Inilah kesenian ketoprak. Ada yang bilang ini merupakan operanya orang Jawa. Tidak heran jika kesenian ini disandingkan dengan opera, karena keduanya memasukkan unsur nyanyian dalam pertunjukan. Dan, nyanyian tersebut dibawakan oleh pemain. Ketoprak diperkirakan dibuat pada awal abad 19 oleh seorang musisi Keraton Surakarta. Lahirnya kesenian ini terkait dengan perjuangan terhadap para penjajah. Saat itu, masyarakat tidak diperkenankan berkumpul karena dicurigai akan melakukan makar. Karenanya, dicarilah cara agar dapat berkumpul tanpa harus dibubarkan oleh tentara penjajah. Cara yang dipilih adalah dengan membentuk kelompok kesenian. Kesenian ini pun tumbuh dengan apa adanya. Cerita yang dibawakan merupakan cerita sehari-hari dengan permasalahan yang sehari-hari dialami masyarakat. Para pemainnya pun tidak memerlukan persyaratan khusus. Mereka hanya diberi tahu garis besar cerita, tanpa naskah. Karenanya, kemampuan berimprovisasi merupakan hal penting yang harus dimilik...
Pembangunan Monumen Pers Nasional sekitar tahun 1918 dilakukan atas perintah Mangkunegara VII, Pangeran Surakarta, sebagai balai dan ruang pertemuan. Perancangnya ialah Mas Abu Kasan Atmodirono. Pada masa itu nama bangunan ini ialah Societeit Sasana Soeka. Lalu berganti nama pada tahun 1973 menjadi Monumen Pers Nasional dan lahannya disumbangkan ke pemerintah pada tahun 1977. Monumen Pers Nasional secara resmi dibuka pada tanggal 9 Februari 1978 setelah dilengkapi beberapa bangunan. Bangunan ini dijadikan tempat wisata pendidikan dan menerima material terkait pers di Indonesia. Monumen Pers Nasional yang beralamatkankan di Jalan Gajah Mada No.29 membuka jam kunjung setiap hari mulai pukul 08.30 s/d 15.30 WIB. Kompleks museum terdiri dari bangunan asli Sasana Soeka, dua gedung berlantai dua, dan satu gedung berlantai empat.
Rondho Royal adalah makanan tradisional yang terbuat dari tape yang di goreng dengan tepung beras. Makanan satu adalah jajanan khas di daerah Jepara. Satu keunikan dari makanan satu ini adalah namanya, yaitu Rondho Royal. Masih belum jelas asal usul dari nama rondho Royal tersebut, namun bila kita amati dari kata Rondho Royal tersebut kita bisa sedikit mengerti artinya. rondho dalam bahasa Jawa bisa diartikan janda, dan royal bisa di artikan mewah. Sehingga bisa diartikan “janda mewah”. Nama tersebut masih menjadi misteri dan masih belum jelas asal usulnya, namun nama tersebutlah yang menjadi keunikan pada makanan tradisional satu ini yang membuat orang – orang menjadi penasaran bila mendengarnya dan ingin mencoba mencicipinya. Di Jepara bagian selatan, makanan ini juga sering disebut “Monyos”, namun di daerah lain ada juga yang menyebutnya “Tape Goreng”. Rondho Royal sendir...
Basa Kedhaton atau Bahasa Keraton adalah bahasa Jawa yanag digunakan di lingkungan keraton Surakarta. Ada perbedaan kosa kata dengan bahasa Jawa pada umumnya, yaitu : Penggunaan bentuk kata ganti orang pertama. Di dalam Keraton untuk menyatakan aku atau saya menggunakan ingsun, panjenenganingsun, manira dan abdi dalem. Sedangkan di luar Keraton menggunakan aku, kula, dan kawula Penggunaan untuk kata ganti orang kedua. Di dalam keraton untuk menyatakan kamu menggunakan sira, pakenira, sampeyan dalem, dan panjengengan dalem. Sedangkan di luar keraton menggunakan kowe, sampeyan, panjengengan, dan jengandalem. Perbedaan penggunaan kata tertentu. Misalnya bahasa keraton Caos yang memiliki arti memberi dan cara menggunakannya untuk mengatakan makna piket abdi dalem. Bahasa yang digunakan dalam keraton dapat digunakan dengan 2 cara, yaitu lisan dan tulisan. Lisan digunakan dalam pelaksanaan adat tatacara keraton, contohnya tatacara Tingalan Jumenengan Dalem. Tulisan digun...
