Resep: Bahan Beras 250 g, dicuci bersih, direndam selama 1 jam Daging ayam 150 g yang dipotong kotak Bumbu Bawang merah 1 buah Bawang putih 2 siung yang dicincang halus Merica Pala Garam Daun salam Cara Membuat Beras dicuci, ditanak hingga setengah matang. Daging ayam dimasukkan, dicampur dengan beras setengah matang. Bumbu-bumbu dihaluskan. Alat penanak nasi diisi air kira-kira â..." bagian. Kemudian panci yang berisi nasi dimasukkan ke dalam alat penanak nasi dan direbus hingga masak. RM/Toko yang Menyediakan : Nasi Tim Sizi atjep Diner Address: Jl. Adi Flora Raya No.15, Rancabolang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40295 Phone: 0813-2022-6317 Sumber: Murdijati Gardjiton D...
Jathilan merupakan salah satu seni tari dari puluhan bahkan ratusan kesenian yang ada di Jogjakarta. Banyak orang yang menyebut jathilan dengan istilah kuda lumping, kuda kepang, ataupun jaran kepang. Jathilan ini merupakan perpaduan antara seni tari dengan magis dilengkapi dengan properti berupa kuda-kudaan. Disebut dengan jaran kepang (dalam bahasa indonesia kuda lumping) karena property kuda yang digunakan terbuat dari anyaman bambu. Dilihat dari asal katanya, jathilan ternyata berasal dari kalimat bahasa jawa, “jaranne jan thil-thilan tenan” , yang di artikan dalam bahasa Indonesia yaitu “kudanya benar-benar menari dengan banyak tingkah”. Tidak ada sejarah yang mencatat asal-muasal dari kesenian jathilan ini. Banyak versi yang menceritakan bagaimana seluk-beluk dari kesenian tersebut. Kesenian ini sering kali selalu digambarkan dengan sebuah perjuangan seorang prajurit perang yang gigih melawan penjajah dengan menunggangi kuda. Salah...
Resep: Bahan Daging piyik merpati (anak merpati) 4 ekor yang dipotong menjadi 4 bagian. Bumbu Merica halus 3 g Pala 2 g Garam, kecap manis, dan minyak goreng secukupnya Cuka 1 sdt Air Bawang merah 50 g diiris tipis dan digoreng kering Cara Membuat Bersihkan daging merpati lalu dipotong-potong. Haluskan merica dan pala bersama garam kemudian rebus bersama daging hingga empuk dan bumbu meresap. Masukkan kecap dan cuka lalu rebus semur. Sajikan dengan taburan bawang merah goreng. Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mie lethek adalah makanan khas Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Makanan ini disebut mie lethek karena warna mie kusam dan kurang menarik. Secara harfiah mie lethek berarti mie 'kotor.' Penamaan ini merujuk pada tampilan mie yang tak secerah mie lain yang di jual di pasaran saat ini. Mie lethek memiliki warna kecokelatan. Mie lethek juga banyak dibuat di Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Proses pembuatannya masih tradisional karena diaduk menggunakan alat penggiling tradisional bentuk silinder besar yang ditarik oleh sapi. Bahan baku untuk membuat mi berupa tepung tapioka yang diolah secara manual dan tanpa bahan pengawet. Proses pengukusan mie pun dilakukan di tungku. Selanjutnya mie dicetak dan dijemur hingga kering. Menghasilkan mie dengan tampilan mirip bihun namun warnanya lebih cokelat dan ukurannya lebih tebal. Mie lethek biasa disajikan menjadi olahan mie goreng atau mides alias mie pedes atau pedas. Mie lethek juga enak...
Keluarga Keraton Kasultanan Yogyakarta punya makanan spesial yang hanya disajikan pada acara peringatan tingalan Dalem, atau ulang tahun Sultan. Makanan itu bernama nasi blawong. Menurut istri almarhum Gusti Bendara Pangeran Haryo Jokokusumo (adik bungsu Sultan Hamengku Buwono X), Raden Ayu Nuraida, nasi blawong disajikan pada acara ulang tahun Sultan sejak zaman Hamengku Buwono I sampai sekarang. Nama nasi blawong berasal dari tempat penyajiannya, yakni piring besar berwarna biru. Warna biru dalam Bahasa Belanda adalah blaw. Lidah Jawa pun keseleo dengan menyebutnya blawong. Rupa nasi blawong berwarna merah, meskipun beras yang digunakan adalah beras putih. Warna kemerahan berasal dari aneka rempah yang dipakai saat menanak. Sebagai lauk-pauknya, nasi ini didampingi ayam goreng bacem, telur pindang, serta masakan daging sapi yang dipotong seukuran dadu dan diolah dengan bumbu kecap. Olahan daging ini bernama daging lombok kethok. Bagi kalangan Keraton, nas...
