kalian bosan dengan olahan pisang yang itu-itu saja kalian bisa membuat pisang asar ini sendiri di rumah karena cara membuatnya cukup mudah , berikut ini resep dan cara membuatnya. Bahan-Bahan : 1/2 sisir pisang raja 1/4 kg kacang tanah sangrai 1/2 kaleng susu kental manis putih Garam secukupnya Margarin Cara Membuat : 1. Haluskan kacang tanah yang telah disangrai (jangan terlalu halus, sedikit kasar agar ada teksturnya saat dimakan). 2. Campur kacang tanah dengan gula dan garam lalu tambahkan susu kental manis sedikit-sedikit samp...
Rumah adat merupakan bangunan yang mempunyai ciri khas terkait dengan budaya dari tiap-tiap suku yang ada di Indonesia. Di Indonesia begitu banyak rumah adat yang mewakili suku dan adat istiadat dari masing-masing daerah. Salah satunya adalah Suku Baduy, suku asli masyarakat Banten yang memiliki rumah adat Sulah Nyanda. Terletak di dalam pegunungan, Suku Baduy hidup di dalam rumah adat yang terbuat dari kayu dan bambu ini. Pembuatan rumah adat Sulah Nyanda dilakukan dengan cara gotong royong menggunakan bahan baku yang berasal dari alam. Bahan seperti kayu digunakan untuk membangun pondasi, sedangkan pada bagian dasar pondasi menggunakan batu kali atau umpak sebagai landasannya. Hal yang unik dari pembangunan rumah ini adalah dibangun dengan mengikuti kontur tanah. Hal ini berkaitan dengan aturan adat yang mengharuskan setiap masyarakat yang ingin membangun rumah tidak merusak alam sekitar demi membangun suatu bangunan. Karenanya, tiang-tiang rumah adat Suku Baduy tidak memi...
Sebuah bangunan yang tampak menyerupai singa duduk tampak begitu kokoh berdiri dengan latar belakang kemegahan Gunung Gamalama. Bangunan tersebut memang tidak bisa menyembunyikan usianya yang sudah sangat tua, namun kondisinya terlihat terawat. Bangunan besar berwarna kuning muda ini seolah hidup dan memicingkan pandangannya ke arah lautan sebagai tanda bahwa ia merupakan sebuah tempat penting dalam sejarah kehidupan Ternate, Maluku Utara. Bangunan anggun nan indah ini adalah Kedaton Kesultanan Ternate. Kedaton Sultan Ternate ini dibangun pada tanggal 24 November 1813 oleh salah satu Sultan Ternate yang bernama Sultan Muhammad Ali. Luas bangunan berbentuk persegi delapan ini adalah sekitar 1500 meter persegi di atas tanah seluas 1,5 Ha. Menurut sejarah, arsitektur yang membangun Kedaton ini adalah seorang berkebangsaan Cina. Hal inilah yang menjadi sebab adanya beberapa detail oriental di beberapa titik istana seperti tangga dan beberapa sudut bangunan lainny...
Enggo Lari, Petak Umpet Khas Maluku Kamis, 6 April 2017 17:22 WIB Ada petak umpet khas Maluku lo, namanya enggo lari. Foto: stayathomemum.com.au Kamu tahu permainan petak umpet kan? Di Maluku juga ada petak umpet, tetapi namanya berbeda, yaitu enggo lari. Seperti apa sih permainan ini? Di Maluku ada tiga nama Permainan petak umpet memang ada di seluruh daerah di Indonesia, termasuk Maluku. Kalau di Maluku permainan ini mempunyai tiga nama, yaitu enggo lari, enggo raja atau enggo basambunyi. Tetapi hanya namanya saja kok yang berbeda. Cara bermainnya tetap sama dengan sedikit keunikan khas Maluku. Enggo lari dimainkan oleh lebih dari dua orang. Satu orang akan menjadi penjaga enggo. Enggo adalah satu titik di mana si penjaga harus menutup mata dan menghitung sementara pemain lainnya berlari dan mencari tempat bersembunyi. Si penjaga harus menjaga enggo agar tidak ada pemain yang bisa menyentuhnya. Sumber: Bobo
Masyarakat Maluku mengenal suatu kesenian tradisi unik yang erat hubungannya dengan nuansa mistis bernama bambu gila. Permainan bambu gila yang memiliki nama asli Baramasewel konon sudah ada sebelum tersebarnya agama Islam dan Kristen di tanah Maluku. Cara memainkan bambu gila sangat sederhana, para pemain hanya memeluk dan menahan laju bambu yang bergerak melonjak sesuai kemauan sang pawang. Sebelum permainan bambu gila dimulai, sang pawang bertugas membakar kemenyan yang dibawanya menggunakan wadah dari tempurung kelapa. Asap dari pembakaran menyan kemudian "dimasukkan" ke dalam bilah bambu. Proses ini menjadi penting dalam permainan tradisional bambu gila, karena proses ini merupakan upaya untuk mengundang sesuatu yang gaib untuk masuk dan menggerakan bambu. Ketika pawang sudah berhasil memasukan sesuatu yang gaib ke dalam bilah bambu, maka bambu dengan sendirinya akan bergerak. Para pemain harus memeluk dan menahan laju bambu di bawah kuasa sang pawang. Sepanjang permainan,...
