masyarakat adat
523 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara ngaben
Ritual Ritual
Bali

Ngaben adalah suatu upacara pembakaran mayat yang dilakukan umat Hindu di Bali, upacara ini dilakukan untuk menyucian roh leluhur orang sudah wafat menuju ketempat peristirahatan terakhir dengan cara melakukan pembakaran jenazah. Dalam diri manusia mempunyai beberapa unsur, dan semua ini digerakan oleh nyawa/roh yang diberikan Sang Pencipta. Saat manusia meninggal, yang ditinggalkan hanya jasad kasarnya saja, sedangkan roh masih ada dan terus kekal sampai akhir jaman. Di saat itu upacara Ngaben ini terjadi sebagai proses penyucian roh saat meninggalkan badan kasar. Kata Ngaben sendiri mempunyai pengertian bekal atau abu yang semua tujuannya mengarah tentang adanya pelepasan terakhir kehidupan manusia. Dalam ajaran Hindu Dewa Brahma mempunyai beberapa ujud selain sebagai Dewa Pencipta Dewa Brahma dipercaya juga mempunyai ujud sebagai Dewa Api. Jadi upacara Ngaben sendiri adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar menggunakan api agar bisa dapat kembali ke sang pencipta, api penjel...

avatar
Vhiendysav
Gambar Entri
Wayang parwa
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Wayang Parwa  adalah  Wayang kulit  yang membawakan lakon - lakon yang bersumber dari  wiracarita Mahabrata  yang juga dikenal sebagai  Astha Dasa Parwa . Wayang Parwa adalah Wayang Kulit yang paling populer dan terdapat di seluruh Bali . Wayang Parwa dipentaskan pada malam hari, dengan memakai kelir dan lampu blencong dan diiringi dengan Gamelan Gender Wayang. Walaupun demikian, ada jenis Wayang Parwa yang waktu penyelenggaraannya tidak harus pada malam hari. Jenis itu adalah  Wayang Upacara  atau  wayang sakral , yaitu  Wayang Sapuh Leger  dan  Wayang Sudamala . Waktu penyelenggaraannya disesuaikan dengan waktu upacara keseluruhan. Wayang Parwa dipentaskan dalam kaitannya dengan berbagai jenis upacara adat dan agama walaupun pertunjukannya sendiri berfungsi sebagai hiburan yang bersifat sekuler. Dalam pertunjukannya, dalang Wayang Parwa bisa saja mengambil lakon dari cerita  Bharata Yudha  atau bagian l...

avatar
Desi Natalika
Gambar Entri
Ngejot
Ritual Ritual
Bali

Secara khusus, tradisi  ngejot  di Bali terbagi ke dalam  ngejot  ketika hari raya dan  ngejot  ketika seseorang memiliki hajatan atau suatu acara adat atau agama tertentu. Salah satu saat pelaksanaannya adalah menjelang Hari Raya Idul Fitri. Adapun makna dari  ngejot  adalah suatu tradisi berbagi makanan dan minuman masyarakat (dalam konteks ini adalah masyarakat di beberapa daerah di Bali) kepada tetangga dan kerabatnya. Makanan atau minuman yang dibagikan saat  ngejot  dinamakan jotan. Tradisi  ngejot  berawal dari pemeluk agama Hindu di Bali. Mereka membagikan makanan dan minuman ke tetangga dan kerabat ketika menjelang perayaan Nyepi, Galungan, dan Kuningan. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang ke pemeluk agama Islam. Hal ini menandakan pembauran budaya Bali, termasuk sistem subak dalam bidang pertanian. Dimana faktor hidup berdampingan antar agama selama berabad-abad di Bali turut serta mempengaha...

avatar
Oase
Gambar Entri
Barong Brutuk
Tarian Tarian
Bali

“Mriki Tu, tiang nunas tamba. Niki tiang ngaturang lanjuran.” Dari balik tembok jaba Pura Pancering Jagat, Desa Trunyan, ibu-ibu berteriak memanggil Ratu Brutuk. Sembari memecut, Ratu Brutuk datang menghampiri ibu yang memanggilnya. Lantas ibu itu memberikan beberapa batang rokok dan sebotol air mineral. Itulah yang disebut lanjuran atau persembahan kepada Ratu Brutuk. Setelah itu, ibu itu memohon tamba atau obat berupa dedaunan kering dari Ratu Brutuk. Ia langsung menyematkan daun kering itu pada ikat rambutnya. Masyarakat Desa Trunyan sedang melaksanakan upacara Ngusaba Gede Ratu Brutuk berpusat di Pura Pancering Jagat. Pada 12 dan 13 Oktober 2014, para pemuda menarikan Barong Brutuk atau disebut sebagai Ratu Brutuk. Upacara Dewa Yadnya ini dilakukan setiap tahun. Tapi, Barong Brutuk ditarikan setiap dua tahun sekali jika tak ada halangan. Sebelum tahun ini, Barong Brutuk telah lama vakum selama kurang lebih 16 tahun. “Dulu, ada bencana alam sekitar 7...

