 
            Istana Raja Mori terletak di atas bukit kurang lebih 25 m dari permukaan laut dengan luas lokasi 960 m2. Istana ini terdiri dari bangunan induk dan anak bangunan dibangun diatas pendasi beton ukuran tinggi maksimum 1,17 m dan minimum 1,08 m dari muka tanah.Secara administrasi rumah bekas Istana Raja Mori ini terletak di desa Kolonedale Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah. Dari kajian-kajian yang bersumber dari peninggalan leluhur yang didukung dengan kepustakaan yang ada, diketahui bahwa Kerajaan Wita Mori adalah kerajaan persemakmuran yang terdiri dari gabungan Kerajaan-Kerajaan/Wilayah Otonom yang mempunyai pimpinan sendiri-sendiri. Walaupun demikian, bahasa, adat istiadat serta silsilah Raja-Raja/Pemimpin yang pernah menduduki jabatan dapatlah diketahui bahwa mereka berasal dari satu keturunan ratusan tahun yang silam. Ikatan kekeluargaan ini yang merupakan pengikat solidaritas yang mendorong lahirnya kerajaan persemakmuran untuk membangun secara bersam...
 
                     
            Tutuba Tutuba ialah alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik pada bagian dawainya. Seperti pada alat musik tradisional lainnya, kehadiran Tutuba untuk menjadi sarana hiburan bagi warga setempat. Bisa tampik pada acara syukuran, pesta rakyat dan lainnya. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
 
                     
            Tari Lumense Tari Lumense adalah sebuah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah, tepatnya berasal dari Tokotu’a. Arti dari kata Lumense adalah terbang tinggi. Sebenarnya, tari Lumense sudah ada pada zaman pra sejarah. Seiring berjalannya waktu, gerakan tari Lumense jaman sekarang sudah mempunyai perbedaan dengan yang dahulu. Perubahan yang terjadi disebabkan bisa pengaruh tuntutan zaman atau pengaruh dari arus mordenisasi. Yang penting adalah, perubahan yang terjadi tidak mengurangi esensi pesan dari tarian daerah tersebut. Pada umumnya, tari Lumense dilakukan dalam menyambut tamu pada pesta rakyat oleh penari perempuan yang berjumlah 12 orang, 6 orang berperan sebagai laki-laki dan 6 lainnya berperan sebagai perempuan. Uniknya, walaupun semua penari adalah kaum wanita, namun Tari Lumense merupakan tarian yang melambangkan pasangan antara pria dan wanita. Mereka yang berperan sebagai perempuan memakai rok berwarna merah maron dengan atasan baj...
 
                     
            Tradisi Palu Nomoni sudah lama lenyap sejak kedatangan Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al Jufri, kini hidup kembali. Sebelum bencana alam gempa dan tsunami melanda Kota Palu, Jumat (28/09/2018), banyak warga yang menghadiri kegiatan festival kebudayaan Palu Nomoni di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah. Para warga hadir di pantai tersebut untuk menyaksikan kegiatan Balia yang memang sudah lama hilang. Kegiatan Balia merupakan kegiatan yang sudah lama hilang dan ingin dihidupkan kembali. Balia sendiri dahulu digunakan untuk mengobati orang sakit menggunakan mantra dan dilakukan oleh orang yang ahli. Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing. “Biasanya untuk mengobati orang sakit menurut cerita dahulu, identiknya sih dengan sesajen,” kata Andi Ahmad, saat dimintai keter...
 
                     
            Asal mula ikan duyung berdasarkan cerita daerah masyarakat Sulawesi Tengah , pada mulanya adalah seorang ibu rumah tangga yang pergi meninggalkan keluarganya karena merasa sedih terus menerus dimarahi oleh suaminya. Konon, dahulu kala di daerah Sulawesi, hidup sepasang suami istri dengan tiga orang anak. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mencari nafkah dengan mencari ikan di laut. Mereka juga menanam sayuran di ladang. Sebelum ayahnya pergi ke ladang, biasa mereka sarapan pagi bersama. Di suatu pagi, seperti biasa sebelum ayahnya pergi ke ladang, mereka makan bersama. Kebetulan persediaan ikan keluarga tersebut cukup banyak sehingga tidak akan habis dalam satu kali makan. Sang Suami meminta istrinya agar menyisakan ikan untuk makan sepulang ia bekerja nanti. Menjelang siang, si anak bungsu kelaparan karena seharian bermain. Ibunya kemudian memberikan sepiring nasi dengan lauk ikan. Seles...
 