Manisan biasa disebut begitu, makanan ini rasanya manis empuk agak renyah sangat memanjakan lidah. Biasa dihidangkan saat perayaan Hari Raya Idul Fitri tetapi sangat disayangkan hanya tinggal hitungan jari yang membuatnya. Mengapa terjadi seperti itu? iya karena makanan instant sudah bermunculan lebih mudah membeli dibandingkan membuat. Kue ini biasanya berbentuk seperti lingkaran seperti bentuk ular yang sedang tidur. Kadang ada bentuk lain seperti jajar genjang kecil ataupun seperti cangkang karena dicetak menggunakan garpu. Bahan-bahanpun cukup sederhana dan mudah didapat. Berikut Resep Kue Manisan: 2kg Tepung terigu 500 gram Mentega 500 gram Gula pasir 500 gram Telor Garam secukupnya Fanili Santan kelapa Cara membuatnya : Campurkan bahan-bahan tersebut hingga menjadi adonan yang tercampur rata Buatlah bulatan kecil seukuran bakso standar Letakkan adonan seukuran bakso di nampan, jang...
Kembang Kantil mempunyai makna filosofis, "kanthi laku, tansah kumanthil" . Atau simbol pepeling bahwa untuk meraih "ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase kalawan kas, tegese kas iku nyantosani." Maksudnya untuk meraih ilmu spiritual serta meraih kesuksesan lahir dan batin, setiap orang tidak cukup hanya dengan memohon-mohon doa. Kesadaran spiritual tak akan bisa dialami secara lahir dan batin tanpa adanya penghayatan akan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari (lakutama atau perilaku yang utama). Bunga kanthil berarti pula, adanya tali rasa, atau tansah kumanthil-kanthil, yang bermakna pula kasih sayang yang mendalam tiada terputus. Yakni curahan kasih sayang kepada seluruh makhluk, kepada kedua orang tuanya dan para leluhurnya. Sumber: http://kainusa.id/batik-kembang-kantil-1506a004
Motif ini ada yang menyebut sebagai pisang Bali, yang menggambarkan pisang Bali yang telah distilasi. Ada juga yang menyebut sebagai Pisan Bali yang berarti kembali lagi. Batik ini biasa diberikan seorang kekasih pada kekasihnya yang akan berpergian jauh dengan maksud agar sang kekasih kembali lagi. sumber: http://kainusa.id/koleksi/kain-batik/kain-batik-cap/batik-pisan-bali-1510a009
Kain batik bermotif slobok memegang peranan penting dalam daur hidup masyarakat Jawa. Motif Slobok biasa digunakan dalam upacara kematian. Konon slobok berarti longgar. Sehingga diharapkan orang yang telah meninggalkan dunia diberikan kelonggaran atau kelapangan dan kemudahan saat menghadap Sang Pencipta. Sumber: http://kainusa.id/koleksi/kain-batik/kain-batik-cap/batik-slobok-1510a002
Motif nitik sendiri sebenarnya timbul karena adanya inspirasi dari kain tenun sutra dari India yang bernama patola, dan di Jawa, khususnya Yogyakarta disebut dengan kain Cinde. Awalnya para pedagang dari Gujarat membawa kain tersebut ke Pantai Utara Jawa sehingga di Pekalongan dikenal dengan nama kain jlamprang . Sumber: http://kainusa.id/koleksi/kain-batik/kain-batik-cap/batik-cap-nitik-solo-1504c013