Permainan ini cukup berbahaya dan jarang dimainkan oleh anak kecil, biasanya dimainkan oleh laki-laki remaja, muda dan dewasa. Alat permainan ini dibuat dari satu ruas batang bambu yang dibolongkan kedua sisinya dan sebuah tongkat yang terbuat dari irisan ruas bambu lain sebagai pendorong peluru dan potongan kelapa kering atau bunga jambu. Para pemain akan saling menembak satu sama lain dengan alat itu, kelapa kering atau bunga jambu akan dimasukkan pada ujung bawah dan ditembak dengan didorong oleh pendorong dari bawah. Pendorong itu diberi bambu yang berukuran sama dengan bambu rongga diatasnya sebagai pegangan. Permainan ini akan menimbulkan rasa sakit apabila terkena badan, oleh sebab itu permainan ini hanya dimainkan oleh lelaki dan bukan anak kecil.
Berikut adalah proses pernikahan adat Maluku: Upacara Ijab Kabul Upacara ini dilangsungkan di kediaman mempelai pria, yang sudah mengenakan pakaian pengantin secara lengkap yaitu destar, jubah, dan gamis, dilengkapi dengan keris yang diselipkan di pinggang bagian depan. Disesuaikan dengan perubahan zaman, pengantin pria sekarang mengenakan selop sebagai alas kaki. Sedangkan pengantin wanita yang tinggal di rumahnya sendiri memakai koci-koci, terdiri dari pasangan sarung dan semacam baju kurung yang diberi ikat pinggang, berselendang dan di bagian lehernya dihiasi semacam penutup yang melingkar menutupi pundak hingga punggung. Ditinjau dari bentuk hiasan kepalanya, dapat dikatakan bahwa hal ini sudah dipengaruhi oleh kebudayaan cina. Jenis pakaian pengantin yang dikenakan pada asal mulanya ditentukan oleh tingkatan derajat dari pengantin. Namun tentu saja peraturan semacam ini sudah tidak berlaku lagi. Setiap pasangan yang akan menikah berhak untuk memilih je...
Bentuk perkawinan Wosa suba merupakan salah satu bentuk pernikahan di Maluku. Wosa Suba sebenanrnya merupakan suatu bentuk penyimpangan dari tata cara perkawinan adat dan hanya dapat disahkan dengan terlebih dahulu membayar/melunasi denda yang disebut “Bobango”. Perkawinan ini terjadi karena kemungkinan untuk menempuh cara meminang/wosa lahi sangatlah sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan karena faktor mas-kawin ataupun ongkos perkawinan yang sangat mahal dsb. Perkawinan bentuk Wosa Suba ini terdiri atas 3 cara, yakni : 1. Toma Dudu Wosa Ino, Artinya dari luar (rumah) masuk ke dalam untuk menyerahkan diri ke dalam rumah si gadis, dengan tujuan agar dikawinkan. 2. Toma Daha Wosa Ino, Artinya dari serambi masuk menyerahkan diri ke dalam rumah si gadis agar bisa dikawinkan. 3. Toma Daha Supu Ino, Artinya dari dalam kamar gadis keluar ke ruang tamu untuk menyerahkan diri untuk dikawinkan karena si pemuda telah berada terlebih dahulu di dalam rumah tanpa sepe...
Semakin kaya budaya ambon, karena salah satu adat pernikahan ambon tetap lestari hingga kini, perkawinan ambon yang sederhana membuat acara pernikahan semakin mudah dilaksanakan, walaupun begitu ada kemiripipan antara adat pernikahan ambon ini dengan pernikahan adat lainnya, yaitu adanya acara pra nikah atau lamaran yang sering disebut Perkawinan Masuk Minta. Perkawinan Masuk Minta Adalah hubungan pertunangan antara kedua calon pasangan suami – istri telah diketahui oleh orang tua kedua belah pihak dimana usia mereka telah cukup dewasa dalam bertunangan ( berpacaran ).Pada umumnya orang tua dari keluarga laki-laki sebelum terjadi mereka akan berunding untuk menentukan waktu perkawinan dengan jelas “ masuk minta “ calon pengantin perempuan yang didahului dengan sepotong surat dan disampaikan oleh keluarga laki-laki dengan waktu yang telah ditentukan untuk masuk minta calon pengantin perempuan. Setelah adanya persetujuan dari keluarga perempuan bahwa mereka setuj...
Menyusuri Pelabuhan Labuha di Pulau Bacan menjadi aktivitas yang menyenangkan. Tidak sekadar menyaksikan kegiatan bongkar muat kapal yang membawa ikan tapi juga bisa merasakan segarnya tiupan angin yang berasal dari Selat Bacan maupun Selat Herberg. Tidak jauh dari pelabuhan tersebut menuju ke arah barat, Anda akan bisa melihat sebuah bangunan beratap hijau yang khas kolonial. Bangunan tersebut merupakan kedaton atau kraton dari Kesultanan yang menjadi bangunan terakhir yang ditinggali oleh Sultan Bacan. Bangunan kraton yang sekarang ini sekilas menyerupai rumah tinggal biasa. Akan tetapi, bila diperhatikan lebih seksama lagi, gaya arsitekturnya masih menunjukkan ciri-ciri arsitektur gaya kolonial kuno pada bagian atap dan jendela-jendela yang ada. Kedaton atau Kraton Sultan Bacan ini terletak di Jalan Oesman Syah RT.03 RW.07 Kelurahan Amasing Kota, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Lokasi kedaton ini berada sekitar 100 meter dari Masjid Kesu...