                     
            Tadulako Bulili merupakan cerita rakyat dari daerah Sulawesi Tengah . Mengisahkan keberanian serta kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah, bernama desa Bulili. Mereka adalah Bantaili, Makeku dan Molove. Tadulako dalam bahasa daerah Sulawesi Tengah berarti Panglima perang. Tugas Tadulako adalah menjaga keamanan desa dari serangan musuh. Alkisah pada jaman dahulu, Raja Sigi tertarik dengan kecantikan seorang gadis yang tinggal di desa Bulili. Raja Sigi kemudian menikahinya. Setelah menikah, Raja Sigi kemudian tinggal selama beberapa hari di desa Bulili. Tak lama kemudian, Raja berpamitan pergi karena harus mengurus kerajaannya, sementara istrinya yang tengah mengandung ditinggalnya di desa Bulili. "Maaf adinda, kanda tak bisa lama-lama tinggal disini. Kanda harus mengurus kerajaan." kata Raja Sigi pada istrinya. "Tetapi aku tengah hamil kanda. Tak bisakah kanda menunggu hingga bayi kita lahir?" istri...
 
                     
            Kota Palu yang berada tepat di tengah-tengah pulau . Pada awalnya peadaban to-Kaili terletak di pegunungan yang mengintari laut Kaili (saat itu kata Palu belum digunakan, karena lembah Palu masih berupa lautan) yang terdiri dari beberapa Kerajaan lokal. to-Kaili juga terdiri dari beberapa subetnik Kaili diantaranya To-Sigi, To-Biromaru, To-Banawa, To-Dolo, To-Kulawi, To-Banggakoro, To-Bangga, To-Pakuli, To-Sibalaya, To-Tavaili, To-Parigi, To-Kulavi dan masih banyak lagi subetnis Kaili lainnya. To-Kaili mendiami hampir seluruh seluruh Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Sigi dan Kab. Parigimautong. Selain itu to-Kaili juga mempunyai beberapa dialek diantaranya dialek Ledo, Rai, Tara, Ija, Edo/Ado, Unde, dan lain-lain. an dari semua dialek, dialek Ledo merupakan dialek yang umum di gunakan. Semua dialek Kaili merupakan dialek yang dibedakab dari kata "sangkal", karena semua jenis dialek Kaili mengandung pengrartian "tidak". Kaili sendiri kon...
 
                     
            Parigi Moutong terkenal dengan keragaman etnis suku dengan budaya yang beragam pula, mulai dari budaya suku Kaili, Lauje, Tajio, Tialo, Bolano, sampai pada budaya masyarakat Hindu Bali yang memperkaya khasanah budaya di tanah air. Syukuran panen Suku Lauje di kec. Tomini dan Palasa yang bermakna persembahan hasil panen rakyat kepada penguasa alam semesta. 1
 
                     
            “Nyam, ikan ini lezat sekali,” kata si Sulung. Ibu tersenyum mendengar ucapan anaknya. Mereka sekeluarga memang jarang makan ikan. Sehari-hari, suaminya hanya menanam ubi dan jagung di ladang, itulah yang mereka makan. “Bu, boleh aku tambah ikannya lagi?” tanya si Tengah. “Boleh saja, Nak. Makanlah sampai kenyang,” jawab Ibu sambil menyuapi si Bungsu. Sang Ayah diam saja. Ia tak menduga anak-anaknya begitu suka pada ikan hasil tangkapannya itu. Nanti ia akan pergi lagi ke laut, siapa tahu ia mendapat ikan lagi. “Bu, aku pergi dulu ya. Sisakan satu ekor ikan untuk makan siangku nanti. Sesudah ke ladang, aku akan ke laut sebentar. Siapa tahu aku bisa mendapatkan ikan,” pamitnya pada ibu. Ibu mengangguk mengiyakan dan berangkatlah ayah ke ladang. Setelah Ayah pergi, Ibu membereskan rumah. Ia menyimpan sisa ikan dan nasi ke lemari makan. Ketiga anaknya asyik bermain. Mereka berkejar-kejaran dan berteriak-teriak dengan riang. Ibu itu tersenyum melihat tingkah laku anak-anaknya. Dalam h...