HAINUWELE tumbuh dengan sangat cepat dan dalam tiga hari saja ia telah menjadi seorang puteri yang dalam bahasa daerah disebut mulua artinya putri yang cantik. Hainuwele berbeda dengan putri-putri yang lain. Ia tidak seperti manusia biasa. Selain kecantikannya tiada bandingnya iapun mampu menyihir sesuatu sesuai dengan kehendak hatinya. Dari seonggok lumpur, Hainuwele dapat menyihirnya menjadi barang-barang berharga seperti piring-piring dari Cina yang disebut porselin dan gong. Semua barang ini kemudian dijual dan lama-kelamaan ayahnya Ameta menjadi kaya raya. Kecantikan Hainuwele pun semakin tersiar ke mana-mana dan menjadi buah bibir masyarakat seantero pulau Seram. Kelebihan ini membuat Hainuwele disenangi tetapi juga membuat banyak orang menjadi iri hati kepadanya. Pada suatu hari diadakanlah pesta Tari Maro di Tamene Siwa. Pesta itu diselenggarakan oleh Sembilan keluarga yang direncanakan akan berlangsung selama Sembilan hari. Tari Maro adalah sebuah ta...
Menurut cerita dahulu kala di teluk Baguala terdapat seekor buaya besar, panjangnya kira-kira 5 meter dan warna kulitnya kuning sehinga oleh penduduk di sana lalu diberi nama “Buaya Tembaga.” Buaya Tembaga tersebut tidak pernah memangsa hewan lain. Namun, sebaliknya ia selalu menolong ikan-ikan, hewan-hewan lainnya dan selalu melindungi mereka dari hewan buas. Keberadaannya Buaya Tembaga terdengar sampai pesisir selatan Pulau Baru. Hewan yang berada di Pulau Baru hidup dalam ketakutan karena ada seekor Ular besar yang selalu memangsa hewan-hewan. Akhirnya, mereka mengirim utusan untuk meminta bantuan kepada Buaya Tembaga. Yang diutus adalah seekor Ikan, Ikan tersebut harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Sang Ikan pun sampai di kediaman Buaya Tembaga. ‘’ Buaya Tembaga yang baik hati, aku datang dari Pulau Baru untuk meminta bantuanmu.’’ Ujar sang Ikan. ‘’ Apa yang bisa aku bantu?’&rsquo...
Pantun nyanyian Barbar, Maluku Salah satu hal paling berharga yang dilestarikan oleh penduduk Maluku adalah bahasa daerahnya. Tradisi lisan masih menjadi identitas jati diri sebagai pewaris budaya nenek moyang tersebut. Selain puisi, dongeng, legenda, mantra, pantun nyanyian Barbar adalah hal yang terus mereka pelihara. Pantun ini sangat populer khususnya di daerah Letwurung, pulau Barbar Besar. Contoh pantun syair Barbar [Sumber gambar ] Dikemas dalam Bahasa daerah, pantun Barbar akan disuguhkan ketika acara-acara adat khusus lengkap dengan diikuti nyanyian bersyair dalam Bahasa Yamdena atau Fordata serta tari-tari adat. Untuk penyampaian, berpantun bisa disampaikan sendiri, berbalasan, atau lengkap dengan iringan musik. Jenisnya pun beragam, mulai dari pantun percintaan, orang tua, nasihat, serta pantun anak-anak.