Permainan Leng Kali Leng adalah permainan yang berasal dari Kota Ambon, Provinsi Maluku. Permainan ini dimainkan oleh banyak pemain, salah satunya akan menjadi si Cina buta dan yang lainnya adalah orang biasa. Si Cina buta adalah orang yang akan ditutup matanya dengan kain sedangkan pemain lainnya akan membuat lingkaran dengan berpegangan tangan dan si Cina buta akan duduk ditengah-tengah lingkaran itu. Mereka akan berputar-putar mengelilingi si Cina buta sambil bernyanyi lagu "Leng Kali Leng" Lagunya berbunyi : Leng kali leng, Kali leng cina buta, Awas anak kecil Ditangkap cina buta, Buta...(dinyanyikan sambil berteriak) Setelah lagu selesai dinyanyikan, para pemain akan memencar dan si Cina buta akan mencari mereka dengan mata tertutup. Si Cina buta harus menangkap salah satu pemain dan menebak identitas si pemain itu, jika ia benar maka pemain itu dinyatakan kalah dan menjadi si Cina buta, apabila salah maka permainan dimainkan ulang dan ia tetap menjadi Cina buta. Permainan...
Tete Momo Tete Momo, berasal dari kata Tete (kakek) dan Momo (momok, diartikan sebagai hal atau tindakan yang jahat) adalah cerita legenda masyarakat Maluku yang digambarkan sebagai seorang kakek-kakek yang memiliki tampang menakutkan dan kerap menculik anak-anak. Konon, Tete Momo menculik anak-anak yang berlaku jahat atau nakal serta tidak menuruti perintah orang tuanya. Cerita Tete Momo ini kerap digunakan oleh para orang tua untuk menyuruh anaknya melakukan sesuatu, misalkan sudah larut malam, dan anak belum tidur, maka orang tua suka menakuti anak-anak mereka dengan cerita Tete Momo. Tete Momo secara perlahan menjadi suatu perwujudan dari sosok-sosok jahat, seperi jin, iblis, setan, dan roh jahat yang mengganggu. Tete Momo ini memiliki sikap yang berlawanan dengan Tete Manis. Dalam perkembangannya dimana Maluku mendapat pengaruh Kristen membuat Tete Manis menjadi suatu manifestasi dari Yesus Kristus sendiri, sementara itu Tete Momo tetap menjadi tokoh jahatnya, dimana peran...
Buka Pintu merupakan sebuah lagu anak-anak yang terkenal di daerah Maluku. Iringan lagu yang sangat menarik dan menyenangkan, membuat anak-anak sering menyanyikan lagu daerah tersebut. Selain itu, lagu tersebut memiliki lirik yang sangat mudah dipahami dan dihafal. Jika bosan atau ingin bermain lagu tersebut bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk dinyanyikan bagi anak-anak, terutama daerah Maluku. Lagu Buka Pintu ini memiliki penggunaan bahasa yang unik, yaitu campuran bahasa Indonesia dengan bahasa Maluku. Di dalam lagu ini terdapat kata "beta" yang berarti saya dalam bahasa Indonesia. Berikut merupakan lirik dari lagu Buka Pintu. Buka pintu buka pintu, Beta mau mau masuke Siolah nona nona beta, Adalah di mukae Beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga tidak mau Siolah nona, beta mau masuke Beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga tidak mau Siolah nona, beta mau masuke Buka pintu buka pintu, beta mau...
Manggarebo Belang merupakan ritual adat dimana ritualnya berupa perlombaan balapan perahu naga atau kano. Manggarebo belang (khususnya di Kepulauan Banda Neira) terbagi menjadi 2 jenis lomba, yaitu Belang Nasional dan Belang Adat . Perbedaannya terletak pada ritual yang harus dilakukan. Manggarebo Belang Nasional adalah perlombaan balapan belang biasa tanpa ada ritual khusus baik sebelum maupun sesudah perlombaan, sedangkan Manggarebo Belang Adat memiliki banyak ritual yang harus dilalui. Berikut ritual Manggarebo Belang Adat. Pertama, tengah malam sebelum perlombaan diadakan, akan diadakan Upacara Kabata oleh para tetua adat. Upacara Kabata adalah upacara yang isinya berupa nyanyian dan bacaan-bacaan menggunakan bahasa maluku, yaitu Bahasa Tana. Tujuannya untuk memanggil dan meminta izin kepada roh-roh leluhur agar perhelatan dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya di pagi hari, tetua adat y...