|
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara bertujuan mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan Provinsi Sulawesi Utara serta merepresentasikan kebudayaan, sejarah, dan seni masyarakat Sulawesi Utara. Bangunan museum berupa rumah adat Minahasa.
Koleksi:
Koleksi museum merepresentasikan kebudayaan dan sejarah masyarakat lokal Sulawesi Utara, sejarah pra dan pascakolonial, serta percampuran budaya dengan Cina dan Belanda. Terdiri atas koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik/heraldik, filologi, keramik, senirupa, dan teknologi.
Koleksi peralatan penangkap ikan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara adalah Sasarup (alat penangkap ikan di danau), Totobongo (alat penangkap ikan dengan cara menusuk), Igi (alat penangkap ikan air tawar), tambelong (tempat menyimpan umpan) dll.
Koleksi lain berupa benda-benda peninggalan Kyai Maja, yakni sorban, keris, tasbih, dan pelindung dada. Kyai Maja adalah pengikut setia Pangeran Diponegoro yang diasingkan oleh Belanda ke Tondano. Selain itu ada koleksi meja dan kursi yang digunakan oleh Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis. Masih banyak lagi tentunya koleksi di museum ini.
Beberapa koleksi gerabah berasal dari Sangihe Talaud, Bolaang Mangondow dan Minahasa. Foto-foto: thearoengbinangproject.com
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara diresmikan pada 9 Januari 1991, merupakan sebuah museum daerah dengan koleksi yang cukup banyak. Ada sekitar 500 koleksi yang dipajang setiap harinya di Gedung Pameran Tetap, dari 2800 lebih koleksi yang dimilikinya. Namun sebagaimana kebanyakan museum lainnya di tanah air, Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara juga memerlukan penataan koleksi dan perawatan yang lebih baik, agar mampu menginspirasi dan memberi kesan mendalam kepada pengunjung.
Sumber: https://museumku.wordpress.com/2010/04/16/museum-negeri-provinsi-sulawesi-utara/
|