Tugu Perjuangan Rakyat Serpong merupakan simbol perjuangan 1000 rakyat Serpong melawan Belanda. Perjuangan bermula ketika rakyat Serpong berusaha mengusir para tentara Belanda yang masih mendiami kawasan Serpong usai diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Perlawanan itu menyebabkan para pejuang gugur hingga tak kurang dari 1000 orang. Saat itu seluruh korban tewas dimakamkan persis di lokasi pertempuran tersebut namun kemudian dipindahkan oleh pemerintah kota guna pembangunan jalan raya. Untuk mengenang kejadian itu, maka rakyat Serpong sendiri membangun tugu peringatan peristiwa berdarah tersebut. Tugu peringatan perjuangan ini bertuliskan: Tugu Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945 Didirikan: Pada Hari Selasa Djam 6 Petang Tgl 27 Desember 1949 (5 Maulud 1936) Rakjat Serpong Kondisi tugu tersebut bertahun-tahun amat memprihatinkan. Ketika saya masih menginjak sekolah menengah pertama pada tahun 2012 - 2015, tugu tersebut hampir tidak...
Bila anda berjalan mengelilingi Pasar Lama Tangerang, anda dapat menemukan bangunan Kelenteng Boen Tek Bio. Kelenteng yang berada pada persimpangan jalan Bhakti dan jalan Cilame ini merupakan kelenteng tertua yang berada di Tangerang. Berusia lebih dari tiga ratus tahun, kelenteng ini menjadi salah satu bukti sejarah keberadaan kebudayaan Tionghoa di daerah Tangerang. Di sekitar Kali Pasir, pemerintah Belanda mendirikan pemukiman masyarakat Tionghoa yang diberi nama Petak Sembilan. Daerah Petak Sembilan yang terletak di samping Sungai Cisadane berkembang menjadi pusat perdagangan dan kini menjadi bagian Kota Tangerang. Kira-kira pada tahun 1684, masyarakat Tionghoa di Petak Sembilan membangun kelenteng ini dengan sangat sederhana yang diberi nama Boen Tek Bio (Boen = sastra, Tek = kebajikan, Bio = tempat ibadah). Kelenteng yang didirikan pertama kali masih bertiang bambu dan beratap rumba. Seiring berjalannya waktu, bangunan kelenteng mengalami renovasi dengan bantuan ahli...
Mungkin belum banyak orang yang tahu seperti apa rupa Batik Cikadu. Cikadu sendiri merupakan nama sebuah kampung yang terletak di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Batik ini juga dikenal dengan nama Batik Tanjung Lesung. Dipelopori oleh Toto Rusmaya, sejumlah warga Cikadu mulai menciptakan motif batik khas daerahnya untuk menarik wisatawan sekaligus memberdayakan masyarakat daerah tersebut. Kekhasan motif kain batik ini dapat dilihat dari ikon atau simbol yang digunakan, seperti motif badak bercula satu, rumah adat, debus, juga lesung padi. Sampai saat ini, Batik Cikadu telah memiliki kurang lebih empat puluh motif batik. *Launching *Batik Cikadu sendiri diadakan dalam bentuk *fashion show *dengan duta pariwisata Pandeglang atau yang biasa disebut Kaka Teteh Pandeglang sebagai modelnya. Batik Cikadu diharapkan dapat menjadi daya tarik Pandeglang dan dapat dikenal luas oleh masyarakat, baik nasional maupun internasional. Narasumber: Sha...
Sungai Cisadane dan Buaya Penghuninya Sudah menjadi rahasia umum bagi warga Tangerang bahwa Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai yang menyimpan berbagai cerita mistis. Salah satunya adalah cerita mengenai buaya yang tinggal di dasar sungai itu. Yang membuat warga geger adalah ketika musim hujan, buaya buaya bermunculan dan pergi ke muara sungai, bahkan kadang buaya yang sedang berjemur menjadi tontonan warga. Ada salah satu mitos yang berkembang di sungai tersebut, konon katanya apabila orang yang bukan orang bantaran sungai berenang atau jatuh kedalam sungai tersebut, jasadnya tidak akan ditemukan. Namun apabila orang bantaran asli yang berenang atau jatuh, dia akan baik baik saja. Kisah ini dimulai dengan dirawatnya seekor buaya oleh salah seorang penduduk bantaran sungai yang sekarang bernama Gerendeng. Buaya tersebut setiap hari diberi makan, terus menerus, layaknya hewan peliharaan, setiap subuh hari penduduk tersebut mengeplakkan ayam, kemudian buaya buaya ter...
