budaya
65 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Budaya Tari Gunde Sulawesi Utara
Tarian Tarian
Sulawesi Utara

Tari Gunde Tari Gunde termasuk kedalam golongan tarian daerah Sulawesi Utara. Tarian ini berupa kegiatan ritual agama berdasarkan keyakinan masyarakat setempat. Namun berjalannya waktu, kemudian tarian ini menjadi tari istana dan akhirnya menjadi milik rakyat atau tari tradisonal Sangihe Talaud. Sudah jadi tradisi bagi masyarakat Sangihe Talaud, dimana tari Gunde berperan dalam berbagai upacara adat dan busananya pun menggunakan busana adat yang disebut Laku Tepu. Kabarnya, tari Gunde belum dapat dikembangkan dan masih dipertahankan keasliannya oleh masyarakat sebagai tari sakral. Gerakan-gerakan yang sederhana, lemah-gemulai dengan iringan lagu Sasambo serta alat musik Tagonggong perlambang kehalusan budi dan keagungan wanita Sangihe Talaud pada tari Gunde. Para penari gunde terdiri dari 13 orang wanita dan seorang pemimpin tari yang disebut Pangataseng. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Budaya Tari Lenso Sulawesi Utara
Tarian Tarian
Sulawesi Utara

Tari Lenso Tari Lenso merupakan tarian muda-mudi Minahasa Sulawesi Utara. Ada juga yang sebut tarian ini juga berasal dari daerah Maluku. Tarian ini pada umumnya di bawakan secara ramai-ramai bila ada pesta, baik untuk acara pesta pernikahan, panen cengkeh oleh masyarakat, peringatan Tahun Baru dan acara kegiatan lainnya. Penting untuk diingat, beberapa sumber menyebutkan,  tari Lenso berasal dari tanah Maluku  dan sumber lain menyebut tari ini berasal dari Minahasa. Terlepas dari itu, tarian ini juga sekaligus menjadi ajang pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di mana ketika Lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima. Lenso artinya Sapu tangan. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Mesalai
Tarian Tarian
Sulawesi Utara

Tari Mesalai Tari Mesalai merupakan salah satu tarian daerah Sulawesi Utara. Tepatnya tarian ini berasal dari kelompok budaya daerah Sangihe Talaud. Tari Mesalai juga disebut Mesalai, termasuk salah satu tarian yang diangkat ke istana. Tarian yang dulunya oleh masyarakat dijadikan sebagai sarana pemujaan dalam upacara penyembahan kepada Ghenggona menjadi tarian istana dan diberi nama Tari Gunde. Penari-penari Gunde terdiri dari putri-putri kaum bangsawan. Sedangkan Mesalai yang lahir di lingkungan rakyat biasa tetap menjadi milik rakyat. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Utara

Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara "Wanua Paksinata", Manado Openingstijden:   Senin – Kamis 08.30-15.30, Jumat: 08.30-11.30, Sabtu: 09.00-14.00 Plaats:   Manado Provincie:   Sulawesi Utara Land:   IND Type organisatie:   Museum...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Coelacanth atau Coelacanth Ark Museum
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Utara

Museum Coelacanth atau Coelacanth Ark Museum , Manado Plaats:   Manado Provincie:   Sulawesi Utara Land:   IND Type organisatie:   Museum Postadres:   Museum Coelacanth atau Coelacanth Ark Museum Manado...

avatar
Roro
Gambar Entri
Arti Kedatangan Harimau di Mandailing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Harimau adalah binatang yang amat dihormati bagi masyarakat Mandailing. Bahkan di desa-desa yang dekat dengan hutan, biasanya orang takut menyebut kata harimau. Orang sering mengatakan dengan sebutan “Ompungi”, yang artinya kakek atau buyut. Kata nenek moyang batak Mandailing, jika kita berani mengatakan kata harimau walaupun sedang bercerita, itu sama dengan mengundang ompungi ke kampung kita. Tapi nenek moyang Mandailing mengakui bahwa harimau ini cukup beradat. Dia tak akan mengganggu orang yang tak ada salahnya. Dan telah banyak orang yang bercerita, bila ia ketemu dengan harimau. Kita lebih baik diam dari pada lari. Karena jika kita berlari, dia akan beranggapan kita punya salah. Tapi kalau kita diam dengan memandangi wajahnya. Kita usahakan agar kening kita terbuka waktu berhadapan dengannya. Dia akan pergi pada akhirnya. Dia tak akan mengganggu. Apalagi kata nenek moyang Mandailing, ada dikening manusia, tulisan tuhan yang harimau tak sanggup menatapnya dengan l...