Brobosan dilakukan dengan cara berjalan mondar-mandir sebanyak 3 kali dimulai dari sisi sebelah kanan keranda menerobos bagian bawah keranda jenazah yang sedang diangkat tinggi-tinggi. Ritual ini dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman. Tujuan dilakukannya tradisi ini adalah untuk menghormati orang yang sudah meninggal serta mengambil tuah dari orang tersebut. Misalnya jika orang tersebut berumur panjang ataupun memiliki ilmu yang tinggi. Dipercaya bahwa semua tuah itu akan menurun pada anggota keluarga yang melakukan brobosan. Jika yang meninggal masih anak-anak maka tradisi ini tidak dilakukan. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia
Konon Sate Karang ini sudah ada sejak tahun 1947 oleh Karyo Semito. Awalnya sate dijajakan secara keliling dengan menggunakan pikulan, tapi setelah pertengahan tahun 1950-an Pak Karyo mulai menetap di Lapangan Karang Kotagede. Usahanya lantas diteruskan kedua anaknya, yakni Prapto Hartono yang berjualan di Lapangan Karang dan Cipto yang membuka cabang di Jalan Kemasan, Kotagede. Warung yang di Lapangan Karang sekarang dikelola oleh Tri Wahyono yang merupakan putra dari Pak Prapto. Warungnya buka sore hingga malam hari, kira-kira pukul: 17.30 – 22.30 WIB. Jam buka: 17.30 – 22.30 Lokasi: Lapangan Karang, Kotagede – DI Yogyakarta Sumber: http://www.kabarkuliner.com/uniknya-sate-karang-kotagede-jogja/
Tari Lengger Tapeng merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Desa Nglinggo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Tarian ini menggunakan topeng dan melibatkan beberapa penari dengan berbagai macam karakter. Seperti bidadari, hanoman, raksasa, hingga beberapa makhluk lainnya. "Lengger, artinya tari dan Tapeng itu Tayub Topeng, makai topeng. Karena para penarinya memakai topeng ketika menari," ujar Teguh Kumoro, Kepala Desa Nglinggo, akhir pekan lalu. Tarian ini termasuk langka dan jarang ditemui karena berasal dari desa setempat, Nglinggo. Bukan hanya sekedar warisan budaya, tarian ini juga memiliki beberapa makna. Jer basuki mawa bea, yang artinya membutuhkan sebuah modal untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam pepatah Jawa. Lengger Tapeng, juga menjadi salah satu bentuk ungkapan penebus nazar bagi masyarakat di Desa Nglinggo. "Kalau warga sini punya doa, atau nazar, biasanya Lengger Tapeng ini jadi nazarnya. Digelar semalaman, mulai dari jam 8 malam. Selesainya bisa p...
Jenang prococt adalah salah satu dari berbagai ragam kuliner khas Solo yang mempunyai citarasa dan tradisi yang melekat di setiap rasanya. Konon, jenang procot ini dipercaya dapat melancarkan kelahiran jika di santap oleh ibu yang sedang mengandung. Untuk membuat bubur procot ini pun berbeda dengan resep bubur lainnya yaitu terletak pada bahan utamanya. Jika biasanya menggunakan tepung beras dan santan sebagai bahan utamanya. Namun, pada Resep Jenang atau bubur Procot ini justru menggunakan buah pisang, umumnya yang digunakan adalah pisang raja. Penambahan santan dan gula merah pun semakin melengkapi rasa manis gurihnya bubur procot ini. Sepintas jenang procot ini hampir mirip seperti penganan khas Indonesia lainnya yaitu kolak pisang. Pisang raja yang digunakan untuk membuat bubur ini di percaya sebagai simbol raja. Maka di percaya jika si anak lahir, kelak akan menjadi orang besar yang baik dan berbudi luhur. Sumber: widhiaanugrah.com