avatar
Diah Dharmapatni
Gambar Entri
Tari Barong
Tarian Tarian
Bali

Tari barong adalah salah satu dari tari Bali  peninggalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang. Kata barong berasal dari kata  bahruang  berarti binatang beruang, seekor binatang mitologi yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung. Tarian ini menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel. Perkembangan Tari Barong Pada awalnya Barong hanya digambarkan dengan e...

avatar
Oase
Gambar Entri
Makotek
Ritual Ritual
Bali

Makotek/Makotekan/Ngerebeg merupakan upacara untuk memohon keselamatan dan tolak bala oleh warga Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Makotek digelar setiap enam bulan sekali pada hari raya Kuningan. Mulanya, upacara ini dikenal dengan istilah Ngerebeg. Kata ‘Ngerebeg’ berasal dari kata ‘Rebeg’ yang berarti tombak, melakukan penombakan terhadap seseorang. Prosesi ini menggambarkan perasaan senang dan gembira menyambut kemenangan raja Mengwi atas Kerajaan Blambangan, sebagai gambaram tentang keperkasaan, keperwiraan, kewibawaan bala tentara Kerajaan Mengwi. Sejarah Makotek Pada zaman kerajaan dahulu, Desa Adat Munggu di bawah kekuasaan Puri Mengwi, yaitu Ida Cokorda Mengwi sebagai rajanya, dan pembantu raja di dalam kepemerintahannya kebanyakan berasal dari Desa Munggu. Di bawah pemerintahan raja Mengwi, ternyata sangat bijaksana dan baik dengan rakyatnya. Begitu pula sebaliknya rakyatnya juga sangat berbakti terhadap rajanya yang m...

avatar
Diah Dharmapatni
Gambar Entri
pakaian adat bali
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Bali

PRIA Busana tradisional pria umumnya terdiri dari: Udeng (ikat kepala) Kain kampuh Umpal (selendang pengikat) Kain wastra (kemben) Sabuk Keris Beragam ornamen perhiasan Sering pula dikenakan baju kemeja, jas dan alas kaki sebagai pelengkap. Wanita Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari: Gelung (sanggul) Sesenteng (kemben songket) Kain wastra Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada Selendang songket bahu ke bawah Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam Beragam ornamen perhiasan Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.

avatar
Alfiarinseni nuraini
Gambar Entri
Meong-Meongan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

M eong-meongan merupakan permainan tradisional masyarakat bali yang umum dimainkan oleh anak-anak di bali diiringi dengan nyanyian lagu meong-meong. Permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut meng untuk menagkap si tikus atau bikul. Dalam permainan ini biasanya diikuti oleh lebih dari 8 orang atau lebih dimana 1 orang memerankan bikul (tikus) satu orang memerankan sebagai meng  (kucing)  dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meng dengan cara membentuk lingkaran kemudian si bikul berada di dalam lingkaran sedangkan meng berada di luar lingkaran. Meng akan berusaha masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul. Anak-anak yang membentuk lingkaran juga akan berusaha menghalangi meng masuk ke dalam lingkaran. Si meng baru boleh menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk-juk meng juk-juk kul.

avatar
Aisahadah
Gambar Entri
Busana Agung
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Bali

Pakaian adat Bali kalau dilihat sekilas terkesan sama. Padahal sebenarnya pakaian adat Bali sangat bervariasi. Dengan melihat pakaian adat Bali yang dikenakan seseorang dalam  suatu acara, bisa dilihat status ekonomi dan status pernikahannya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa pakaian adat Bali memiliki keanggunan dan citra tersendiri. Setidaknya ada tiga jenis pakaian Adat Bali yang umum dikenakan oleh masyarakat Bali. Pertama, pakaian adat untuk upacara keagamaan. Kedua, pakaian adat untuk upacara pernikahan. Dan, ketiga adalah pakaian adat untuk aktivitas sehari-hari. Pakaian Adat khas Bali ini berbeda antara yang dipakai oleh laki-laki dan perempuan. Misalnya pemakaian sanggul ke pura oleh remaja putri. Mereka memakai sanggul atau pusung gonjer sedangkan untuk perempuan dewasa (sudah menikah) menggunakan sanggul (pusung tagel). Busana Agung adalah pakaian adat Bali yang paling mewah. Pakaian adat Bali yang satu ini biasanya dipakai pada rangkaian acara ‘...

avatar
Bella_tamara