avatar
Roro
Gambar Entri
Menelisik Cerita Rakyat Batu Sio dan Ake Sio
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

rmula pada abad ke–13, suami istri Lumimuut dan Toar mempunyai dua orang anak yatim yakni Mina Esa dan Andi Polii. Mina Esa kawin dengan orang Kastilani bernama Makisemba. Keduanya, hidup di Tonsawang. Tidak berapa lama, mereka berlayar ke sebelah utara Celebes (Sulawesi) tiba di suatu pulau dan teluk. TELUK  itu disebut Sawang (Siau Timur) karena mengingat tanah tumpah darah mereka Tonsawang. Mereka tinggal di situ, kemudian pada suatu saat berjalanlah keduanya memasuki pedalaman pulau itu dan di sana dijumpainya sebuah batu besar. “Di sekitar batu itulah, Makisemba dan Mina Esa bemukim dan hidup. Keduanya dikaruniai Sembilan orang anak yaitu, Uta Labo, Uta Haghi, Lekungbulaeng, Naeloh, Linangkulaeng, Wulaeng, Bawingkahe, Neli dan Rasageng,” cerita salah satu Tokoh Muda Pemerhati Budaya di Sitaro, Winton Sagune, kemarin. Oleh Makisemba batu besar itu, disebut Batu Sio. Hal ini disebabkan karena, setiap anak lahir, plasentanya dalam bahasa daera...

avatar
Roro
Gambar Entri
Waraney, ujung tombak suku di Minahasa #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Utara

  WARANEY - Ujung tombak suku minahasa Waraney dalah Prajurit perang  pemberani dari bangsa Malesung (Orang Minahasa) yang tidak pernah mundur dalam setiap peperangan yang terjadi di zaman kolonial maupun sebelum zaman kolonial. Sebelum jadinya kolonial Belanda, Waraney merupakan tentara bangsa Malesung yang menjadi uejung tombak di setiap suku di Minahasa dalam melawan segala sesuatu yang dapat mengancam bangsa Malesung baik itu berupa binatang buas maupun manusia. Empat suku besar Minahasa yaitu Tontemboan, Tonsea, Tolour dan Tombulu akan menyiapkan para Waraney untuk selalu siaga dalam menjaga daerahnya masing-masing dengan mengadakan pelatihan kepada pemuda pemudi mereka untuk dijadikan penerus dalam menjaga daerahnya masing-masing. Di zaman itu para calon Waraney disebut  SAWANG  yang artinya calon Waraney seorang laki-laki maupun perempuan yang masih dalam pelatihan   PAPENDANGAN  (Sekolah Untuk Waraney) mereka akan di...

avatar
rendra pratama
Gambar Entri
Upacara Adat Tulude, Kab Kepulauan Sangihe
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Upacara Adat Tulude merupakan rangkaian gelar budaya masyarakat adat Sangihe dengan menampilkan tari-tarian dan musik tradisionil. Upacara ini untuk mensyukuri berkat Tuhan dan memohon pengampunan dosa sebagai bekal hidup ditahun yang baru. Dan juga sebagai wadah persatuan dan kesatuan masyarakat etnis Sangihe Talaud yang mengandung nilai keagamaan dan nilai adat istiadat yang positif. Upacara Adat Tulude ini dilaksanakan bersamaan dengan Perayaan Hari Ulang Tahun Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe pada setiap tanggal 31 Januari. Selain itu Upacara Adat Tulude juga merupakan ajang pelestarian seni dan budaya daerah yang memiliki ciri khas etnis Sangihe. Upacara Adat Tulude ditandai dengan Pemotongan Kue Adat Sangihe yaitu kue “TAMO“

avatar
Widra