×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual Adat

Provinsi

Maluku

Asal Daerah

Kepulauan Banda Neira

Manggarebo Belang

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM_19718139_Alisa Aufa Rizkika.

        Manggarebo Belang merupakan ritual adat dimana ritualnya berupa perlombaan balapan perahu naga atau kano. Manggarebo belang (khususnya di Kepulauan Banda Neira) terbagi menjadi 2 jenis lomba, yaitu Belang Nasional dan Belang Adat. Perbedaannya terletak pada ritual yang harus dilakukan. Manggarebo Belang Nasional adalah perlombaan balapan belang biasa tanpa ada ritual khusus baik sebelum maupun sesudah perlombaan, sedangkan Manggarebo Belang Adat memiliki banyak ritual yang harus dilalui. Berikut ritual Manggarebo Belang Adat. 

           Pertama, tengah malam sebelum perlombaan diadakan, akan diadakan Upacara Kabata oleh para tetua adat.  Upacara Kabata adalah upacara yang isinya berupa nyanyian dan bacaan-bacaan menggunakan bahasa maluku, yaitu Bahasa Tana. Tujuannya untuk memanggil dan meminta izin kepada roh-roh leluhur agar perhelatan dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya di pagi hari, tetua adat yang sebelumnya melakukan Upacara Kabata,  datang menuju Rumah Belang. Rumah ini adalah rumah tempat penyimpanan belang itu sendiri. Disana mereka kembali melakukan Upacara Kabata dengan tujuan agar belang yang ditumpangi senantiasa aman sampai akhir perlombaan. Selain itu, dilakukan pemberian sesajen berupa bunga dan lainnya serta air yang nantinya digunakan apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan (contohnya kerasukan) . 

          Selanjutnya belang dikeluarkan dari rumahnya, setelah itu dihias dengan ornamen-ornamen seperti bendera kampung dengan warna dan ornamen tertentu dan hiasan lainnya. Selanjutnya belang pun ditaruh di laut dan dinaiki oleh kru belang itu sendiri. Belang memiliki panjang 25-30 m yang nantinya  diisi oleh 30-35 orang di belang masing-masing, yaitu

  1. Juru kemudi
  2. Akibalu (tugasnya mengeluarkan air yang masuk ke dalam belang) 
  3. Tabaos (tugasnya menyemangati timnya serta melihat jarak musuh dan garis finish
  4. Pendayung
  5. Pemegang tiwal (alat musik tradisional)
  6. Tukang Kabata

          Pada saat lomba sedang berlangsung ada beberapa belang yang dilarang untuk melewati daerah tertentu, jika dilanggar akan terjadi malapetaka. Selanjutnya setelah terpilih pemenangnya, akan diadakan ritual penutupan, yaitu Upacara Kabata lagi namun dengan tujuan berterima kasih kepada arwah para leluhur. Setelah itu belang dikembalikan ke rumah belang. Ritual ini sebagai bentuk pengingat perjuangan rakyat maluku di zaman dulu ketika berperang melawan penjajah, pada saat itu mereka menggunakan belang untuk berkendara melawan penjajah di perairan.

          Beberapa daerah di maluku memiliki belang masing-masing. Contohnya Kepulauan Banda memiliki 5 belang laki- laki. Beberapa diantaranya, yaitu Belang Negeri (tidak digunakan untuk berlomba), Joko, Sarui, Waelomdor. Ada juga satu belang perempuan bernama Belang Ratu. Belang perempuan diibaratkan sebagai seorang wanita yang mengantarkan pria untuk berlomba.

          Hal uniknya perlombaan Manggarebo Belang ini, dipercaya tidak hanya menggunakan kekuatan fisik manusia, tetapi juga dibantu kekuatan magis. Oleh karena itu, selama perlombaan berlangsung terus dibacakan syair dari Bahasa Tan untuk memanggil para arwah leluhur agat ikut turut serta dalam perlombaan dan juga sebagai wujud pertarungan kekuatan antara  arwah leluhur di tiap desa adat. Maka dari itu perahu atau belang yang dikendarai ini dipercaya memiliki kecepatan diatas rata-rata yang bisa melebihi kecepatan mobil maupun motor. 

Sumber : Wawancara dengan Wahyu Nul Hakim (Orang asal Maluku)

Sumber gambar : http://www.negerisendiri.com

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...