Festival Cisadane merupakan festival budaya tahunan yang diselenggarakan di tepian sungai Cisadane Kota Tagerang. Dalam festival ini ditampilkan prosesi puncak-puncak kreativitas daerah yang merefleksikan orisinalitas, kemandirian, dan kearifan lokal. Festival ini berkaitan erat dengan masyarakat Tionghoa yang bermukim di sekitar Sungai Cisadane, khususnya di Tangerang. Warga keturunan Cin itu telah mendiami daerah tersebut sejak tahun 1700-an masehi. Maka tidak mengherankan jika budaya mereka kerap dijumpai baik secara murni maupun hasil akulturasi di Kota Tangerang. Festival Cisadane merupakan istilah pemerintah kota untuk menyebut perayaan yang dahulu bernama Peh Cun, dalam bahasa Tiongkok berarti 'mendayung perahu'. Di negara asalnya, Cina, festival ini sudah dirayakan sejak zaman Dinasti Qin, sedangkan di Tangerang mulai diadakan sejak tahun 1910. Festival ini diadakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam kalender Cina, atau jika dikonversikan ke kalender masehi jatuh pada sekitar bula...
Nasi Jagal, mungkin untuk warga Kota Tangerang sudah sering mendengar makanan yang spesial ini. Tetapi, masih banyak yang belum mengetahui tentang hal-hal yang menarik dari makanan khas Tangerang ini khususnya bagi para pelancong maupun bagi warga Tangeranynya sendiri. Atas landasan dasar itu, penulis akan mencoba berbagi pengalaman serta ilmu mengenai Nasi Jagal ini, berikut adalah 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang kuliner khas yang satu ini: Disebut "Nasi Jagal" karena berlokasi di kawasan Rumah Potong Hewan Kota Tangerang; Biasa disajikan dalam bentuk 2 varian, yakni Nasi Jagal (nasi putih serta daging yang di"lumuri" dengan kecap kental manis) dan Nasi Goreng Jagal; Rasanya ENAK! Enak yang dimaksud adalah bumbu rempah-rempah yang sangat terasa, gurih, dan dagingnya ada yang empuk ada pula yang kenyal; Dagingnya berasal dari bagian daging sapi yang lembut, seperti bagian kepala, gajih, dan jeroan; MURAH! Hanya dengan membayar Rp6.000,00 (dapat berubah sewaktu-waktu...
Akar Bahar adalah tanaman laut yang dapat ditemukan 600 meter di bawah permukaan laut. Untuk membuat Gelang Akar Bahar, tidak sembarang akar bahar yang bisa dijadikan gelang. Hanya akar yang 'terisi' energi khusus yang bisa dijadikan gelang bahar, karena tidak semua akar memiliki energi yang dipercaya menjadi tuah dari Gelang Akar Bahari. Gelang ini dipercaya memiliki Khodam Putih (linuwih) yang melindungi sekaligus membentengi pemiliknya dari serangan yang bersifat melukai atau merugikan. Pembuatan Gelang Akar Bahari ini cukup banyak ritualnya dan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga pada dasarnya tidak semua orang dapat memiliki gelang bertuah asal Lebak ini. #FITB2018 #OSKMITB2018 #lestarikanbudayabangsa
Pernahkah kalian melihat suku Baduy secara langsung? Atau malah pernah berkunjung ke desa mereka? Urang Kanekes, atau yang biasa dikenal sebagai suku Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda yang tinggal di Desa Adat Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar sekitar 26.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar karena menurut kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar suku Baduy, warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia. Perilaku unik suku Baduy seringkali mengundang rasa penasaran banyak orang. Saya sendiri pun merasa antusias untuk memperhatikan dan mengamati mereka ketika berkesempatan melihat Suku Baduy Luar yang sedang berjalan kaki hingga ke kota. Saya kagum dengan kekuatan dan ketahan fisik (terumata kaki) mereka karena mampu berjalan sangat jauh bahkan seringkali saya temui tanpa alas kaki....
Kripik Kentang Ebi Kripik kentang ebi merupakan salah satu lauk/ makanan pelengkap yang cukup terkenal. Makanan khas Tanggerang ini biasa disajikan dengan nasi putih hangat atau disantap sebagai pelengkap makanan berkuah. Karena bau ebinya yang sangat menyengat, tidak semua orang menyukai lauk yang satu ini saat pertama kali mencobanya. Namun, bagi para pecinta ebi, makanan ini merupakan lauk yang tidak boleh ketinggalan dalam santapan apapun. Adapun resep dan cara membuatnya adalah sebagai berikut: I.) Bahan - 1 kg kentang - 100 gram udang kering (ebi) - 250 gram bawang merah - 5 siung bawang putih - 10 buah cabai merah besar - 1 sendok cabe merah bubuk - 1 sendok the garam - penyedap ( royko ) - 1 sendok the gula pasir - Minyak goreng II.) Cara Membuat 1. Haluskan bawang putih dan cabai merah 2. Haluskan ebi/ udang kering 3. Sangrai ebi tersebut sampai renyah dan wangi 4....