budaya
253 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tuak Nyuh - Karangasem - Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Tuak nyuh dibuat di daerah Bali yang banyak pohon kelapanya, seperti Pikat, Pidpid, dan Gunaksa. Dibuat dari sadapan air bunga pohon kelapa. Kadar alkoholnya lebih keras dari tuak jake, peminum umumya cepat merasa pusing.   Sumber: https://balebengong.id/sosial-budaya/budaya/metuakan-tradisi-minum-tuak-di-karangasem.html?lang=id

avatar
Oase
Gambar Entri
Tuak Bayu - Karangasem- Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Tuak bayu adalah tuak yang telah tersimpan selama dua sampai tiga hari.   Sumber: https://balebengong.id/sosial-budaya/budaya/metuakan-tradisi-minum-tuak-di-karangasem.html?lang=id

avatar
Oase
Gambar Entri
Tuak Wayah - Karangasem - Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Tuak wayah adalah tuak yang telah tersimpan satu sampai dua hari.   Sumber: https://balebengong.id/sosial-budaya/budaya/metuakan-tradisi-minum-tuak-di-karangasem.html?lang=id  

avatar
Oase
Gambar Entri
Semedah - Karangasem - Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Semedah adalah tuak yang rasanya lebih netral, tidak terlalu tua dan tidak terlalu masam, dan masih enak untuk diminum.   Sumber: https://balebengong.id/sosial-budaya/budaya/metuakan-tradisi-minum-tuak-di-karangasem.html?lang=id

avatar
Oase
Gambar Entri
Tuak Jake - Karangasem - Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Tuak jake banyak dibuat di Tenganan dan Bebandem. Dibuat dari sadapan air bunga pohon enau. Rasanya enak, bersifat netral, prosesnya dalam tubuh cepat, dan menimbulkan sering buang air kecil. Tuak jake sangat digemari orang-orang Karangasem. Proses membuat tuak jake sangat lama, bisa memakan waktu sampai 21 hari. Dimulai dari ngayunan, bunga jake diayun-ayun sampai satu jam. Kemudian dilanjutkan dengan proses notok, batang bunga jake dipukul-pukul berulang-ulang setiap hari selama satu jam dan berlangsung sampai dua minggu. Setelah dirasa cukup umur, maka dilanjutkan dengan nimpagang, mengiris batang bunga dan mengecek ada air atau tidak pada bunga jake itu. Kemudian dilanjutkan dengan nadah, batang bunga jake disadap dengan brengkong, wadah yang dibuat dari pelepah pohon pinang. Satu batang bunga jake bisa menghasilkan satu brengkong setiap kali menurunkan tuak yang dilakukan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore.   Tuak yang baru turun dari pohonnya aka...

avatar
Oase
Gambar Entri
I Teruna Tua
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Di sebuah desa ada seorang bujangan yang sudah lanjut usia alias bujang lapuk yang bernama I Teruna Tua. Orang ini kira-kira berumur lebih dari lima puluh tahun. Sampai umur setua itu ia masih melajang, karena ia hanya mau mengambil isteri apabila ada perempuan yang hari larinya sama dengan dirinya. Setelah menunggu bertahun-tahun, pada suatu hari yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya, di desanya ada seorang bayi perempuan lahir. Tiga hari kemudian, saat si bayi telah lepas tali pusatnya, I Teruna Tua segera membuat tongkat dari tongkol jagung. Setelah tongkat jadi, ia langsung menuju ke rumah orang tua si bayi. Sesampai di rumah si bayi, I Teruna Tua disambut oleh ayah si bayi: "Oh Kakak datang." Ayah bayi itu memanggil Kakak, karena I Teruna Tua lebih tua daripada dirinya. "Kata orang, isterimu baru saja melahirkan tiga hari yang lalu. Laki-laki atau perempuan?" tanya I Teruna Tua. "Oh, perempuan." "Apakah sehat?" "Ya sehat keadaannya." "Kapan melakukan upa...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Nang Butuh Bosel
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Alkisah, ada dua orang bersaudara yang bernama Nang Butuh Mosel dan pamannya yang bernama Uwa Babrung. Nang Butuh Mosel adalah seorang yang sangat miskin. Bahkan, karena terlalu miskin sampai-sampai ia tidak dapat memberi makan isteri dan dua orang anak perempuannya. Jangankan memberi makan mereka, untuk makan dirinya sendiri saja ia tidak mampu. Untuk hidup sehari-hari, keluarga Nang Butuh Mosel hanya mengandalkan belas kashian dari para tetangganya. Sementara itu, di sebelah utara rumah Nang Butuh Mosel tinggallah saudaranya yang bernama Uwa Babrung. Berbeda dengan Nang Butuh Mosel, Uwa Babrung adalah seorang yang kaya raya. Ia mempunyai banyak sawah, ladang dan hewan ternak. Namun, walau Uwa Babrung kaya raya, ia sangat kikir dan tidak mempunyai rasa belas kasihan terhadap orang lain. Bahkan terhadap saudaranya sendiri pun Uwa Babrung tidak bersedia membantunya. Suatu hari, karena isteri Nang Butuh Mosel sudah merasa malu untuk selalu meminta belas kasihan para tetangganya, N...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Tari Baris - Bali
Tarian Tarian
Bali

Budaya menari telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Tari tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi menjadi pelengkap dalam berbagai ritual keagamaan dan bahkan ada yang diposisikan sebagai ritual itu sendiri. Di antara tari-tarian yang ada dalam kehidupan masyarakat Bali, ada salah satu jenis tari yang identik sebagai tari kaum lelaki, yaitu tari baris. Tari ini biasanya menjadi tari pertama yang diajarkan kepada setiap anak laki-laki di Bali sebelum mereka beranjak dewasa. Menurut catatan sejarah, tari baris diperkirakan telah ada pada pertengahan abad ke-16. Dugaan ini didasarkan pada informasi yang terdapat pada Kidung Sunda, diperkirakan berasal dari tahun 1550 Masehi. Pada naskah tersebut, terdapat keterangan mengenai adanya tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa Timur. Selain itu, terdapat juga keterangan bahwa pada awal kemunculannya, tari baris merupakan bagian dari ritual keagamaan di kala i...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tari Durga Mahisasura Mardini
Tarian Tarian
Bali

Dalam kebudayaan Bali, tari memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Keistimewaan tersebut terlihat ketika tari menjadi media yang mampu menghubungkan jiwa spiritual seseorang dengan Yang Maha Tinggi. Budaya Bali yang lentur dan terbuka juga merupakan potensi untuk menghasilkan berbagai interpretasi yang diimplementasikan dalam berbagai tari kreasi. Terciptanya berbagai tari kreasi Bali tentunya turut memperkaya khazanah seni nusantara. Tari durga mahisasura mardini misalnya. Tari asal Bali ini merupakan tari kreasi yang terinspirasi dari kisah “Durga Mahisasura Mardini” yang tertulis dalam lontar  Siwagama . Naskah klasik tersebut berkisah tentang suatu peristiwa ketika dewa-dewi di surga kewalahan menghadapi serangan Raksasa Rakta. Melihat keadaan itu, Dewa Syiwa memerintahkan Dewi Durga untuk menghabisi Raksasa Rakta dengan menggunakan senjata  dewata nawasanga . Tokoh Dewi Durga Mahisasura Mardini dalam berbagai penampakan, baik dalam lukisan, candi...

avatar
Arum Tunjung